Rahasia keluarga alison

16 1 2
                                    

Seorang gadis bernama Carla bersikap dingin tanpa senyum kesemua orang yang ada.

Terlihat kuat namun tanpa mereka sadari Carla memendam banyak kesedihan yang begitu mendalam.

Seiringnya waktu kenyataan pahit datang terus menerus menyapa Carla.

Merenung.

Carla sedang menangis diruangan gelap gulita, hening tanpa suara.

Satu kenyataan tak terduga telah Carla ketahui lewat indigonya dan para pelindung tak kasat mata yang selalu menjaganya dari jauh sana.

Kepercayaan Carla hanya Zeon, Dia yang selalu bisa diandalkan Carla hanya dia yang dipercaya.

Tadi malam Carla memimpikan masa lalu ayahnya yang dibunuh oleh adiknya Raka, ternyata ayah yang selama 10 tahun Carla anggap ayahnya ternyata Raka bukan Pradifka, pantas saja tidak ada kasih sayang sama sekali pada Carla, sungguh menegejutkan bukan.

Raka adalah adik ayah Carla Pradifka, tanpa ada curiga Carla selalu menganggap Raka itu Pradifka.

Dan ternyata Carla memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Carlina yang dibunuh melisa ketika ingin membunuh diri dulu.

Carla mengepalkan kedua tangannya hingga kuku-kuku menjadi putih.

Carla bangun dari ranjangnya dan turun untuk berkumpul dengan teman-teman nya.

Tidak ada siapa-siapa ditempat kumpul mereka hinga Adam memberi tahu tujuanya mencari Alex.

"Maaf Queen tuan Alex diruang bawah tanah" Adam berucap setelah melihat Carla diruangan tengah.

Tanpa banyak bicara bahkan tak ada satu katapun yang keluar dari mulut Carla.

Saat menuju ruang bawah tanah Carla mendengar suara ringisan dan jeritan kesakitan membuat penglihat Carla menajam.

Terlihat anak buah Alex sedang mencambuk orang berbadan kekar dan tinggi itu hingga menjerit dan berucap kata ampun, semua pasang telinga menulikan pendengaran nya.

"Bolehkah semua yang ada untukku" Carla berucap dingin dan datar.

Semua melihat kearah Carla yang memengang kater, semua memandang ngeri kearah Carla, semua tahu bahwa Carla yang tersadis.

"Ya kau pilih yang kau mau" Bukan Alex yang menjawab namun Geo.

"Aku ingin semua" Ujar Carla dingin.

"Baiklah kau pastikan mereka tersiksa sebelum mati" Ujar Alex setelah menghela napas.

Carla menganguk sebagai jawabannya. Semua menonton apa yang akan Carla lakukan.

Carla mengambil sesuatu dari saku blazernya, dan terpangpang jelas cacing tanah yang lumayan panjang.

Salah satu dari orang tersebut yang diyakini Carla adalah jonatan, Carla mencekal kuat dagu Jonatan hingga mulutnya terbuka, Carla langsung memasukan cacing tersebut kedalam mulut jonatan.

Semua pasang mata yang melihat tingkah laku Carla langsung menegang dan merasa ngeri.

"Telan" Carla berbicara dengan nada memerintah.

Glek.

Benda kenyal dan menjijikkan itu telah masuk menuju keperut Jonatan, Carla menyeringal, Carla mengoreskan kater pada bagian wajah dan lehernya.

Ringisan Jonatan tidak membuat Carla puas dengan apa yang dibuatnya. Carla mem buka baju jonatan hingga perut kotak-kotak jonatan terlihat.

Carla membuat gambar bunya yang indah diperut jonatan, cairan kental merahpun terus keluar dari sayatan yang dibuat Carla.

carla turun kepaha jonatan yang sedari tadi berbetar hebat.

Sret.

Carla merobek celana yang dikenakan jonatan, Carla membuat tulusan-tulisan indah dipaha sampai ujung kaki jonatan. Jonatan terus-menerus merintih dan meringis bahkan sampai menangis.

" Ambilkan cuka dan campur Sambal" Semua langsung melongo.

"Cepat, aku butuh" Carla berucap lagi.

Henry dan Geo pergi mengambil apa yang diminta Carla, tak lama kemudian apa yang diinginkan carla datang.

Carla mengguyur tubuh Jonatan yang penuh darahnya sendiri dan tak lupa sayatan yang Carla buat.

Byur

"Arrrgh Anak sialan" Jonatan menjerit, tubuhnya terasa sangat menyakitkan dengan apa yang ia rasakan.

Dug Brak.

Carla menendang kepala jonatan yang bergerak tak karuan hingga menghantam lantai yang keras.

Darah berceceran dilantai tanpa Carla hiraukan, ia beralih pada target selanjutnya.

Jlep jlep

Kedua mata ia tusuk dengan obeng yang sudah ia siapkan, seseorang perempuan yang diyakini Carla istri jonatan.

Keduanya mengeluarkan darah segar diiringi jeritan histeris dari sang empunya, Carla begitu menikmati setiap moment yang ia rasakan saat inu.

Sret

Carla mengores lehet perempuan itu dan jeritan kesakitan terdengar lagi membuat Carla menginginkan nya lagi.

Sret

Carla mengores kedua pahanya dan jeritanya terdengar namun sedikit terdengar pelan.

"Mari bermain" Carla berucap dengan nada yang lebih dingin dari sebelumnya.

Jlep

Carla menusuk perut perempuan itu dan langsung jatuh kelantai, darah tak henti-hentinya keluar dari perempuan itu. Tak puas sampai disana Carla menusukanya lagi terus-menerus pada perut hingga dadanya.

Banyak cipratan darah yang mengenai wajah bahkan baju Carla sudah basah karena darah.

Carla membawa botol yang diyakini itu isinya air aki, entah apa yang akan dilakukan Carla.

Carla menumpahkan cairan tersebut pada istri Jonatan. Membuat sang empunya mengejang kesakitan namun tak lama kemudian kulitnya melepuh dan meningal seketika.

"Aku bosan " Carla berucap membuat semua tercengang menatap Carla.

"Mereka belum mati" Henry

"Ya" Jawab Carla langsung berlalu begitu saja.

"Siksa mereka tapi jangan sampai mati" Alex berucap dan mengikuti Carla, semua mengekor dibelakangnya.

"Ada apa Queen" Adam bertanya pada Carla yang diam tanpa kata bahkan ekpresinya terlihat dingin dan menakutkan.

"Tak ada" Jawabnya sekenanya.

Carla berjalan meningalkan semuanya.

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang