🔱11

2.5K 228 10
                                    

Hiii jangan lupa vote dan komen

Hari berlalu dengan cepat hari ini adalah tepat sepekan setelah yeri tertidur karna racun miliknya. Saat ini yeri telah bangun, dia sangat marah saat mendengar kalau lissa tak tertangkap dan malahan eunha si selir bodoh itu yang diasingkan.

Dia terlihat seperti orang kelimpungan dia memecahkan ini dan itu. Yang membuat semua pelayannya takut, termasuk seulgi.

'' dasar bodoh apakah kau sudah menaruhnya dengan benar'' ucap yeri sambil menarik rambut seulgi dengan kasar hingga seulgi merintih kesakitan.

'' ampuni hamba yang mulia permaisuri'' ucap seulgi sambil memegangi rambutnya yang masih terasa nyeri.

'' dasar bodoh bagaimana bisa gagal'' bentak eunha yang membuat semua pelayannya diam tak berani menjawab.

'' permaisuri permaisuri ayah anda berjalan kemari'' ucap seorang pelayan sambil memasuki kamar yeri dengan tergesa gesa.

'' bagaimana ini bagaimana jika ayahku memarahiku'' ucap yeri frustasi sambil mengacak acak rambutnya.

Tak lama setelah itu hanya selang beberapa menit sang ayah datang. Suho  tampak menakutkan dan wajahnya hanya dihiasi oleh kemarahan yang membuat yeri semakin takut. Suho melihat sekeliling matanya menatap kamar yeri yang hancur tak karuan.

'' kalian keluarlah'' ucap suho kepada para pelayan yeri.

'' maafkan aku ayah aku tak mengetahui kalau semua akan seperti ini'' tangis yeri sambil duduk memegang kaki ayahnya.

'' bangulah, kau tau jeka lah yang membuat gadis itu selamat'' ucap suho lalu yeri menganggukkan kepalanya.

'' lalu ada apa ayah'' tanya yeri.

'' berarti ada kemungkinan raja sialan itu mengetahui rencana kita'' ucap suho sambil mengeraskan rahangnya. Otot otot didahinya terlihat dari luar membuatnya semakin menakutkan.

'' apa yang harus kita lakukan ayah jika begitu''

'' kita harus mengatur rencana baru, datanglah nanti malam'' ucap suho lalu pergi dari kamar sang putri.

Yeri menggeram kesal, dia meremas tangannya dengan kuat untuk menahan amarah, matanya telah menggelap memancarkan aura permusuhan.

'' lisa!!!'' teriak yeri setelahnya dia membanting meja disisinya, beruntungnya kamar ini kedap suara sehingga tak ada yang mendengar apa saja yang dilakukan oleh sang permaisuri.

***

Tak jauh beda dari yeri pikiran lissa juga sedang kalut dia bingung bagaimana nasib kerajan azella. Tapi dia lebih memilih berdiam diri dikamar dan memikirkan dengan tenang.

Badannya saat ini sudah tak terlalu sakit karna luka ditubuhnya sudah mulai memulih.

'' tuan putri saya membawa makanan dari pasar apakah tuan putri mau'' ucap rose dengan raut wajah bahagia menghampiri lissa.

'' kau dari pasar dengan siapa rose'' tanya lissa saat rose duduk disebelahnya.

'' emm panglima jimin'' ucap rose malu malu.

'' apakah kau mempunyai hubungan dengan panglima jimin'' tanya lisa karna akhir akhir ini dia sering melihat rose bersama jimin.

'' iya tuan putri apakah saya salah'' tanya rose dengan nada sedih.

'' tidak ada yang bisa menyalahkan cinta rose bahkan jika cinta itu tak benar'' ucap lisa sambil memakan makanan yang diberikan oleh rose.

'' saya juga berpikir seperti itu tuan putri, saya tulus mencintai jimin begitu pula jimin dia juga mencintai saya. Walaupun kasta kita berbeda'' ucap rose dengan penuh keyakinan yang membuat lissa terkekeh.

The King Emerald Kingdom {LIZKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang