Yang mau cepat baca sudah ada ebook nya sampe tamat yaahh.cuuss lngsung ke playstoree yaahh gaess
🍃🍃🍃
Dua bulan sudah Aya tinggal bersama keluarga Ayah angkatnya. Selama Dua bulan ini Aya seperti mempunyai orang tua dan saudara yang sangat menyayangi dan memanjakannya. Aya sangat bahagia karena bisa berada di tengah keluarga Syaufiq.
Mereka juga tidak pernah memarahinya atau pun memperlakukan dirinya dengan buruk. Mereka sangat baik terhadap Aya.
Selama dua bulan ini Aya sering bertemu dengan Saka, walaupun tidak bisa tiap hari. Divya tidak mengizinkan Saka untuk tinggal di rumah nya, tiap weekend barulah Saka diizinkan menginap. Diviya dan orang rumah sudah mengetahui jika Saka mencintai Aya.
Divya dan suami awalnya menentang perasaan Saka terhadap Aya, tetapi Divya yang tidak tega melihat kegalauan karena terhalang restu, akhirnya mengizinkan Saka untuk mencintai Aya dan berusaha mengambil hati Aya.
Sejak saat itu Saka terang-terangan memberikan perhatian dan kasih sayang nya untuk Aya. Walaupun, Saka belum memberitahukan perasaannya, dan Aya juga tidak menyadari kepekaannya terhadap perasaan Saka.
Mereka bukan seperti Ayah dan Anak, melainkan seperti pasangan kekasih yang terkadang membuat orang yang melihatnya merasakan iri karena keserasian hubungan mereka yang alami dan natural. Divya juga terkadang membantu Saka untuklebih dekat kepada Aya, tetapi usahanya tidak membuahkan, lantaran Aya yang lemot.
Selama dua minggu ini Aya belum bertemu dengan Saka. Alasannya, Saka sedang pergi ke Sumatera memantau usaha nya yang ada disana. Saka mendapat telephon jika ada masalah terhadap usahanya disana dan terpaksa berangkat dan langsung turun tangan untuk memeriksa usahanya.
Awalnya Aya bersikeras ingin ikut dengan Saka sekalian ingin pulang kampung katanya. Aya kangen dengan rumah dan tetangganya. Divya dan Syaufiq melarang Aya untuk ikut, mereka menyuruh Aya untuk focus mempersiapkan wisudanya yang akan digelar seminggu lagi.
Divya dan Syaufiq serta saudara Saka, berjanji untuk pulang kampung bersama mengantar Aya. Mereka juga ingin melihat usaha Saka yang ada di Sumatera, sekaligus mereka ingin jalan-jalan di kampung Aya. Barulah Aya menyetujui usulan Divya karena berjanji akan pulang kampung bersama.
Aya menangis melepas kepergian Saka yang hanya pergi selama dua minggu.sekarang sudahmasuk minggu ketiga tetapi, Saka belum juga pulang. Terakhir Aya menelfon Ayahnya kemaren dengan waktu yang sangat singkat. Saka mengatakan kalau dirinya sangat sibuk dan belum bisa pulang dalam waktu dekat.
Aya langsung merajuk mendengar hal itu, tetapi tidak lama karena Saka yang menjanjikan Akan membelikan Aya apapun yang gadis itu minta. Sontak saja hal itu membuat Aya kembali ceria dan tidak jadi merajuk kepada Saka.
Aya turun dari kamar nya yang berada di lantai dua. Aya memakai pakaian santainya dan langsung menuju dapur tempat Divya, Raina, dan Airin yang sedang memasak.
“Ibu Aya datang.” Teriak Aya heboh. Raina dan Airin menggelengkan kepalanya mendengar teriakan heboh Aya. Mereka sudah biasa melihat tingkah manja Aya selama dua bulan ini. Mereka tidak marah, ataupun kesal. Malahan terkadang, mereka terhibur dengan sifat Aya yang ceria.“ehh, mba Ai sama mba Rai. Buat apa mba? Aya ikut bantu ya?” Aya menghampiri mereka dengan langkah riang dan langsung memeluk singkat tubuh kedua perempuan itu singkat, terakhir memeluk sang nyonya ratu yang sibuk di dekat kompor mengaduk sesuatu dalam panic. Aya mencium pipi Divya dengan cepat.
“duh Anak gadis Ibu ini.” Divya berujar gemas kepada Aya sambil memeluk tangan Aya yang melingkar di lehernya.
“hehe.., Sayaaang Ibu.”
“Ibu juga sayang Aya.” Divya tersenyum dan terharu mendapat perlakuan manis dari Aya.
Aya kemudian kembali ke tempat Raina dan Airin yang sedang sibuk mengupas bawang .
Aya langsung mengambil pisau dan talenan untuk mengiris daun bawang yang sudah disiapkan oleh para perempuan Syaufiq.
“Mba Aya mau nanya dong. Mba kangen nggak sama masnya kalau jauhan?”
Airin dan Raina menghentikan kegiatan mereka dan langsung saling melirik . mereka kemudian kembali santai dan melanjutkan kegiatannya seraya menjawab pertanyaan Aya.
“Kanget banget. Malahan nih ya, mba kadang susah tidur kalau nggak ada mas Aldan.” Jawab Airin yang langsung ditanggapi Raina.
“yup, betul syekali.” Raina mengangkat pisau nya menyetujui ucapan Airin. “ apalagi mba yang terbiasa di kelonin dulu sama Mas Tama.” Raina cengingiran kepada Aya dan AIrin.
Aya langsung melemaskan badannya dengan lesu. Tidak dirinya saja yang merasakan hal ini, bahkan mba nya juga.
“kenapa? Kamu kangen seseorang?” tebak Airin dengan menggoda seraya menaikkan alisnya.
“ho oh, Aya kangen banget sama Ayah Mba.”
“oalah tak kirain kangen sama seseorang yang dekat, lah ternyata kangen Abang.” Celetuk Raina mencibir.
“Ayah kok lama ya di kampung. Seharian ini Aya udah hubungin Ayah. Tetapi, ngak diangkat sama sekali. Dari pagi lagi, kan Aya kesal?”
Aya merajuk dan langsung mengiris daun bawang denga gerakan kasar. Raina dan Airin meringis melihat gerakan Aya yang mengiris daun bawang.Divya datang dan mengelus lembut kepala Aya.
“sabar ya sayang, nanti Ayah kamu juga pulang kok. Dia mana bisa jauh-jauh dari gadis kesayangannya.” Hibur Divya mengelus rambut Aya.
Raina langsung nyeletuk, “ yaiyalah, mana bisa jauhan. Pasti Abang juga galau disana, dan cepat-cepat pulang. secara kan Abang mencin…aawhh.”Raina memekik karena merasakan tendangan pada kakinya padahal dia belum selesai berbicara. Raina melirik Airin yang memberi peringatan. Divya juga melototkan matanya.
“Mba kenapa?” Aya langsung melihat Raina yang langsung menyengir seraya mencari jawaban dengan gugup.
“umm. ..nggak. nggak papa kok.” Aya kemudian mengangguk dengan tampang lesu.
Yasudah cepat selesai kan bahan masakannya. Nanti kalau udah selesai panggil Ibu sama yang lainnya di depan ya. Ibu tinggal dulu. Airin dan Raina jangan bicara yang macam-macam ya. Aya kalau mau bantu mba nya nggak papa. Ibu ke Ayah dulu ya.
Raina, Airin, dan Aya langsung mengangguki perintah Ibu ratu. Setelah melihat kekompakan menantu dan anaknya, Divya meninggalkan dapur , sehingga membuat Raina mengelus dadanya.
“untung ngak keceplosan gue.” Ujar Raina dalam Hati.
🍃🍃🍃
30/10/20

KAMU SEDANG MEMBACA
ayah angkatku suamiku (Ebook In Playbook/Playstore)
Chick-LitFollow dulu sebelum dibaca ya!!! Cerita sudah ada di ebook google play!! Saka asy syaufiq, nama yang berjabat tangan dengan bapak sebelum meninggal. Dia menerima aku sebagai anak angkatnya atas permintaan terakhir bapak. Seiring waktu berjalan dan p...