t i g a

276 46 3
                                    

Pagi ini Yerin harus dihadapkan sama Chanyeol yang tiba-tiba berhenti didepannya, padahal Yerin baru benerin ban sepedanya. Diisi angin.

"Apa lo? Mau ngempesin ban sepeda gua lagi, " sungut Yerin sewot ngeliat muka Chanyeol pagi-pagi, rasanya kesel dan badmood. Bawaanya darah tinggi.

"Enggak, cuman lewat aja. Terus perhatian gua teralihkan jadi berhenti, " jawab Chanyeol yang ccp sama Yerin, alias curi-curi pandang.

"Halah, ngaku aja lo. Lu mau sok kenal sok dekat kan sama gue, bilang aja perhatian lu teralihkan gara-gara gue. Iya kan? "

"Geer! "

Reaksi Yerin cuman datarin bibir, enggak percaya dan hendak mencibir namun dengan body language.

"Lagian ngapain sih ke sekolah pake sepeda, kenapa enggak pake motor kayak gua. " ujar Chanyeol terus ngelirik ngeliat jok belakang yang kosong.

Yerin senyum miring dan ngeliat ke Chanyeol males.

"Buodo amat, hidup-hidup gua. Naik sepeda lebih sehat dan ramah lingkungan. Maaf gue cinta lingkungan ya enggak kayak lu, "

"Idih, sok-sokan cinta lingkungan. Tuh cowok semalem tuh cintain, " urbis Chanyeol yang enggak sadar udah ngomong gitu.

"Hah? Cowok? Semalem? Maksud lo apa? "

Chanyeol diem, mulutnya suka kelepasan gitu padahal udah dijampein supaya enggak lemes.

"Enggak! " tungkas Chanyeol yang berniat buat kabur, tapi emang dasarnya enggak ditakdirkan buat bisa kabur.

Mesin motor Chanyeol enggak mau nyala setelah dimatiin tadi waktu tiba-tiba nangkring didepan rumah Yerin.

"Hah, semalem? Yang gua duduk didepan pintu? Emang yang tadi malem itu cowok sih, tapi masa iya gua sama kang ojek sih. "



"Highlight: " Seorang siswi SMA Daegun menjadi korban tabrak lari. "

Yerin mengerenyitkan dahinya, terkejut mendengar berita yang tiba-tiba muncul ditengah-tengah drama yang sedang ia tonton.

"Daegun? Itu kan SMA gue, " gumam Yerin. Dan dengan waktu bersamaan ponselnya berbunyi dengan ributnya, seorang banyak orang yang mengiriminya pesan.

Ia meraih ponselnya melihat obrolan grub yang membeludak.

"Joy. "

Pandangan Chanyeol teralihkan melihat Yerin yang keluar dari rumahnya dengan rusuh, gadis itu berlari hingga sempat akan terjatuh jika ia tidak memegang gagang pintu.

"Rusuh amat hidup lu! " tegur Chanyeol sembari menaruh pot bunga yang baru saja ia perbaiki karena hujan semalam.

Yerin tidak mengurbis teguran Chanyeol sama sekali, gadis itu ribut dan mengeluarkan sepeda motornya dari garasi.

"Idih katanya cinta lingkungan tapi akhirnya pake motor juga, huuh. "

Kembali lagi Yerin tidak mendengarkan celotehan Chanyeol, ia menyalakan motornya. Padahal ia juga tidak yakin bisa menggunakan kendaraan itu dengan baik. Terakhir kali ia mengendarai motor, Yerin berakhir dikubangan dekat taman komplek.

"Yerin! " teriak Chanyeol. Gadis itu tidak biasanya seperti ini, apalagi setelah melihat Yerin yang mengemudikan motor secara gila-gilaan.

"Ya, seharusnya dia tidak langsung mengencangkan lajunya. Itu bisa bahaya, mungkin bakal berhenti. "

"Tunggu, Yerin mau kemana? "

Chanyeol bergegas memasuki rumahnya, mencari benda yang bisa ia gunakan untuk menyusul Yerin.

"Mah! Kunci motor dimana? " rusuh Chanyeol. Mengobrak-abrik area ruang tamu.

"Cari dilemari dekat televisi, biasanya kan ditaruh disitu. " jawab Hye rin. Sembari masih berkelut dengan masakannya, jam makan malam hampir tiba.

Gerakkan Chanyeol dipercepat, ia berusaha mengira-ngira kemana Yerin akan pergi. Namun sepertinya gadis itu benar-benar mengebut.

Yerin turun dari motornya, lututnya sedikit luka karena berhenti tiba-tiba ditengah sedang mengebut.

"Aish, kok bisa gini sih. Padahal udah lama enggak dipake loh ini motor, masa rusak! " dumel Yerin. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Hari sudah gelap, tapi ia harus benar-benar pergi. Ini berkaitan dengan sahabatnya, sang siswi yang diberitakan ditabrak lari petang ini.

"Akhh! " erang Yerin frustasi. Kenapa ini harus terjadi disaat genting seperti ini.

"Yerin! "

Suara mesin motor menghampirinya, hatinya merasa takjub ada keajaiban yang muncul.

"Ah, yes! Chanyeol-ya, anterin gue cepetan. " Yerin menarik jaket Chanyeol berusaha menaiki motor Chanyeol dengan paksa.

"Cepetan jalan! " Yerin memukul pundak Chanyeol dengan buru-buru.

"Hey! Anda kira saya tukang ojek, " tutur Chanyeol.

Plak

"Yak! Ini bukan waktunya bercanda, cepetan jalan! " teriak Yerin.

"Terus, ini motor lo gimana boncel! Mau dijadiin rejeki maling? "

"Chanyeol jalan. " ucap Yerin dengan gigi-giginya yang menekan kalimatnya, matanya membulat tertuju pada Chanyeol. Membuat nyali perjaka itu menciut.

Ditempat lain sebuah mobil dengan lampu depan sedikit retak itu ditutup oleh kain yang dapat menutupi semua bagian mobil tersebut.

"Bagus, lalu bagaimana dengan kamera itu? " tanya wanita paruh baya dengan gaya elegan yang arogan.

"Ah, kami tidak menemukan apapun dalam tasnya. "

"Apa! " suara lantang itu memekakan telinga, seharusnya beberapa pria disana menyumbat telinganya agar tidak kesakitan.

"Maaf Nyonya, tapi memang tidak ada apapun disana. "

"Ya! Apa kau tahu bagaimana nasibmu jika itu tidak ditemukan? Haha, cepat! Selamatkan hidup kalian. Cari! "

"Baiklah. "

TBC

Mantanku Tetanggaku 「 Park Chanyeol X Jung Yerin 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang