d e l a p a n

153 28 0
                                    

Lagi lagi hari ini Yerin cemas, sejak kemarin ia sengaja pulang cepat dan meninggalkan eskul. Karena takut jika sepulang nanti akan diikuti seseorang, Yerin melihat ke belakang beberapa kali.

Untungnya tidak ada yang mengikuti nya, Yerin bernafas lega dan masuk ke salah satu minimarket untuk membeli minum didepan komplek.

Yerin mengambil salah satu botol air mineral, ia menengok melihat seseorang dengan berjaket hitam disampingnya.

"Ah, dia lagi. " gumam Yerin dan sepertinya orang itu mendengarnya.

Dengan cepat Yerin berjalan kedepan, segera mungkin membayar minuman tersebut dan pergi keluar.

Yerin berlari karena mendapati jika orang itu kembali mengikutinya, bukan hanya berjalan mengendap-endap seolah tidak ingin dikenali. Tetapi ia berlari sengaja mengikuti Yerin.

Nafasnya sudah terengah-engah, minta istirahat. Namun alangkah baiknya ia terus berlari tanpa berhenti, Yerin tidak mau sampai tertangkap oleh orang yang ada dikamera itu.

"Ah! Mama, tolong Yerin. " ucap Yerin.

Matanya sudah bisa melihat rumahnya, Yerin membuka lebar lebar mulutnya. Berencana untuk berteriak sekencang mungkin agar orang dibelakang nya berhenti mengejarnya.

Tapi, sebuah tangan menarik Yerin dan membuatnya tidak bisa berteriak.

Sepulang sekolah hari ini Chanyeol sengaja tidak berpamitan ke teman-teman nya, padahal harusnya ia mengikuti kumpulan rutinan sebagai anggota EXO.

Chanyeol melajukan motornya ke sekolah sebelah, sekolah yang disana ada murid bernama Jung Yerin. Sengaja. Sangat disengaja jika Chanyeol kesini.

Ia pertama hanya iseng melewat, sembari melihat kearah gerbang sekolah yang sudah dipenuhi banyak siswa yang berhamburan keluar.

Dari sana Chanyeol tidak bisa menemukan Yerin, sampai dimana Chanyeol akan kembali melewat. Tapi ia melihat Yerin yang sudah berjalan jauh disana.

Akhirnya Chanyeol tidak jadi akan membelokkan arah, dan kembali melaju mengikuti Yerin dari jauh.

Chanyeol mendapat panggilan, sengaja ia hubungkan ke earphonenya.

"Apa Hun? "

"Si Rowoon nelpon lo gak? "

"Enggak tuh. " jawab Chanyeol bohong, padahal semalam yang menelpon nya itu adalah Rowoon.

"Katanya dia ngincer gebetan lo lagi, siapa tuh Nyeol? "

"Anjirlah, diem lu. Gue gak mau bahas si pelakor lagi. "

Tut.

Chanyeol memutuskan sambungan dan beralih kembali fokus mengikuti Yerin dari kejauhan, ia seringkali melihat Yerin yang menengok ke belakang.

Sampai-sampai Chanyeol harus bersembunyi atau tidak berbelok arah, lalu kembali mengikuti setelah Yerin kembali melihat kedepan.

"Dia kenapa sih? " tanya Chanyeol pada dirinya sendiri. "Kayaknya curiga banget lagi diikutin. "

Hingga Yerin memasuki sebuah Minimarket, Chanyeol memarkirkan motornya disana. Tapi tiba-tiba Yerin keluar dengan berlari kencang, Chanyeol terheran-heran lalu mendapati seorang lelaki yang juga berlari dan keluar dari minimarket yang sama.

"Yerin! " panggil Chanyeol, tapi Yerin tidak bisa mendengarnya karena sudah terlalu jauh.

Akhirnya Chanyeol ikut berlari meninggalkan motornya di minimarket tersebut, ia mencari jalan pintas untuk ke rumahnya.

Dan benar saja, jika lelaki tadi itu mengejar Yerin. Hingga Yerin kini berada bersama Chanyeol.

"Mama! "

"Sut. " kata Chanyeol.

Yerin membuka matanya dan melayangkan sebuah pukulan dipundak Chanyeol.

"Ish, ngapain lo. Suka banget ngagettin gue! " pekik Yerin namun dihadiahi pelotottan Chanyeol.

"Bisa diem gak? "

Mau tidak mau Yerin diam, ia jelas tahu tempat ini. Ini gang kecil pemisah antara rumah om Lee dan pak Kang. Hanya rumah mereka berdua yang memiliki gang seperti ini.

Chanyeol sengaja menarik Yerin kesini, dan Yerin beruntung karena Chanyeol menyelamatkannya meski sempat membuat jantungnya lompat-lompat.

Awalnya Yerin hanya diam, tapi semakin ia melihat ekspresi Chanyeol yang sedang cemas sekarang ini. Dengan gusar Chanyeol mengintip-intip, itu membuat Yerin terjatuh dalam pesona seorang Park Chanyeol.

"Udah pergi Rin, " kata Chanyeol dan melirik melihat Yerin yang tengah menatapnya.

Chanyeol menampakkan wajah bingung, alisnya terangkat satu. Ia memiringkan wajahnya memeriksa apa yang sedang Yerin lihat, lalu Chanyeol menyentil kening Yerin.

"Aduh! " Yerin mengusap kulit yang menjadi korban jemari nakal Chanyeol. "Sakit bego! "

"Dih! Lu yang bego. " timpal Chanyeol tidak terima. "Kenapa lo bengong? Masih sempet enak-enakkan ngelamun, gue dibiarin khawatir sendiri. "

"Lo khawatir sama gue? "

"Enggak lah anjir, gue takut aja ketahuan sama om-om tadi karena nyembunyiin lo. Ntar gue digebukin lagi, " jawab Chanyeol gelagapan, bohong banget kalau Chanyeol takut digebukin.

Orang biasanya Chanyeol yang ngegebukkin orang, mana mungkin dia takut. Udah pasti dilawan balik sama Chanyeol, yang notabene nya alumni karate kids. Iya, Chanyeol waktu SD pernah ikutan karate.

Yerin cuman ngangguk-ngangguk aja, enggak tahu mau menimpali apa lagi.

"Lagian ngapain lo ngeliatin  gue kayak gitu? " tanya Chanyeol dan berhasil ngebuat Yerin jadi gelagapan.

"Gue tipe lo ya? " tambah Chanyeol yang sedikit enggak yakin kalau yang Yerin lihatin tadi itu dia.

"Ih, bukanlah. Tipe gue itu yang perhatian, enggak kayak lo yang tukang jailin dan nistain gue. "

"Yaudah sih, enggak usah pake ngatain gue. Makasih lo sama gue karena udah dibantuin, "

"Makasih! " kata Yerin. "Puas lo! "

"Dih, enggak ikhlas makasih nya. " urbis Chanyeol yang mengembungkan pipinya sembari melihat kearah lain.

"Gue trakt–

"Oke, sampai nanti sore. " ucap Chanyeol dan meninggalkan Yerin sendirian.

"Anjir! " pekik Yerin dan setelahnya ia memajukan bibirnya, mengikuti Chanyeol dari belakang. "Urusan traktir aja, cepet lo Yeol! " kata Yerin dalam hati.



TBC

Mantanku Tetanggaku 「 Park Chanyeol X Jung Yerin 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang