"Mungkin baiknya lu jujur aja ke Dion tentang orang yang lu suka sebenarnya, Day. Sampe kapan Dion sensi ama kehadiran lu di sekitar Dira?" David menyarankan.
"Iya, Day. David bener kok, gua setuju," tambah Dimas.
"Gua ngerti perasaan kalian, kalian kasihan ama gua, kan? Kalo soal itu gak usah dipikirin." Dayyan mencoba tenang.
"Day, Day, lu kok bisa tetap tenang ya hadapin ginian. Kalo ini gua, gua udah pukul mukanya Dion biar dia buka matanya dan liat kebenaran." David agak emosi.
"Udah, gak apa. Lagian gua udah negasin ke Dion kok pas di toko bunga, Dav," ucap Dayyan jauh lebih tenang.
"Kalian tahu gak, secara tidak langsung kalo masalah ini berlarut 5D akan merenggang karena otomatis Dion akan makin ngebuang dirinya dari kita semua. Belum lagi kalo ngumpul berlima akan ada banyak kekakuan antara Dira, Dion, dan lu, Day." Dimas menjelaskan yang ia amati saat ini.
"Iya, guys. Gua janji akan benerin semuanya." Dayyan yakin pada janjinya.
"Trus nyokap lu dan Abang-abang gimana?" tanya David.
"Kalo abang kembar ya mereka santai aja, tapi mommy sih mulai panik. Ya kalian kan tahu sendiri orang tua kita sama aja kayak kita, semua sahabatan jadi otomatis khawatir percekcokan anak-anaknya akan berdampak pada dua hubungan sekaligus (persahabatan mereka dan persahabatan kita). Kasih Dion waktu setelah itu gua akan nemuin dia kalo dia gak nemuin gua duluan." Dayyan menjelaskan.
"Oke, gua ambil kopi dulu," ucap David sebagai tuan rumah.
***
Sore yang luang untuk mereka berbagi kesibukan masing-masing, mereka mempunyai hobi yang berbeda-beda tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap saling membantu apabila saling membutuhkan. Meskipun kesibukan mereka berbeda tapi mereka tetap berada di tempat yang sama untuk menyelesaikannya, agar tetap bisa saling mendukung hobi masing-masing."Seetelah design gua selesai, gua TR kalian nonton," ajak David.
"Emang masih banyak, Dav?" tanya Dimas mulai kepo.
"Gak juga sih, cuman sisa diedit dikit lagi. Lu gimana, Dim?"
"Beberapa waktu ini gua cuman bisa baca komik aja soalnya gua bantuin ortu untuk persiapan menu baru di restoran, timing-nya bagus kan karena kita lagi liburan jadi gak ada tugas sekolah yang menghantui." Dimas menjelaskan.
"Lu gimana, Day?" tanya David.
"Lagi ngerjain lagu aja, gak lama lagi kelar kok."
"Kalo lu butuh bantuan, Insya Allah gua bisa, Dav. Bayaran cuman nyobain masakan gua nanti," usul Dimas.
"Gua bisa sih, tapi akan lebih cepat lagi kalo lu ikutan bantuin. Apalagi bayarannya adalah makan, siapa yang mau nolak sih? Iya nggak, Day?" seru David. Dayyan menjawabnya dengan jempolnya.
"Ya udah, gua bisa bantu apa?" tanya Dimas.
"Tugas lu jemput Dira dan Dion trus bawa ke sini," ucap David sambil tersenyum.
"Bukan ngebantuin lu desain?" tanya Dimas.
"Jalan ajalah, Dim!" tambah Dayyan.
"Kalian kerja sama?"
"Nggak sih, gak tahu juga kok bisa Dayyan asal iyain aja," jawab David.
"Karena gua anggap ide David bagus, jadi gua support," kata Dayyan.
"Oke, kalo ini mah lebih gampang dari bantuin lu desain, Dav. Oke, gua jalan ya," seru Dimas.
"Oke, take care!" ucap David.
"Oke, sip," kata Dimas kemudian berlalu.5D bukanlah kumpulan orang-orang yang tak pernah mengeluh dan tak pernah merasakan kesulitan, karena percayalah setiap manusia memiliki masalah di dalam hidupnya. Namun semua itu menguatkan mereka, persahabatan itu kuat bukan karena orang-orangnya luar biasa tapi karena saat salah satunya salah, yang lainnya siap untuk menegur dan tak menghakimi yang bersalah. Waktu juga sangat berperan penting di dalamnya, karena waktu mendewasakan tiap yang bernyawa jika dapat memaknainya dengan baik.
Kebahagiaan terbesar dalam hidup 5D adalah mereka bisa saling melengkapi satu sama lain. Hingga mereka selalu kuat menghadapi segala berbagai permasalahan hidup sebesar apapun, memang benar kata pepatah "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh" begitulah yang terjadi di dalam kehidupan. Sekuat apapun seseorang namun tetap saja membutuhkan orang lain untuk memberi dukungan dalam hidupnya, itulah merupakan bagian dari kodrat kita sebagai makhluk sosial takkan bisa hidup sendirian.
***
Tak lama kemudian, Dimas datang bersama Dira dan Dion. Dayyan dan David sejak tadi menunggu di balkon rumah David sambil menyelesaikan kesibukan mereka masing-masing. Dayyan yang sedang menyelesaikan musik untuk lagunya sedangkan David dengan desain video untuk youtube 5D. Biasanya ia menyelesaikannya dengan Dion, apalagi Dion yang paling mahir tentang teknologi karena itu bagian dari hobinya. Namun kali ini bekerja sendiri-sendiri sejak beberapa hari terakhir, David menganggap Dion butuh waktu sendiri sehingga tak mengajaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
5D
أدب المراهقينKopi itu seperti kebersamaan, selalu mampu merangkul perbedaan. (5D)