Jangan lupa vote
'' selir lissa apa yang sedang kau masak'' tanya seorang pria yang mengejutkan lissa yang sedang mencampur semua bahan menjadi satu.
'' emm itu aku sedang...'' ucap lissa dengan gugup.
'' pangeran suga kita bisa bicara sebentar'' ucapan jeka ini membuat lissa lega sekali.
'' ooo, dengan senang hati yang mulia'' ucap suga lalu berjalan mendekati jeka.
Disisi lain iu dan yeri sedang sibuk dengan makanan yang mereka buat.
'' yang mulia ini bumbu yang anda minta'' bisik seulgi pelayan yeri sambil menyerahkan bingkisan kecil bumbu dengan hati hati pada yeri.
'' bagus, kau harus ingat nanti tukar makanan lissa'' bisik yeri.
Tampa mereka ketahui iu yang sibuk dengan masakannya mengeluarkan smirk saat melihat kelakuan permaisuri dan istri kesayangan raja ini.
***
Suga duduk disebelah jeka menunggu jeka mengatakan susuatu.
'' aku tau apa yang telah kalian lakukan '' ucap jeka lirih sambil memejamkan matanya. Suga mendengar hal itu tak kaget sama sekali. Suga malah memilih tersenyum masam mendengar kenyataan ini.
'' aku datang lebih dulu darimu'' ucap suga.
'' aku tau, tapi hal ini sungguh tercela pangeran'' ucap jeka.
'' biarkan ini menjadi masalah pribadiku kau tak perlu ikut campur'' ucap suga lalu beranjak pergi dari hadapan jeka. Jeka melihat punggung suga sambil tersenyum miris.
'' yang mulia ada yang perlu hamba katakan'' ucap jimin yang baru saja datang.
'' cepat katakan''
'' permaisuri yeri akan menukar makanan selir lissa'' bisik jimin.
'' kau urus semuanya aku mau perlombaan ini dimenangkan oleh lissa'' ucap jeka lirih namun tajam. Jimin menganggukkan kepalanya lalu pergi.
***
'' hey apa yang kau lakukan!?'' teriakan suga ini membangunkan iu dari lamunannya. Iu dari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri hingga tampa sadar dia hampir mengiris jarinya.
'' em m itu pengeran maafkan aku'' ucap iu terbata bata jantungnya saat ini berdetak dua kali lebih cepat.
'' kenapa kau ada disini pergilah'' batin iu
'' lain kali hati hati jangan melamun jika sedang memasak'' ucap suga sambil tersenyum lembut pada iu.
'' baik pangeran'' iu sama sekali tidak berani menatap mata suga.
Waktu terus berlalu tak terasa mereka sudah cukup lama menyibukkan diri dengan alat alat dapur ini. Hingga saat inilah yang paling ditunggu tunggu.
Para pelayan selir dan permaisuri menghidangkan makanan tepat didepan jisoo, suga, dan jeka.
'' kau sudah melakukan pekerjaanmu dengan benar kan?" bisik yeri.
'' sudah yang mulia'' ucap seulgi sambil menundukkan kepalanya.
Disisi lain ada lissa yang dari tadi meremas meremas sendiri pakaian yang dia kenakan.
'' putri anda jangan kawatir semuanya sudah beres'' bisik rose lalu berdiri disamping lissa.
'' rose tapi aku takut'' ucap lissa
'' tenang tuan putri ada raja yang akan selalu membela tuan putri'' bisik rose lagi.
'' selir chalissa apakah yang tadi anda hidangkan'' tanya yeri pada lissa dengan penekanan pada kata selir.
Mata lissa melotot mendengar pertanyaan dari yeri. Yeri tersenyum puas melihat raut wajah lissa.
'' maaf permaisuri menyela pembicaraan anda tapi bukankah semua selir dan permaisuri memasak masakan yang sama yaitu sup'' ucap rose dengan sedikit keras agar semua orang dapat mendengar kebodohan yeri.
'' kau siapa yang menyuruhmu bicara?"
'' maaf peemaisuri bukankah apa yang dikatakan rose benar kenapa anda harus marah'' ucap lissa dzngan nada yang kurang enak didengar.
Yeri pun memilih meninggalkan mereka dan pergi dengan kemarahannya.
'' waktunya pengumuman pemenang untuk perlombaan kali ini'' ucap salah satu pengawal dengan lantang.
'' kami telah mencicipi makanan kalian satu per satu'' jisoo menjeda ucapan selanjutnya ''maaf permaisuri yeri masakan anda kurang cocok dilidah saya'' ucap jisoo yeri membelalakkan matanya mendengar penuturan dari jisoo.
'' maafkan saya ratu'' ucap yeri. Lissa tersenyum bahagia mendengar pengakuan dari jisoo.
'' dan tanpa kuduga dugaanku salah, aku kira makanan selir lissa akan kurang memuaskan terlihat dari cara memasaknya namun setelah kucicipi rasanya sangan nikmat'' lissa tersenyum kecut mendengar ucapan jisoo.
'' selir lissa lain kali bisakah anda membuatkannya lagi untuk saya'' tanya selir jisoo.
'' iya yang mulia ratu'' jawab lissa dengan gugup.
'' dan untuk selir iu masakan anda juga enak'' jisoo mengahiri ucapannya dengan senyuman.
'' waktunya pemilihan pemenang'' ucap suga.
'' yang mulia anda bisa mengawali'' ucap suga lagi.
'' aku lissa karna sudah pasti dia yang menang terlihat dari makanan lawannya'' ucap jeka dengan dingin.
'' kalau saya lebih memilih selir iu karna saya rasa masakan selir iu lebih enak dari selir lissa'' ucap suga. Jeka memicingkan mata tak suka saat mendengar ucapan suga ini.
'' sebagai penentu terakhir aku memilih selir lissa. Dan seperti yang yamulia raja katakan pemenangnya adalah selir lissa'' semua bertepuk tangan mendengar jawaban dari jisoo.
Entah kenapa lissa sama sekali tak bahagia atas kemenangannya. Malahan Kepalanya pusing dan perutnya sedikit tidak nyaman saat ini.
'' selir lissa katakan apa yang anda inginkan untuk hadiah'' ucap jeka. Lissa sedikit bingung ingin meminta apa.
'' emm bolehkah saya menyimpan permintaan saya untuk sjatu saat nanti yang mulia?" tanya lissa. Jeka tersenyum tipis mendengar ucapan lissa karna segala tingkah laku lissa menurut jeka selalu lucu.
'' pasti boleh'' ucap jisoo.
'' tunggu sebentar karna aku memilih selir iu berarti selir iu adalah pemenang kedua, sebagai imbalan kerja kerasnya aku akan memberinya hadiah'' ucap suga.
'' tidak perlu repot repot pangeran'' ucap iu gugup. Yeri sangat marah saat mendengar ucapan suga.
'' tidak apa hadiahmu nanti akan kukirim kekamarmu'' ucap suga.
Entah mengapa lissa merasa ada yang ganjil di antara iu dan suga.
Baca terus yaa gaes
Jangan lupa
Vote dan komenSee you next→→
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Emerald Kingdom {LIZKOOK}
Fanfiction{M} jeka clinton emerald raja yang menguasai sebagian dunia pada masanya. Masa kepemimpinannya tertulis menggunakan tinta emas sebagai masa kejayaan. Tapi seperti apa yang dikatakan oleh pepatah bahwa ''tiada laki laki yang sukses tanpa perempuan ta...