Chapter 5

16 3 0
                                    

Hari ini terlihat begitu sangat cerah, tetapi tidak dengan muka Tasya yang terlihat sangat  pucat

"Syaa?! Lo sakit?! Muka lo pucet banget" ucap acha khawatir

"Ngga cha, gue gapapa ko cuman sedikit pusing sama mual aja" jawab Tasya bisik-bisik

"Lo yakin?" Tanya acha

"Iya acha Maharani" sahut Tasya meyakinkan acha

"Ohh iya,  nih gue bikinin sarapan buat lo, inget lo harus makan" pekik acha sembari memberikan kotak makan berisi nasi goreng kesukaan Tasya

"Nanti gue makan" timpal Tasya

"Sekarang! Gue tau nih lo pasti belom sarapan kan?! Jadi gue gamau tau lo harus makan sekarang juga!" Titah acha

"Gue mau kelapangan basket dulu, Awas aja sampe gue datang nih makanan masih ada" Pekik acha

Kini Tasya tidak bisa menolak jika acha sahabatnya itu sudah memaksanya, namun Tasya pun mencoba memakan nasi goreng yang telah diberikan oleh acha, dan saat suapan ke 3 Tasya merasa mual. Ia pun beranjak Pergi dari kelasnya dan langsung berlari kecil menuju kamar mandi.

Di tempat lain terlihat Angga dan kawan-kawannya datang kembali ke sekolah. Tujuan mereka ke sekolah lagi untuk membicarakan persiapan acara seminar sekolahnya, yaa walaupun mereka sudah menjadi alumni dari sejak 5 tahun yang lalu tetapi tidak ada alasan untuk mereka berhenti aktif di lingkungan sekolahnya yang dulu

Mereka yang sedang mengadakan rapat di dalam perpustakaan, Angga yang duduk menghadap keluar jendela, Dimas dan gery menghadap ke hadapan Angga dan berposisi membelakangi jendela

"Kalo dananya ga cukup gimana?" Tanya gery

"Yaa kalo ga cukup terpaksa kita harus jadi donaturnya, ya gue si siap-siap aja tapi gimana kalian aja"

"Gue si mau-mau aja" timpal gery

Dimas dan gery yang sangat fokus membahas tentang acara seminar tersebut. Beda dengan Angga, yang pandangannya sontak ke arah luar jendela yang tak ditutupi oleh gorden dan melihat perempuan yang tak asing baginya sedang berlari kecil

"Cewek itu?" -Batin Angga dengan membulatkan matanya

"Eh ngga?! Kalo lo gimana? Siap ga jadi donatur?!" Tanya Dimas

"Bentar-bentar gue ada urusan" sahut Angga dan langsung beranjak pergi meninggalkan kedua temannya itu di perpustakaan

"Tuh bocah mau kemana si? Suka banget tiba-tiba ninggalin" ucap Dimas kesal

"Au tuh bocah kek pakboy banget yang sukanya ninggalin tiba-tiba, kita aja yang temennya suka di tinggalin gitu aja gimana ceweknya ya" gumam gery membuat Dimas memasang tatapan tajam

"Kenapa lo ngeliatin gue?" Tanya gery

"Muka lo!" Pekik Dimas

"Kenapa sama muka gue?!" Tanya gery menyeringit bingung

"Muka lo anjrit" ucap Dimas seketika dengan muka datar

"Setan lo ye" sahut gery kesal

* * * *

Kini Angga sedang mengikuti perempuan itu yang sedari tadi berlari kecil dengan tangan kiri memegangi perut dan tangan kanan menutup mulut. Terlihat ia ingin menuju ke toilet

sampainya di toilet, Tasya pun mengeluarkan yang sedari tadi ia tahan dari mulutnya ke wastafel. Setelah itu Tasya merasa lebih baik walaupun rasa mualnya masih terasa, ia berkaca dan melihat wajahnya yang sangat pucat namun rasa pusing di kepalanya. Tasya sudah merasa lebih baik, dengan itu ia keluar dari toilet dengan tubuh yang sangat lemas

"Tasya?!" Panggil seorang laki-laki dari belakang tubuh Tasya dan Tasya pun langsung menoleh ke sumber suara tersebut dan terlihat tubuh seorang laki-laki yang telah menghancurkan hidupnya

Tasya yang melihat Angga, langsung membalikan badannya dan bergegas pergi secepatnya, belum sempat Tasya melangkahkan kakinya kini tangannya di cekal oleh Angga. Tasya berusaha melepas genggaman Angga tetapi sia-sia, dengan ke adanya yang sekarang ia tidak mempunya tenaga untuk memberontak dari Angga, dan angga pun menarik Tasya untuk lebih dekat dengan tubuhnya dan menatap Tasya begitu dekat

"Syaa?! Lo sakit? Muka lo pucet banget Syaa!" Ucap Angga setelah ia melihat muka Tasya yang begitu sangat pucat, dan Tasya pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemas

Seketika perut Tasya merasa sakit yang membuat Tasya merintih kesakitan

"Iss... aww" rintihan Tasya sambil memegangi perutnya Yang Terasa sakit

"Syaa?! Lo Kenapa?!" Pekik Angga Yang entah mengapa dirinya sangat khawatir dengan Tasya .

"Perut Aku sakit kak" Ucap Tasya dengan menyeringit kesakitan, Selang Beberapa detik seketika Tasya jatuh pingsan pelukan Angga

Angga Yang melihat Tasya Yang sudah tak sadarkan diri kini ia merasa semakin cemas dengan keadaan Tasya, Angga terlihat sangat panik Dan langsung membopong tubuh mungil tasya. Namun tujuannya bukannya untuk ke uks tetapi Angga membawa Tasya ke mobilnya untuk menuju ke rumah sakit.


Uhuyy up lagi hehehe

713 kata dulu ya guys

Vote nya jangan lupa:(

See u di chapter selanjutnya

Wrong time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang