'' oo kau mau banyak dicium ya'' ucap jeka dengan kekehan menggelikan.'' enak saja'' ucap lissa lalu melengos dan berjalan menuju tempat tidur.
'' bagaimana kabar kekasihmu itu'' tanya jeka teringat saat lissa mencium lelaki lain mungkin ada yang salah dengan dirinya saat dia merasa sedikit sakit hati saat mengingat kejadian itu.
'' entahlah, dia yang menyuruhku untuk pergi dan aku memutuskan berubah'' ucap lissa lalu berbaring ditempat tidur. Entah kenapa ada sedikit rasa bahagia dihati jeka saat mendengar lissa memutuskan berubah.
'' lalu apakah aku akan tidur disini malam ini?" tanya jeka sambil mendekati tempat tidur.
'' jika kau mau tidur disini maka tidurlah dibawah'' ucap lissa dengan enteng tak takut sama sekali pada jeka.
'' wanita unik'' batin jeka
'' aku akan kembali saja kekamarku lagi pula banyak istriku yang mau melayaniku'' ucab jeka sambil berjalan keluar dari kamar lissa.
'' jika bisa tidak usah kemari lagi'' ucap lissa sambil memejamkan matanya.
Saat jeka berjalan menuju ke kamarnya dia berpapasan dengan jisoo.
Bagaimana ibunda ada disini bisa digiring masuk kekamar lissa lagi jika seperti ini.
'' selamat malam ibunda'' sapaku pada ibunda bukannya menjawab salamku dia malah menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.
'' kenapa kau keluar dari kamar istrimu''
'' emm aku hanya ingin kekamarku untuk mengambil hadiah untuk lissa'' ucapku jelas sekali aku berbohong.
'' ooo kau jangan sakiti dia ya nak dia disini sendiri apa kau tak kasian'' Kenapa aku harus mengasihaninya memangnya dia tahanan ingin ku bicara seperti ini tapi melihat tatapan ibunda mengguratkan kesedihan aku jadi tak tega.
'' sebagai suami yang baik aku akan menjaga istri istriku bu'' ucapku
''ohh ya sudah ibunda pergi dulu'' apakah ada kesalahan dengan kata kataku kenapa ibunda malah terlihat kecewa dengan kata kataku.
'' ohh ya kau jangan menjadi raja seperti ayahmu'' ucap jisoo lalu pergi meninggalkan anaknya dengan wajah yang mengguratkan kekecewaan. Jeka tidak tau maksud sang ibu.
Jeka pun meneruskan langkah menuju kamarnya. Tapi saat didepan pintu kamarnya dia seperti mendengar suara orang yang tengah tertawa. Jeka kenal suara ini tapi bagaimana bisa berada dikamarnya dan dengan seorang wanita pula itu yang jeka pikirkan. Dan dengan perlahan dia membuka pintu kamarnya dan seperti dugaannya.
'' apa yang kalian lakukan dikamarku'' tanya jeka dengan nada tinggi. Sontak dua insan yang sedang tertawa ini terkejut.
'' maaf yang mulia panglima jimin yang mengajak saya kesini baliau bilang ini kamar beliau yang mulia'' ucap rose dengan menundukkan kepalanya jeka langsung menatap tajam jimin.
'' maaf yang mulia bisa bicara sebentar diluar'' ucap jimin dengan berjalan mendekati jeka. Jeka pun berjalan keluar kamar sesuai permintaan jimin.
'' yang mulia maafkan hamba, hamba hanya sedang mencari jodoh'' rengek jimin setelah pintu ditutup.
'' kenapa harus dikamarku'' tanya jeka sambil memijat pelipisnya jimin yang mendengarnya langsung duduk dan menggoyang goyangkan kaki jeka dengan manja sambil berkata.
'' kamar saya kurang besar yang mulia saya malu jika membawa wanita kekamar saya yang kecil itu'' ucap jimin dengan nada rengekan dan menarik narik baju jeka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Emerald Kingdom {LIZKOOK}
Fanfiction{M} jeka clinton emerald raja yang menguasai sebagian dunia pada masanya. Masa kepemimpinannya tertulis menggunakan tinta emas sebagai masa kejayaan. Tapi seperti apa yang dikatakan oleh pepatah bahwa ''tiada laki laki yang sukses tanpa perempuan ta...