Part 23

438 38 6
                                    

                                                          
Duduk di kursi yang sengaja diletakan di balkon kamarnya ditemani oleh alunan musik dan satu gelas yang berisi minuman grean tea,Nyaman.Nyaman yang dirasakan oleh Lise saat ini.

Menatap lurus kedepan,Pusing yang dirasakannya sedikit menghilang perlahan.Suara knop pintu membuat pandangannya teralih, "Bawa apa ma?" Tanyanya melihat Ana masuk membawakan satu nampan yang ntah isinya apa.

Ana melangkahkan kakinya mendekat, "Kentang goreng," Jawabnya seraya meletakan dimeja, "Udah mandi?" Tanya Ana yang dijawab gelengen oleh Lise.

Ana tersenyum "Yasudah,sana mandi!Sudah siang Lis!" Perintahnya dan keluar dari kamar Lise.

Lise mengambil satu iris kentang goreng dan memasukannya kedalam mulutnya.

Setelah dirasanya cukup kenyang dirinya masuk kekamar dan berjalan menuju kamar mandi.

🍭🍭🍭🍭

Ryan berdiri diambang pintu kelas Lise dan mengedarkan pandagannya, "Woi bell,Lise belum sekolah?" Tanyanya membuat Bella menatap kearahnya, "Belommm," Jawab Bella dengan sedikit teriak.

Ryan melangkahkan kakinya menuju parkiran dan menanjapkan gas,Ryan berdecak melihat Pa Oji sedang duduk di depan pos satpam "Pa,Pa Oji"

Pa Oji yang namanya dipanggil pun menoleh, "Eh mau kemana Ryan?" Tanyanya

Ryan berfikir sejenak, "Ahhh,itu pa jemuran mama saya kepanasan."

"Loh kok?Bukannya jemu---" Sebelum ucapan Pa Oji selesai sudah di sela oleh Ryan, "Ahh paa,udahh buruannn bukainnn!Nanti mamah saya marah,Mamah saya kalo marah kaya singa." Ryan meyakinkan membuat Pa Oji luluh dan membukakan gerbangnya.Ryan melanjutkan perjalanannya,Tujuannya saat ini sudah pasti akan ke rumah Lise.

Setelah motor Sport milik Ryan telah keluar sempurna,Pa Oji menutup kembali sambil bergumam binggung, "Bukannya jemuran dijemur kepanasan toh?"

Ryan memberhentikan motornya di depan pagar yang menjulang tinggi dan tertutup.Turun dari motor dan membuka pagar,setelah terbuka Ryan menaiki motornya dan memasuki pekarangan rumah Lise yang bernuansa putih.

"Assalamualaikuam," Ucap Ryan sambil mengetuk pintu utama yang tertutup rapat.Tidak berselang lama,Sosok perempuan paruh baya muncul dari balik pintu, "Waaliakumsalam,Ehh Ryan.Masuk masuk!" Ujarnya diikuti Ryan yang mengekor dibelakangnya.

"Duduk Ryan!"

"Eh iya tan"

Ana melihat jam yang ada di pergelangan tangannya "Loh Ryan,Inikan masih jam sekolah?Kamu bolos ya?" Tanyanya menyelidik.

Ryan gelegapan, "Ahh,Engga tan.Ryan izin hehe." Alibinya membuat Ana Terkekeh, "Tante juga pernah muda,Ryan." Kata Ana.

Ryan terkekeh "Lisenya ada tan?"

"Ada,Lagi mandi kayanya,bentar tante panggilin dulu." Ucap Ana dan bangkit dari duduknya menaiki tangga menuju kamar Lise.

Selang beberapa menit Lise turun dari kamarnya dengan memakai pakaian santai rumahan, "Ada apa?" Tanyanya

Ryan menatap Lise yang berjalan menghampirinya dan duduk didepannya, "Masih sakit?" Tanya Ryan

Lise memutar bola mata malas, "Ga"

Ryan mengembuskan napas, "Lis,Lu kenapa sih?"

Lise yang mengerti arah pembicaraan Ryan pun berfikir sejenak untuk mencari pembahasan yang lain, "Lu kenapa bolos?Lu ketua osis loh,Harusnya jadi contoh yang baik!Bukan bolos engga jelas kaya gini." Jelas Lise.

RYALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang