Part 33

310 23 2
                                    

Ryan sedang membujuk Lise untuk ikut Holiday kepantai.Lise yang mengambek karna ulah Ryan kemaren yang mencari vila sampe memakan waktu berjam jam membuat Lise kasal hinggal sekarang, "Udah lah Lis." Bujuk Ryan.

Lise menganggap bujukan Ryan hanya angin lalu,Dirinya hanya menatap benda pipih yang ada ditangannya sambil mengscroll instagram miliknya.

Ryan menghela napas untuk kesekian kali, "Liss,Masalah yang kemaren gue minta maaf.Masa elu engga ikut seneng seneng si?" Bujuknya lagi.

"Ck.Udah sih Ryan,Kan dia engga mau,Yaudah engga usah di paksa.Jadi orang kok ngambekan." Ujar perempuan yang duduk disebeleh Ryan.

Kalian tau itu siapa?Itu BERLIN.Niat Lise tadi malam dia akan ikut untuk kepantai dan melupakan kekesalannya pada Ryan.Tapi apa boleh buat,Ryan malah membuat kesal,Kerumah Lise dengan membawa cewe girang.

Ucapan Berlin membuat Lise mengalihkan pandangannya dari benda pipih yang sedari tadi ditatapnya, "Apa lu bilang?Ngambekan?" Kata Lise dengan penuh penekanan.

"Iya,Ngambekan.Salah?Enggakan?" Sindir Berlin dengan senyum meremehkan.

"SALAH!" Kata Lise dengan penekanan.

Berlin terkekeh, "Engga usah ngegas kali mba." Katanya.

Lise yang sudah siap akan membuka mulut dan berbicarapun bungkam seketika karna mendengar Ryan berbicara.

"Apaapaan sih kalian ini.Lu Berlin engga usah ikut campur,Udah untung gue ajak." Ujar Ryan, "Lu juga Lis,Jangan kaya anak kecil,Jangan buat kacau rencana,Cuma gara gara itu doang juga,Masalah engga usah dibawa bawa kalo lagi kumpul." Lanjut Ryan.

Lise tidak mengira jika Ryan akan mengatakan seperti itu pada dirinya, "TERSERAH!" Ujar Lise dengan penekanan.Setelah mengatakan itu Lise bangkit dan pergi dari ruang tamu.

Lise melemparkan hp yang berlogo apple keatas kasur, "Gila tu cowo," Cibirnya kesal, "Bawa bawa cewe girang,Bikin masalah aja." Lanjutnya.

🍭🍭🍭🍭

Ryan yang baru datang langsung disambut dengan senyuman dari teman teman lainnya.Mereka semua sedang berada di caffe untuk membagi tugas.

Sedangkan Bella menatap kedatangan Ryan dengan tatapan bertanya tanya, "Kenapa lu, natap gue gitu amat." Kata Ryan.

Bella menjadi pusat perhatian yang lain.Bella menaikan satu alisnya, "Lise mana?Kok malah bawa cecunguk ini?" Tanya Bella yang sudah penasaran.

Mereka mencerna apa yang dipertanyaan oleh Bella kepada Ryan, "Lah iyaa." Kata Kiel.

Ryan mengaruk tungkuknya yang tak gatal, "Lise engga ikut katanya." Ujar Ryan.

"HAH?" Ujar Mereka terkeculi Ryan dan Berlin dengan nada yang sedikit meninggi membuat pengunjung menatap meja Ryan dkk dengan tatapan bertanya tanya.

"Makasud lu gimana?" Tanya Keyra meminta penjelasan.

"Yaa engga ikut." Jawab Ryan.

"Masih engga enak badan?" Tanya Zora.

Pertanyaan Zora membuat Ryan diam seketika, 'Jawab apa ini gue.Kalo gue jawab jujur nanti gue yang kena bacot.' Batin Ryan.

"Woi Ryan malah diem,Giaman sih lu." Ujar Feyra.

"Hah?" Sahut Ryan.

"Ck.Lise doang,Engga penting penting amat." Cibir Berlin.

"Elu yang engga penting bangsat." Ujar Zaydra.

Berlin menatap Zaydra sinis, "Biasa dong mba."

"Engga usah ribut kenapa." kata Andri menengahi.

RYALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang