Part 30

439 34 5
                                    

Hari ini Lise dan anggota Osis sedang berada di tahap sibuk sibuknya,Yang melihat hari semakin dekat dengan pelaksaan perpisahan kelas XII.

"Lis" Panggil Ryan.

"Kenapa?" Tanya Lise.

"Emmm," Ryan mengaruk tungkuknya yang tak gatal, "Gue mau jelasin soal yang malam kemarin." Jelas Ryan.

Lise tersenyum canggung, "Owh,Udahlah engga papa.Lagian engga ada yang perlu dijelasin juga kok." Jawab Lise, "Gue mau ngecek kesana dulu." Kata Lise yang langsung berjalan menuju tempat dimana banyak siswa/i sedang latihan pentas seni.

Ryan yang mendapatkan respon begitupun menjadi binggung sendiri,Dia mengacak rambutnya asal.

"Gimana udah berapa persen?" Tanya Lise kesalah satu penari.

"Yaa sekitar 92 persen." Jawab Cila,Sipenari.

Lise tersenyum, "Oke.Gue tinggal ya." Kata Lise yang langsung pergi.

"Lis." Panggil Ryan membuat langkah kaki Lise berhenti dan menatap kesang pemilik suara.

"Iya?"

"Sini duduk." Ujar Ryan sambil menepuk nepuk sofa kosong disebelahnya.

"Nanti aja deh,Sibuk gue." Kata Lise menolak dengan halus.

Ryan menghela napas,Berdiri dan langsung menarik pergelangan tangan Lise untuk duduk di sofa yang tadi Ryan tempati, "Ishhh,Apaan sih." Decak Lise yang sudah duduk disebelah Ryan.

"Ck.Sibuk boleh,Tapi jangan lupa makan." Kata Ryan menginggatkan sambil menyodorkan sepiring siomay.

"Hmm," Jawab Lise.

"Ini ambil,Mau gue suapin?" Tanya Ryan membuat Lise mengeram kesal.

"Ap---" Perkataan Lise yang belum selesai sudah di potong oleh Ryan, "Ck.Memang perempuan itu suka kode kodean.Untung cowonya peka,kalo engga?" Kata Ryan dengan kekehan.

"Nih Aaaa," Kata Ryan yang sudah memposisikan siomay ditusuk garpuh didepan mulut Lise.

"Idih najis.Engga usah sini sini gue bisa makan sendiri." Protes Lise yang langsung mengambil alih garpuh ditangan Ryan.

Ryan tersenyum lebar, "Nah gitu dong,Anak pinter." Kata Ryan yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Lise,Membuat Ryan langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan Lise yang sedang makan siomay.

"Dasar gila,Bisanya buat orang kesel." Cibir Lise seraya memakan siomay dengan tempot yang cepat.

"Aturan kan nungguin,Diajak ngobrol,Bukan malah ditinggalin."

"Dasar engga punya perasaan!"

"Biasanya bikin orang sakit hati.."

"Siapa yang suka bikin orang sakit hati?" Tanya Ryan yang sudah berada disebelah Lise dengan menyodorkan sebotol air mineral dingin.

Lise hanya melirik Ryan,Tak minat untuk menjawab pertanyaan yang dia lontarkan,Lise lebih minat membatin.

'Gilaa dari kapan tu bekicot disini?'

'Jangan jangan denger lagi dari tadi gue cibirin.'

'Yauda sih engga papa!Biar tau diri.'

"Engga usah ngebatin kali." Kata Ryan dengan kekehan.

"Siapa juga yang ngebatin." Kata Lise.

"Gue juga tau kali,Engga usah di tutup tutupin,Muka elu kalo lagi kesel ngegemesinnn." Kata Ryan yang langsung mencubit dua pipi Lise secara bersamaan.

RYALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang