Lagu dari Glenn Fredly - Januari terdengar begitu menyayat hati dinyanyikan oleh Dayyan dan diiringi lengkap oleh 5D boys sore itu, bahkan Daffa dan Daffi tiba-tiba menghentikan kegiatan mereka yang sedang menyiram tanaman dan menggunting rumput yang panjang untuk menikmati lagu itu. Mereka berdua dengan mudah mendengarnya karena 5D boys latihan di halaman belakang dan tentunya tak ada peredam suara.
"Galau bet," ucap Daffa.
"Iya, adik lu masih belum move on, Fa," kata Daffi.
"Ada waktunya, Fi. Nanti juga pasti jadiannya ama Dira, mau taruhan?" Daffa yakin dengan apa yang diucapkannya barusan dan menawarkan diri untuk bertaruh dengan Daffi.
"Nggak deh, gua malah senang kalo itu terjadi. Jadi kita sepemikiran, jadi gak usah." Daffi juga yakin.Mungkin karena mereka lebih dewasa dari 5D jadi mereka bisa seyakin itu dengan apa yang mereka pikirkan atau bisa jadi karena pengalaman mereka dalam asmara lebih banyak, namun bisa juga hanya mereka hanya mengikuti saja bahkan bisa saja itu hanya harapan mereka. Tak ada yang tahu pasti tentang hati orang lain, bahkan orang yang bersangkutan sekali pun. Karena sejatinya pemilik hati hanyalah sang pencipta.
***
Setelah lagu januari selesai, Dayyan memberi isyarat jeda pada 5D boys. Isyarat bahwa ia ingin menyampaikan sesuatu sebelum lanjut pada lagu berikutnya."Kalian beneran luang sore ini?" tanya Dayyan pada 5D boys yang lain.
"Yap, dan berhubung lu juga di rumah aja. Ya makanya kita ke sini buat latihan bareng ama lu," jelas Dimas.
"Iya, Day. Gua juga lagi kosong," tambah Dion.
"Gua pengen jalan ama Zahwa tapi besok," ucap David sebelum ditanya.
"Sip, berarti kita bisa lanjut," kata Dayyan singkat.
"Eh Dira gimana? Di antara kalian ada yang dihubungin personal gak?" tanya Dimas, ia terpikir karena hanya Dira yang tak hadir di antara mereka. 5D boys menggeleng.
"Udah, don't worry pasti dia akan hubungin kita." David optimis.
"Yakin, Dav?" tanya Dion.
"Gua yakin banget, tanpa kabar bukan gayanya dia." David tetap optimis.
"Sekali pun sekarang udah ada Rey? Kalian gak lupa kan kalo Dira sekarang punya kehidupan baru selain kita," Jelas Dion.
"Iya, gua tahu, Di. Gua juga punya Zahwa tapi faktanya gua bisa tetap ada buat 5D kan?" David tetap dengan pendiriannya.
"Ya bedalah, kita udah kenal Zahwa. Tapi kita belum sedekat itu ama Rey, lu gak boleh lupa itu. Kalian semua sayang ama Dira kan? Baru kali ini Dira benar-benar menjalin hubungan dengan seseorang, dulu-dulu kan sebatas dekat aja dan gak ada kata jadian." Dion memberikan pandangannya.
"Come on, Di. Rey itu sahabatnya Dimas, jadi lu gak usah mikir sejauh itulah," David membantah.
"Ya trus kenapa kalo Rey sahabatnya Dimas? Jadi gak berpeluang gitu untuk nyakitin Dira? Atas dasar apa lu bisa jamin itu?" Dion nyolot.
"Udah, kalian apa-apaan sih. Kita di sini buat latihan ya bukan debat. Buat lu Di, kita gak ada urusannya ama hubungan asmara Dira. Jadi kita tunggu aja kabarnya. Dan buat lu Dav, calm down. Gua tahu perasaan lu, oke? Kita minum dulu ya biar perasaan kita kembali normal," jelas Dimas menengahi keadaan. Seperti biasa Dayyan hanya menyimak, ia masih bisa membaca emosional Dion yang masih saja belum terkontrol.Setelah break beberapa menit, mereka mencoba fokus untuk melanjutkan latihan mereka karena tidak lama lagi liburan mereka usai. Saat masuk sekolah nanti, OSIS akan mulai disibukkan dengan acara PENSI (Pentas Seni) sekolah.
Di tengah mereka latihan, notifikasi WA grup 5D masuk ke handphone mereka masing-masing. Mereka pun break sejenak kemudian membuka dan membaca pesannya. Ternyata itu pesan dari Dira yang mengabarkan bahwa ban motor Rey bocor sehingga harus ke bengkel dulu untuk menambal.
"Gua bilang juga apa," Sindir David pada Dion.
"Gua lebih tahu Rey daripada lu, Dav. Lu bisa belain dia sekarang, nanti lu tahu sendirilah dia gimana." Dion masih membela diri.
"Kita lanjut gak?" tanya Dayyan yang memecah perseteruan keduanya.
"Lanjutlah, Day," jawab Dimas.
"Lanjut," ucap David dan Dion bersamaan.Mereka pun melanjutkan latihan tanpa perdebatan lagi, mengatur setiap nada yang sesuai dengan suara David dan juga untuk suara Dira. Karena Dira akan tetap tampil juga di pembukaan PENSI. David menyanyikan lagu Bentuk Cinta - Eclat Story untuk mengembalikan suasana kembali hangat. Tanpa terasa dengan lagu itu suasana mulai kembali hangat karena nyawa lagu tersebut memang mendeskripsikan laki-laki yang sedang jatuh cinta pada perempuan hingga ciri-cirinya pun ia hafal dengan baik. Suara tepukan tangan pun mengiringi akhir dari lagu tersebut. Ternyata tepukan tangan itu berasal dari Dira dan Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
5D
Teen FictionKopi itu seperti kebersamaan, selalu mampu merangkul perbedaan. (5D)