🔱13

2.8K 232 26
                                    

Adegan 21++ 🌚
Harap bijak dalam memilih bacaan

Jangan lupa vote!!!
Awas aja kalo gak vote



Jeka sedang duduk di sofa dalam kamarnya entah pikirannya melayang kemana tapi yang terlihat hanya jeka yang tersenyum senyum sendiri. Tak lama setelahnya pintu kamar jeka terbuka dengan kesar oleh seorang gadis jeka malah terkekeh saat melihat raut wajah sang gadis.

Lissa sangat marah saat ini pada jeka entah kenapa dia sangat ingin memukul jeka saat ini. Kebodohan jeka bisa saja membahayakan nyawanya.

'' kenapa kau mengatakan hal seperti itu'' tanya lissa sambil menutup pintu dengan keras lalu berjalan dengan cepat menuju jeka.

'' strategi politik'' ucap jeka singkat mencoba sedatar mungkin pada lissa.

'' hah'' lissa sama sekali tak paham dengan yang namanya politik.

'' jika aku membantu kerajaanmu dengan cuma cuma maka banyak yang akan menentang tapi jika menggunakan dalih kau sedang hamil tidak akan ada yang bisa berbicara'' ucap jeka sambil membuka kertas kertas yang entah apa.

Lissa mengerti sekarang kalau dunia kerajaan begitu kejam. Ia sebenarnya tak menyukainya tetapi mau bagaimana lagi ini takdir hidupnya bukan.

'' emm apakah kau akan hidup dengan empat istri selamanya'' tanya lissa. Jeka mengalihakan pandangannya pada lissa.

'' tidak'' ucap jeka datar. Lissa melotot mendengarnya entah apa tapi dia begitu bahagia saat ini.

'' lalu''

'' aku akan hidup denganmu dan anak anak kita saja nanti'' ucap jeka sambil berjalan mendekati lissa yang masih berdiri.

Jantung lisa berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya saat wajah jeka berada sangat dekat dengannya.

'' aku menginginkanmu'' ucap jeka membuat kaki lissa lemas tak mengerti bagaimana lagi caranya berdiri.

Jeka mendekatkan wajahnya ke wajah lissa. Seketika mata lissa langsung membola dia menahan dada jeka yang perlahan semakin dekat dengannya.

'' ehh, a a aku mau mandi. iya mau mandi'' ucap lissa sambil menjauhkan tubuhnya dari jeka dan tersenyum cengengesan.

Karna tak tahan dengan situasi yang membingungkan lissa memilih untuk berlari keluar dari kamar jeka. Jeka menunjukkan senyumannya dan berguman.
'' kau takkan bisa lari nanti malam lissa''

Tak lama setelah lissa keluar jimin datang.

'' aku ingin lissa menang besok'' ucap jeka langsung setelah melihat jimin.

'' baik yang mulia yang terhormat'' ucap jimin malas dan hendak pergi.

'' kemarin lissa menanyakan apakah kau akan menikah dengan rose'' tanya jeka. Jimin menoleh pada seorang yang sedang menatapnya.

'' entahlah'' ucap jimin lesu.

'' awas jika kau tak menikahi rose, jangan sampai lissaku kecewa hanya karna dirimu'' jimin membolakan matanya mendengar ucapan jeka.

'' apa ini aku disuruh menikah hanya karna istri tercintanya'' batin jimin

'' dan satu lagi buat yeri menjadi urutan yang terakhir'' ucap jeka lagi.

***

Keadaan para istri jeka yang lainnya kali ini sangat kacau setelah mendengar kabar kehamilan lissa. Mereka takut posisi mereka tergeser atau bahkan dikucilkan di kerajaan ini.

Sama halnya dengan tzuyu yang sedang menangis sesenggukan setelah mendapat kabar tersebut dari pelayannya.

'' yang mulia selir hentikan tangisan anda'' ucap sana pada tzuyu yang masih menangis dari tadi. Sana merupakan pelayan tzuyu.

The King Emerald Kingdom {LIZKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang