Satu

2.4K 46 11
                                    

*Happy Reading*

Jreeet jreeet jreeet

"Siapa sih yang nelepon pagi pagi buta gini?" Putra yang terbangun karena suara handphone miliknya berdering. Dengan mata setengah tertutup Putra pun mengangkat panggilan masuk itu.

"Lo, dimana? Lo, gak ke kedai?" terdengar suara seorang pria dari balik handphone milik Putra.

Lelaki yang disebut Putra ini adalah seorang barista di sebuah kedai kopi. Bukan hanya seorang yang pandai menyeduh kopi. Putra juga seorang lelaki yang gemar mendaki gunung, juga senang menulis kata kata yang indah, maka dari itu, akun instagram pribadi miliknya penuh dengan kata kata yang indah, yang mampu membuat hati followersnya bergejolak ketika membaca tulisan tulisannya. Tadi malam putra mendapat inspirasi yang membuat ia harus menulis hingga larut malam.

"Ya, kekedai lah, Bray. Tapi, kan, kedai bukanya jam 10 dan ini masih jam 7," jawab Putra dengan suara sedikit serak.

"Jam 7 kepala lo peang, ini udah jam 11 siang bego!" ujar pria dari dalam handphone dengan nada sedikit tinggi.

Terdengar kata jam 11 siang dari pria di balik ponsel itu, Putra langsung bangkit dari tempat tidurnya dan melirik kearah jam dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 11 siang.

"Astaga! gue kira masih jam 7 bray. Oke-oke, Gue, pastiin setengah jam lagi gue udah sampai dikedai," ucap putra meyakini bahwa setengah jam lagi ia sudah berada di kedai.

Dengan ligat Putra langsung meraih handuk miliknya yang tergantung di belakang pintu dan masuk kedalam kamar mandi.

***

Setelah selesai berpakaian, Putra langsung mengunci pintu kamar indekosnya dan langsung bergegas menuju kedai kopi tempat ia bekerja.

Lelaki yang berambut gondrong itu dengan lihainya menunggangi besi tuanya diantara mobil mobil yang berdesakan di jalanan perkotaan, hingga ia sampai di sebuah kedai kopi tempat ia bekerja. Dengan buru buru Putra langsung memarkirkan besi tua miliknya dan bergegas menuju kedai kopi.

Braaap...

"Kalau jalan pakai mata dong, Mas!" ucap seorang wanita dengan nada yang sedikt tinggi.

"Maaf, Mbak, maaf. Saya gak sengaja."

Karena berjalan dengan terburu buru, Putra tak sengaja menyenggol seorang wanita yang keluar dari toko outdoor di sebelah tempat iya bekerja, dan membuat barang yang dibawa wanita itu terjatuh dan berserakan.

Setelah selesai membantu wanita itu membereskan barang barangnya yang berserakan, Putra kembali meminta maaf pada wanita itu. "Sekali lagi, saya, minta maaf, Mbak."

Tanpa ada kata yang terucap, wanita itu lansung pergi meninggalkan Putra sendirian.
Ingat bahwa ia sudah telat,Putra lansung mempercepat langkahnya memasuki kedai kopi.

Habis masalah dengan wanita yang ia senggol tadi, kini putra mendapatkan masalah baru lagi.

"Dari mana aja, lo? kok baru datang jam segini?" tanya seorang lelaki yang sedang duduk di meja kasir.

"Eeh ada, Boss." Sambil nyengir Putra menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mau pakai alasan apa lagi lo? Vespa tua lo itu mogok lagi? Kehabisan bensin? Atau, ada alasan baru?" tanya lelaki itu pada Putra yang sedang cengar cengir

"Sini, lo, ikut gue ke dalam" ajak lelaki tadi. Yang sekaligus merangkal pemilik kedai kopi tempat Putra bekerja.

Tanpa banyak kata, Putra pun mengikuti lelaki itu kedalam sebuah ruangan.

3726 MDPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang