Part 26

435 31 7
                                    

Akhirnya ulangan berakhir juga,Rasanya bosen malam,pagi,siang yang dilihat bacaan,soal,jawaban.

Lise menghela napas panjang saat guru yang menjaga dikelasnya saat ini keluar, "AKHIRNYAAA SELESAIIII JUGAAAA,HUAAAAA!" Teriak para penghuni kelas

Bela menghadap kebelakang, "Lis pulang sama siapa lu?"

Lise yang merasa namanya disebutpun mencari sumber suara, 'Mana orangnya?'

Bella yang melihat Lise calak cilek, "Aishh,GUE YANG NANYA WOIII." Teriak Bella membuat Lise langsung menatap Bella dengan cengirannya

"Hehe.Lu kecil si Bel,Jadi engga kelihatan." Jawab Lise

"Ck.Pulang sama siapa lu?"

"Eumm.Sama Fat---" Sebelum menyelesaikan ucapannya dirinya membulatkan matanya, "ASTAGAAA!GUE ADA RAPAT OSIS." Pekiknya sambil bergegas dari duduknya.

🍭🍭🍭🍭

Sudah hampir 2jam terkurung dalam ruangan,Dengan buku dan pulpen yang ada diatas meja.Mendengarkan Ryan yang sedang menjelaskan lebih lanjut tentang 'Perpisahan' dan membagi kelompok beserta tugasnya.

Lise tak mendapatkan kelompok,Dirinya dengan jabatan, 'Wakil ketua osis' membuat tugasnya berbeda dari yang lainnya,Begitupula dengan Ryan.

"Oke,Mulai sekarang lu semua beresin tugasnya dengan kelompok,Jika ada barang yang barus dibeli,Minta donasi ke Wera." Kata Ryan dan dianguki dengan yang lain

"Pake uang kas,Apa nanti ada dari sekolah?" Tanya Wera

"Kalo misalnya barangnya harus dibeli sekarang sekarang pake aja uang yang ada nanti lu tulis.Mungkin 2 atau 3 hari uang dari sekolah keluar,Nanti gue kasih ke elu.Jangan lupa bikin data pengluarannya." Jawab Ryan

"Owh oke." Jawab Wera

"Ada yang ditanyakan lagi?" Tanya Ryan.Ryan yang melihat tidak ada yang berbicara, "Oke,Untuk rapat kali ini gue cukupkan.Terimakasih atas waktu dan kerja samanya." Tutup Ryan.Ryan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah kulkas dan mengambil dua botol minuman.

Lise menyenderkan tubuhnya dikursi dan menghela napas panjang sambil memejamkan mata.

Ryan duduk di samping Lise, "Nih," Ujar Ryan sambil menyodorkan salah satu minumannya.

Lise yang memejamkan mata perlahan membuka matanya dan menoleh kesamping, "Makasih." Jawabnya dan membuka minumannya,Meneguk hingga tersisa setengah.

Ryan menghela napas panjang, "Lu engga cape kaya gini?"

Lise yang mengerti arah pembicaraan Ryan,Dirinya tak menjawab,menunggu Ryan melanjutkan ucapannya.

"Setiap pas pasan di koridor selalu buang muka,Berasa orang yang engga kenal satu sama lain,Padahal kan?"

Lise masih bungkam.

"Padahal kita kenal satu sama lain,Malah bisa dibilang deket." Ryan membuang napas, "Masalah waktu sama Quiren?Itu kan elu yang bilang kalo lu mau pulang sama Zarnel."

Lise masih bungkam,Saat ini dirinya sudah siap mendengarkan penjelasan dari Ryan.

"Sebelum itu,Gue mau bilang makasih sama elu buat bekalnya,Bekalnya enak.Ya walaupun gue percaya itu pasti buka lu yang buat." Kata Ryan dengan kekehan.

Lise yang asalnya menatap lurus kedepan sekarang sudah menatap Ryan yang sedari tadi menatap dirinya.Dirinya sudah mencium gelagat yang aneh,Kapan dirinya membuat bekal untuknya? "Siapa yang kasih?" Tanya Lise yang membuka suara

"Quiren." Jawab Ryan enteng.

Lise tersenyum kecut, "Dan lu percaya?" Tanyanya

Membuat Ryan yang mendengarnya mengerutkan dahi, "Kenapa engga percaya?Setau gue itukan sahabat elu.Engga ada asalan kalo gue engga percaya dong?" Tanya Ryan.

RYALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang