Seketika terlintas di fikirannya yang tiba-tiba menginginkan sesuatu, entah kenapa ia sangat ingin.
"Ma, sambel rujak Yang tadi siang masih ada gak?" Tanya Angga, membuat merry menyeringit kebingungan
"Masih tuh ada di kulkas" Jawab merry. Angga Yang sedang mengambil sambel rujak itu di dalem kulkas
"Kamu mau ngerujak ngga?" Tanya merry. Angga hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban
" Angga kepengen makan sambel rujak" timpal Angga
"Yaudah biar mamah siapin buah-buahan buat ngerujaknya" ucap merry
"Gak usah ma, Angga cuman mau makan sambelnya aja" jawab Angga
"Lah gimana ceritanya? Kamu ada-ada aja ngga" Pekik merry
"Namanya juga orang Kepengen" Sahut Angga
"Ohh mamah tau nih" ucap Merry sambil terkekeh
"Tau apa?!" Sahut Angga menyeringit bingung
"Kayanya kamu lagi ngidam deh ngga" goda merry sambil terkekeh
"Masa si ma?, kan tasya Yang hamil masa aku yang ngidam" Ucap Angga sambil memakan sambel rujak sedikit Demi sedikit
"Yaa iyaa Yang bisa ngidam itu bukan perempuan aja, kadang kalo gak istirnya ya suaminya yang ngidam" jelas merry sambil terkekeh. Angga pun hanya ber oh riah sebagai jawaban.
Merry Yang melihat Angga sangat menikmati sambel rujaknya kini ia menyeringit kepedesan, sedangkan Angga Yang memakannya terlihat biasa saja bahkan sangat menikmatinnya
"Kamu seriusan gak mau make buah-buahnnya? Kalo mau biar mamah siapin" Ujar merry
"Gak ma, di bilang Angga cuman pengen makan sambelnya aja" jawab Angga
"Yaudah seterah kamu, mamah mau Ke kamar. Itu kamu jangan banyak-banyak makan sambelnya, nanti sakit perut! Kamu kan belom makan nasi" Ucap merry sambil beranjak dari tempat duduknya
"Iya ma" jawab Angga
* * * *
Saat ini adalah Jam-jamnya Angga sedang merasakan bosan di kantornya, dengan menghadapi begitu banyak kertas-kertas Yang menumpuk. Tidak mudah bagi Angga dengan umurnya Yang baru saja 22 tahun kini sudah di pilih untuk menjadi direktur di salah satu kantor milik papahnya.
"Astaga kerjaan gue banyak banget hari ini!" Gumam Angga
Di tengah kesibukannya seketika angga menginginkan sesuatu, dengan tiba-tiba ia ingin sekali makan bubur buatan mamahnya. Karena memang ingin sekali, maka dari itu Angga langsung menelfon mamahnya untuk minta di buatkan bubur
Satu detik...dua...tiga...sampai detik ke Lima. Akhirnya mamahnya mengangkat Panggilan dari Angga
"Hallo ngga, Kenapa?"
"Mah?!"
"Kenapa ngga? kamu Nelfon mamah tumben banget"
"Boleh minta tolong gak mah?"
"Minta tolong apa?"
"Buatin bubur buat Angga!"
"Bubur? Kamu sakit ngga?! Minta di buatin Bubur?"
"Gak mah, Angga cuman lagi pengen makan Bubur buatan mamah aja"
"Ini si fix banget anak mamah lagi ngidam"
"Apasi mamah, Masa aku ngidam kan aku cowo"
"Yaudah nanti mamah buatin"
"Angga maunya sekarang mah! Pokonya mamah buatin sekarang terus nanti anterin ke kantor, Angga lagi sibuk banget masalahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong time
JugendliteraturTakdir Yang harus Tasya terima dengan iklas Dan penuh ketulusan membuat tasya lebih mengerti tentang kehidupan sebenarnya Sangat tidak mudah untuk Tasya yang sudah harus berkeluarga dengan usianya yang masih sangat remaja Kini Tasya berumur 17 tah...