Chapter 6

13 3 1
                                    

Tasyah membuka matanya pelan-pelan Dan memfokuskan pandangannya yang kabur. Ia menatap setiap sudut ruangan Yang ia yakin saat ini ia sedang berada di ruang rawat rumah sakit, sontak pandangan Tasya berhenti ketika melihat seorang laki-laki berdiri di sampingnya, ya itu angga

Tasya berharap Angga tidak mengetahui soal kehamilannya, ia sangat takut Angga akan menyuruhnya untuk mengguguri kandungannya, Tasya semakin panik saat Angga memegang Bahunya

"Gue udah tau syaa" Ucap angga, membuat tasya semakin takut

"Kenapa lo ga ngabarin gue?! Kenapa lo malahan sebunyuin ini semua dari gue?!" Pekik Angga

"Maksud kakak?" Kini Tasya berusaha pura-pura tidak mengetahaui apa Yang Angga Maksud

"Gakusah pura-pura gatau gitu sya, gue tau lo mau nyembunyiin ini dari gue! Lo hamil anak gue kan sya?!" Ucap Angga

"Syaa?! Gue mao lo..." ucap Angga seketika terpotong

"Gak! Aku gak akan bunuh dia kak! Kalo emang kakak gak mau nerimanya yaudah gapapa biar aku Yang ngejaga dia, biarin dia hidup bareng aku! Aku sayang kak sama dia" Ucap Tasya Yang telah memotong pembicaraan Angga tadi, kini Tasya menangis sejadi-jadinya

"Syaa?! Lo pikir gue bakalan nyuruh lo buat ngebunuh dia? Se jahat itu gue di mata lo?! Gue ayahnya sya! Dia darah daging gue! Mana mungkin gue nyuruh lo buat ngebunuh dia" jelas angga

Angga Yang melihat tasya semakin menangis, kini ia tiba-tiba memeluk Tasya. Sontak Tasya terkejut Dan mendorong tubuh Angga

"Kenapa?, gue janji gue bakal tanggung jawab!" Ucap angga, "Dan Gue janji akan nikahin lo!" Lanjutnya dengan helaan nafas Yang panjang

Tasya merasa sedikit lega karena Yang ia pikirkan tidak terjadi, Namun Tasya bingung dengan apa Yang Angga Ucap dengannya Dan terlihat Angga Yang memang terpaksa untuk mengucapkan ia akan menikahi Tasya, yaa Tasya pun memang tidak mengharapkan pertanggung jawaban dari laki-laki Yang menurut ia sangat brengsek .

"Maaf kak, kalo emang kakak keberatan buat ngelakuin pertanggung jawaban itu aku gapapa ko. Aku bisa brenti sekolah buat kerja menghidupkan anak ini sendiri" ucap Tasya sambil melepaskan tangan Angga Yang sedari tadi di bahunya, ini kedua kalinya Tasya berbicara panjang dengan seorang laki-laki Dan dengan laki-laki Yang sama.

Tasya turun dari brankar berniat untuk pergi dari ruangan itu. Saat Tasya melangkahkan kakinya kini lenganya di cekal oleh Angga Namun Angga tiba-tiba menarik tubuh Tasya Hingga Ke dalam bekapanya lalu memeluknya dengan erat agar tidak ada pemberontakan

"Gue janji syaa, gue akan nikahin lo dengan tulus! Gue akan ngejaga lo sama anak kita nanti. Gue mohon sama lo jangan egois, anak Yang ada di dalem perut lo itu juga anak gue! Kita jaga dia sama-sama ya" ucap Angga dengan mengelus-ngelus punggung Tasya

"Lo ikut gue sekarang, gue bakal ngenalin lo sama orang tua gue!" Lanjutnya untuk mengajak Tasya pergi kerumahnya menemui orang tua Angga

"Tapi kak?!" Pekik Tasya tiba-tiba

"Percaya sama gue semua akan baik-baik aja" Ucap angga berusaha menenangkan tasya

* * * *

Plakkk...

Tamparan keras mendarat Ke pipi Angga. Papahnya Yang sangat murka atas pengakuan angga Yang sudah menghamili anak yang masih berseragam sekolah. Angga Yang hanya diam menerima tamparan dari papahnya Dan Tasya Yang hanya menunduk memegangi ujung bajunya

"Kamu Bener-bener udah bikin papah malu! Mau di pandang apa keluarga kita kalau orang-orang tau kamu sudah menghamili anak orang Yang masih sekolah! Papah gak habis pikir sama kamu ngga!" Pekik Joni papah Angga,

"Angga minta maaf pah, Angga tau Angga salah tapi Angga janji bakalan bertanggung jawab sama semua masalah ini"Ucap anggga dengan mendundukan tubuhnya di hadapan  kaki Joni papahnya

Tasya Yang melihatnya pun mulai terisak Dan menjatuhkan setiap  tetesan air Yang mengalir dari matanya. Merry, Ibu Angga Yang melihat tasya menangis ia pun langsung mendeketainya Dan memeluk Tasya "Jangan nangis, semua bakalan baik-baik aja"

Joni menghela nafasnya panjang " seminggu lagi kalian akan menikah, kalian gak usah mikirin biar papah Yang ngatur semuanya! Dan kamu Tasya biarkan keluarga kami menemui orang tua kamu untuk membicarakan masalah ini" ucap joni

"Ma-maaf om kedua orang tua saya udah meninggal, saya hanya tinggal sendiri" jelas Tasya dengan suara menahan Isakan ingin menangis, Angga Yang mendengarnya pun terkejut

"Inailahi, maaf ya Tasya om, tante sama Angga tidak tau" Ucap merry, Tasya pun hanya menjawab dengan anggukan Dan senyuman

"Sekarang kamu tinggal disini aja sampai nanti kalian akan menikah, setelah kalian menikah kalian berdua tinggal di appartement Angga, sekarang kamu ambil barang-jarang kamu di rumah kamu. Dan Angga kamu anter Tasya buat ngambil berang-barangnya" seru merry. Angga pun menyetujui titahan merry Ibunya dengan itu ia langsung mengambil Kunci mobilnya

"Ayoo" ajak Angga. Kini Tasya langsung berpamit kepada joni Dan merry kedua orang tua Angga


Dah lah makin gajelas :(

Jangan lupa vote ya reader ♥️

Wrong time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang