Part 27

429 34 18
                                    

Yang sudah dikatakan tadi malam di telfon oleh Nadine.Sekarang Nadine dan Lise sedang mengelilingi salah satu pusat perbelanjaan yang ada di jakarta.Ditangan keduanya sudah ada paper bag dengan berbagai merek.

"Dine,Elu suka belanja ya?" Tanya Lise yang melihat paper bag ditangan Nadine lebih banyak darinya.

Nadine manatap Lise dan berganti menatap paper bag yang ada ditangan Lise, "Kaka juga suka belanja ya?" Tanyanya

Lise terkekeh, "Kok malah nanya balik sih?" Nadine pun ikut terkekeh, "Mungkin iya.Kadang gue khilaf kalo udah lihat barang barang atau produk,walaupun itu barang engga berguna ataupun engga gue butuhin."

Nadine mangut mangut, "Kalo udah sampe rumah baru mikir 'Kenapa dibeli?Kan engga butuh ngabis ngabisin duit aja' apa iya?" Tanyanya.

"Haha.Iyaa benerrr bangettt!Engga mikir nyari uangnya setengah mampus." Jawab Lise disertai tawanya diikuti oleh Nadine.

"Ka mau maakan?" Tanya Nadine.

"Boleh."

Lise dan Nadine sedang menunggu makanan yang dipesannya masing masing,Duduk anteng sambil menatap hp yang ada di tangannya masing masing.

"Eh iya kak,Elu sama Ryan gimana?" Tanya Nadine memecahkan keheningan membuat Lise menatap Nadine.

"Engga gimana gimana." Jawab Lise serasa tersenyum

"Gue tau kok.Udah lah kaa,Sebenernya gue juga bodo amat si yaaa,Tapi liat dia yang tiap pulang sekolah masuk kamar gue gangguin gue,Kasian juga,gue lihat dia uring uringan." Jelas Nadine

' jadi ini tujuannya' Batin Lise, "Haha,Iya kok gue juga udah biasa aja.Uring uringan gimana dine?" Tanya Lise.

"Yagitu deh." jawab Nadine, "Kalo kata gue sih ka,Quiren ada rasa sama Ryan." Katanya "Pasti kaka mikir 'Ahh,Dia sahabat gue kok,Mana mungkin berbuat kaya gitu' Kalo kata gue sih 'Zaman sekarang mana ada orang yang berfikiran begitu,yang ada malah,Mau bagaimanapun caranya dia harus jadi milik gue,Walaupun dia sahabat gue dan sekalipun pacar kaka gue' Gitusi." Tambahnya.

"Kok El---" Sebelum perkataan Lise selesai sudah dipotong oleh Nadine, "Setiap pulang sekolah Ryan selalu cerita." Kata Nadine membuat Lise manggut manggut.

"Tapi ya kan dia sahabat gue,Gue juga engga bisa melarang,Status gue bukan siapa siapa Ryan,jadi engga ada alesan buat gue larang dia." Jelas Lise

Nadine menghela napas, "Gue juga engga habis fikir,Apa yang ada difikaran kaka gue.Buat apa cewe cantik didemin aja bukanya bikin bahagia malah bikin setres orang,Yang dibikin setres bukan dia sama cewenya lagi,SEMUANYA!" Protes Nadine yang membuat Lise tertawa.

🍭🍭🍭🍭

"Kemana aja lu?Kesini cuma butuh doang." Kata Ryan

"Haha.Gue bener bener sibuk." Jawab Berlin.

Berlin elshren tetanga Ryan yang sudah di anggap seperti keluarga sendiri.Berlin hanya tinggal bersama Sang mamah,Papahnya pergi untuk melanjutkan hidup dengan keluarga lain.Mamahnya wanita karir yang suka pulang malam dan bisa juga tidak pulang,Sementara Berlin selalu dititipkan kekeluarga Ryan.

Ryan hanya manggut manggut, "Yayaya.Sekarang lu nginep?" Tanyanya.

"Gue juga engga tau.Mamah belum bilang bakal pulang apa engga," Jawab Berlin "Nadine mana?" Tanyanya.

"Lagi keluar," Jawab Ryan.

"Lin tadi mamah kamu telfon tante,Katanya engga bisa pulang.Kamu nginep disini." Jelas Fera yang datang dari arah dapur.

RYALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang