"Syaa" panggil Angga yang sedang menyetir mobil , Tasya pun yang merasa namanya terpanggil kini ia menoleh ke arah Angga sebentar Dan langsung membalikan pandangannya keluar jendela mobil
"Maafin gue syaa, gue emang cowok brengsek! Gue udah ngerusak mimpi lo, gue udah ngerusak hidup lo ga ada yang bisa gue lakuin selain kata maaf dan bertanggung jawab" lanjut Angga
"Gapapa kok kak, ini mungkin udah jadi takdir aku" sahut Tasya tanpa sedikit menoleh ke arah Angga melainkan hanya melihat ke luar jendela mobil
* * * *
Satu jam telah berlalu di rumah Tasya, kini akhirnya mereka selesai membereskan barang-barang yang ingin di bawa kerumah Angga
"Udah semua?" Tanya Angga, Tasya hanya menganggukkan kepala sebagai jawab
"Yaudah sini biar gue yang bawa ke mobil" ucap Angga
"Kak Angga?" Panggil Tasya
"Kenapa?" Sahut Angga
"Aku mau ke rumah acha temen aku, aku cuman mau bilang sama dia aku bakal tinggal sama Kaka" ucap Tasya
"Yaudah abis ini kita kesana " jawab Angga
Hanya membutuhkan 15 menit untuk sampai ke rumah acha. Namun Tasya dan Angga turun dari mobil dan berjalan menuju depan pintu rumah acha.
Sebenarnya Tasya sangat takut untuk mempertemukan Angga dengan acha, setelah mengingat perkataan acha "kalo gue ketemu sama tuh cowo brengsek bakalan gue tonjok mukanya". Yaa acha seperti itu karena ia memang sangat perduli dengan Tasya,
"Kenapa gak diketuk pintunya?" Tanya Angga, Tasya pun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban
"Yaudah ketuk pintunya" titah Angga
Tasya pun mengetuk pintu rumah acha, dan kini acha keluar dengan pakaian tidurnya
"Tasya" seru acha setelah membuka pintunya dan langsung memeluk Tasya yang berada di hadapnnya. Setelah melepaskan pelukan dari Tasya kini acha mengerutkan dahinya saat melihat Angga Yang berada di samping Tasya
"Siapa syaa?" Tanya acha dengan nada ketus
"Ohh..kenalin gue Angga" Sahut Angga Sambil memperkenalkan dirinya Dan mengulurkan tangan ke arah acha
"Acha" timpal acha
"Angga siapa syaa?" Gumam acha kepada tasya
"Hmm... jadi cha tujuan gue kesini gue mau bilang sama lo, kalo sekarang gue udah gak tinggal di rumah gue lagi" seru Tasya membuat acha semakin bingung
"Maksud lo?! Lo mau pindah syaa?! Kemana?!" Tanya acha
"Acha bakalan tinggal sama gue!" Sahut Angga melainkan bukan tasya Yang menjawab pertanyaan dari acha
"Tunggu-tunggu gue makin gak ngerti deh, maksudnya apaansi? Ko tasya bisa mau tinggal bareng sama lo?" Tanya acha dengan terheran-heran, " syaa?!" Lanjut Pekik acha
"Jadi cha... Angga ituu..." ucap Tasya dengan gugup
" Gue ayah dari anak Yang Tasya kandung!" Sahut Angga, acha Yang mendengarnya pun terkejut Dan langsung menoleh Ke arah Angga dengan mata Yang melotot. Tasya pun hanya menundukan kepalanya dengan rasa takutnya untuk menatap acha
Bhukk...
Kini tonjokan acha Yang seketika mendarat Ke wajah Angga, membuat Angga merintih kesakitan. Jelas acha sangat marah, saat ia tau kalau Angga adalah cowok Yang udah ngerusak hidup sama impian sahabatnya, yaitu Tasya.
"Jadi lo orangnya?! Brengsek!" Pekik acha Kepada angga
"Lo tau segimana susahnya Tasya buat sekolah?! Saat orang tuanya meninggal, Tasya berjuang sendiri buat nerusin sekolahnya! Gimana pun caranya semua dia lakuin buat mimpinya tercapai! Tapi apa?! Lo dateng di kehidupan Tasya Dan ngerusak semua harapan Tasya dengan kebejatan lo!" Pekik acha kepada angga
Tasya hanya berusaha menenangkan acha, untuk meredakan emosi acha Yang telah meledak! Dan Angga Yang Sehabis di tonjok dan di maki-maki oleh acha kini hanya diam Dan menerimanya
"Chaa! Udah!" Ucap Tasya sambil menangis
"Gabisa syaa! Gue gak terima gitu aja sama dia Yang udah seenaknya sama lo!" Sahut acha Yang masih emosi
"Oke gue minta maaf!Gue tau gue salah!, disini gue juga berusaha buat nebus kesalahan gue! Gue janji bakalan tanggung jawab!" Ucap Angga tiba-tiba
Acha Yang mendengar penjelasan Angga kini tersenyum miring "Dasar cowok brengsek! Lo pikir sahabat gue cuman butuh kata maaf dari lo?! Lo inget ya! Segimanapun pertanggung jawaban lo, itu ga ada artinya buat Tasya! Bahkan dari awal dia gak sedikit pun mengharapkan pertanggung jawaban dari lo! Dia bisa ngerawat anak itu sendiri! Lo emang cowok Yang gak punya otak! Lo udah ngerusak semuanya! Ucap acha dengan nada tinggi
Tasya mulai terisak mendengar ucapan acha. Angga pun Yang mendengarnya hanya memasang muka rasa bersalah,
"Chaa! Tasya mohon udah! Tasya ga bermaksud buat keributah disini, Tasya cuman mau pamit sama acha" ucap Tasya sambil terisak, acha pun Langsung memeluk Tasya
"Tasya tau, acha kaya gini karena acha perduli sama tasya, tapi ini udah jadi Takdir Tasya. acha, Angga, bahkan Tasya sendiri pun gak bisa buat ngerubah semuanya kaya awal lagi. Gimana pun kedepannya, Tasya siap ko cha. Tasya gak mau acha terlalu kepikiran sama masalah tasya, cukup acha ngedoain Tasya sama anak ini yah, tasya sayang acha" ucap tasya yang masih di dalam pelukan acha
Acha melepas pelukan nya Dan memegang kedua Bahu Tasya " lo janji ya sama gue kalo ada apa-apa Langsung cerita, gue bakal terus ngejaga lo sama ponakan gue! Gue juga sayang sama lo Dan anak lo!" Timpal acha
"Dan lo! Lo harus janji jangan nyakitin Tasya! Sekali Lagi gue tau lo nyakitin Tasya, lo akan berhadapan sama gue!" Lanjutnya kepada angga
"Iya gue janji!, dan gue janji akan ngebahagian Tasya dan anak kita sepanjang hidup gue!" Jawab Angga
"Awas lo ingkar janji" pekik acha
Kini emosi acha mulai mereda,
"terus kalian berdua kapan nikahnya?" Tanya acha
"Minggu depan!" Jawab Angga
"Minggu depan?! Gak terlalu kecepetan?" Tanya acha dengan heran
"Menurut gue lebih Cepat lebih baik!" Sahut Angga
"Yaudah kalo emang itu jalan Yang terbaik" Ucap acha
"Udah malem" Ucap Angga kepada tasya, Dan Tasya hanya mengangguk
"Gue balik dulu ya cha" ucap Tasya
"Yaudah lo hati-hati ya, janji sama gue lo harus jaga diri lo baik-baik" peringat acha, Tasya hanya mengangguk tersenyum.
Kini Tasya Dan Angga pun beranjak pergi dari rumah acha ke arah mobil untuk kembali ke rumah Angga.
Aku gangerti lagi :(
Maapin ya kalo di part ini gajelas:"(
Dah lah, aku tetep mengharapkan vote &coment dari kalian🥺♥️
See u chapter next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong time
Teen FictionTakdir Yang harus Tasya terima dengan iklas Dan penuh ketulusan membuat tasya lebih mengerti tentang kehidupan sebenarnya Sangat tidak mudah untuk Tasya yang sudah harus berkeluarga dengan usianya yang masih sangat remaja Kini Tasya berumur 17 tah...