e m p a t b e l a s

124 24 0
                                    

"Ngapain lo? "

Baru aja keluar dari gerbang sekolah, Yerin dikagetkan sama penampakan Chanyeol yang lagi menunggu diatas motornya. Dengan pakaian santai. Padahal biasanya jam pulang mereka sama.

Chanyeol nyengir memperlihatkan deretan giginya. "Jemput lo lah, apa lagi. "

"Lo beneran kena skorsing? " Tanya Yerin.

Dan dengan tatapan malas Chanyeol mengangguk. Sudah Yerin duga kalau ini akan terjadi. Pantas saja tadi dikelas waktu pagi pagi dia melihat Rowoon, namun selepas istirahat tidak terlihat lagi. Ternyata mereka sama-sama kena skor.

"Tuh, kan! Mati gue kalau sampai mama lo tahu penyebab lo berantem itu gue, " Dumel Yerin sembari melipat tangannya diatas perut.

Chanyeol meraih helm berwarna kuning dan sengaja ia pakaikan pada Yerin yang bahkan sedang membuang muka kearah lain. Yerin mendengus karena Chanyeol seenaknya memakaikan benda itu dengan kasar dikepalanya.

"Itu sebagai perlindungan dijalan. " Kata Chanyeol dan setelah menepuk atas helm tersebut menciptakan suara pekik kan.

"Sakit anjir! "

"Ya, maaf. Lagian lo judes sih, udah untung gue jemput lo. Biar lo enggak kenapa napa dijalan, yekan? " Yerin menghela nafas dan duduk dijok belakang.

"Oh ya, tenang aja. Mama gue enggak bakalan tahu kok. Lagian lo geer banget sih gue berantem karena lo. Inget, gue berantem sama dia karena masalah mantan gue dulu. "

Yerin mendelik. Bodoamat dengan penuturan Chanyeol barusan. Pokoknya kemarin Chanyeol bisa berantem karena mau jemput Yerin dan ketemu Rowoon makanya berantem. Sudah beres.

Chanyeol melajukan motornya. Terdengar suara Yerin dari belakang.

"Tapi kenapa lo jemput gue? "

"Lo enggak kena sembur mama lo, emang? "

Mata Chanyeol melirik pada kaca spion. Memperlihatkan wajah Yerin yang tengah melihat ke jalanan. Chanyeol menggeleng.

"Enggak tuh. Kayaknya mama gue biasa aja. Tapi sempet kaget sih, gue kan baru pertama kali nakal. "

"Hilih, "

Chanyeol sedikit terkekeh menatap perubahan raut wajah Yerin. Gadis itu tidak berubah meski sudah bertahun-tahun Chanyeol mengenal Yerin. Bila dihitung Chanyeol dan Yerin sudah mengenal sejak menginjak usia dua belas tahun.

Dulu Chanyeol tidak sedekat ini dengan Yerin. Yerin itu seperti Rapunzel yang terkurung di menara dan tidak bisa keluar. Chanyeol jarang sekali melihat Yerin ada di luar. Chanyeol hanya bisa menatap Yerin ketika berangkat sekolah di pagi hari. Selepasnya tidak pernah.

Anehnya sekarang ketika sudah masuk sekolah menengah atas. Mereka malah semakin dekat. Padahal sekolah mereka tetap berbeda.

Chanyeol tersenyum menyadari pertemuan pertama mereka yang sangat konyol.

"Heh! " Chanyeol tersentak karena suara dari arah belakang. Chanyeol berbalik.

Seorang gadis seumuran dengannya berdiri tidak jauh dari hadapannya. Berponi, memakai bando berwarna kuning, memakai baju senada dengan sepatunya. Terlihat anggun dan menawan.

"Lo bangsat, ya! "

Jangan katakan jika gadis itu adalah gadis yang sama dengan seorang Rapunzel yang Chanyeol dambakan untuk berkenalan. Mengapa kalimat yang keluar dari bibir gadis itu berbeda terbalik dengan penampilan nya yang bak putri.

"Lo pikir gue enggak lihat apa? Lo yang ngambil mangga dipohon gue kan? " Tuduh Yerin. Pasalnya Yerin sudah menandai mangga tersebut.

Dengan agak ngeri Chanyeol menggeleng mantap. "Enggak kok, aku enggak nyuri—

"Siapa yang nuduh lo nyuri? Tuh, kan! Ketahuan kalau lo ngambil mangga dipohon rumah gue? Kembaliin gak, Itu punya gue! "

"Bukan. Bukan. Aku enggak nyuri atau ngambil. Aku disuruh mama ku petik, soalnya dibolehin sama yang punya. "

"Alah! Kemba—

Sebuah tepuk kan mendarat di bahu Chanyeol. Chanyeol tersadar dan sontak memberhentikan motornya tiba-tiba. Untung ini bukan dijalan raya. Jalannya rumayan sepi, jadi tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan waktu Chanyeol tiba-tiba berhenti.

"Anjir! Chanyeol! "

"Apa sih, Rin. Lo bikin gue kaget aja, "

"LO MAU BAWA GUE KEMANA HAH! "

"Pelan pelan dong, Rin. Sakit kuping gue, "

"Ya lagian, lo mau bawa gue kemana? Ini jelas bukan jalan ke rumah. Lo mau nyulik gue ya? Atau jangan jangan lo emang terlibat sama rencana Rowoon juga Yugyeom! "

Chanyeol terdiam. Ia berbalik menatap Yerin yang menutup mulutnya sendiri.

"Yugyeom? "

Yerin melirik kemana arah. Karena tidak sengaja keceplosan. Padahal itu juga belum tentu. Chanyeol menatap Yerin intens. Menunggu Yerin memberikan penjelasan kenapa Yerin sampai membahas soal Yugyeom.

"Yugyeom? " Ucap Chanyeol lagi. Memberikan kode.

Tapi Yerin diam tidak mau membuka mulut lagi.

"Sebenarnya apa yang terjadi sama lo sih, Rin? Bilang sama gue semuanya. Gue bisa jamin kalau gue bukan komplotan mereka atau apalah itu. Dan bagaimana mungkin gue bisa jadi bagian dari mereka? "

"Cerita sama gue, Rin. Ceritain semua kegelisahan lo akhir akhir ini, "

Yerin menghela nafas. Ia menggeleng lemah.

"Kita pulang aja, Yeol. Udah sore. Udah mau malam. Nanti gue dimarahin mama gue. Lo juga nanti di interogasi sama mama lo, "

Chanyeol berbalik menatap jalanan. Chanyeol sangat penasaran. Apalagi ketika sudah menyadari perubahan intonasi suara Yerin dan ekspresi gadis itu.

"Gue bakalan anterin lo pulang. Asalkan lo janji besok lo harus ceritain semuanya ke gue, gue janji bakalan bantuin lo juga. Gue janji, Rin. Janji seorang cowok pasti bakalan dipenuhi, kok. Tenang aja. "

"Besok? "

Chanyeol berdehem.

Yerin berpegangan pada kedua bahu Chanyeol.

"Oke. Asalkan lo juga harus ceritain hubungan lo lebih jauh sama si Rowoon. Bukannya malah nyeritain mantan lo, "

"Dih! Kan emang gue bisa kenal sama dia karena mantan gue. Kok lo enggak suka? "

"Ya, lo malah galau galauan gue enggak suka. Padahal kan disini yang mau dibantuin masalahnya gue, kok malah lo yang curhat. "

"Gue kan cuman cerita seluk beluknya aja, Rin. Siapa juga yang curhat. Apa jangan jangan lo cemburu ya waktu gue ngomongin mantan gue, "

"Dih! Enggak layaw! Ngapain gue cemburu sama cowok nyebelin kayak lo! "

"Dih! Lo kira gue mau di cemburuin sama cewek jutek! Judes! Prinplan! Labil! Kayak lo, "

"Yaudah, sih. Seenggaknya gue enggak suka atau cemburu sama lo! "

"Dih! Awas aja kalau suka sama gue, gue jadiin lo mantan! "

"Dih! Dasar ngarep banget lo, hih. "

Dan disepanjang perjalanan pulang mereka hanya terus melontarkan kalimat kalimat mengejek, mencela, mencebik, mencemooh, dan kalimat lainnya hingga ada yang tersudut kan dan memilih diam.

TBC

Mantanku Tetanggaku 「 Park Chanyeol X Jung Yerin 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang