Dark love

Bab 3

20 mei 2020

Kau adalah alasan untukku tersenyum
Kau pergi maka senyuman itu hilang

Meriska kembali menutup buku diary yang ditulisnya. Kemudian menatap keluar jendela yang menampakkan rintik hujan, yang kembali membasahi permukaan bumi.

Meriska tersenyum getir, masih belum percaya dengan apa yang terjadi. Air mata yang sedari tadi ditahan di pelupuk mata kini perlahan turun membasahi kedua pipinya. Hujan seakan tahu sehingga ikut menemani gadis itu menangis.

Entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu sekarang. Dia hanya ingin menangis di kamarnya. Sekarang Meriska berada di kamarnya. Dia sudah 2 hari pulang dari rumah sakit setelah sadar dari komanya.

Dan 2 hari juga dia memilih untuk mengurung diri dalam kamarnya. Untuk makan pun sang bunda sangat susah payah membujuknya. Sampai-sampai sang bunda menyuapinya. Meriska menyesali kenapa dia harus terbangun dari komanya.

Andai bisa memilih Meriska lebih memilih untuk tertidur selamanya. Dari pada bangun dan kehilangan alasannya untuk tersenyum. Dunia yang begitu indah dan bewarna, dalam sekejap hilang berganti dengan warna gelap segelap malam yang pekat tanpa di terangi bulan dan bintang.

Berlebihan memang, tetapi itulah adanya. Ika dan Ido sepasang yang telah bersama dari mereka SD walaupun keduanya mulai berpacaran ketika Ika masuk SMA.

Ido selalu melakukan apapun untuk membuat Ika tersenyum. Dan Ido akan melakukan apapun untuk selalu menjaganya. Dari dulu saat kedua orang tua mereka masing-masing sibuk dengan segala urusan. Sehingga Ido sangat tak jarang menginap di rumah Ika untuk menemani gadis itu. Dengan para asisten rumah Ika tentunya.

Bahkan segala kebutuhan Ika diluar rumah, Ido selalu berusaha memenuhinya. Seperti membawa Ika bekal saat sekolah dan menyuapinya. Ika adalah gadis yang sangat manja dengan orang-orang yang berada di dekatnya. Tetapi jika tidak dekat dengan orang itu Ika akan menunjukkan sifatnya yang mandiri, berbanding terbalik ketika bersama dengan orang yang menyayanginya.

Dan sekarang Ika sangat merindukan Idonya. Sekarang dia hanya bisa mengingat kejadian-kejadian yang telah mereka lalui sebelumnya.

•••

Sekarang ika harus mencari kesibukan agar tidak selalu fokus dengan kenangan yang akan membuatnya kembali terpuruk.

Besok adalah hari senin, dan kedua orang tua Ika sepakat untuk memindahkan putri mereka ke sekolah baru. Untuk membantu Meriska kembali dan menjahuinnya dengan hal yang membuatnya sakit.

Sekarang  tugas senja berganti dengan bulan untuk memberi cahaya pada bumi. Meriska di datangi oleh kedua sahabatnya.

"Kaa... sumpah kita bakalan rindu lo banget, kita bakal pisah sekolah". Ucap Maya sambil memeluk Meriska

........" Meriska hanya diam menanggapi sahabatnya.

"Ka, lo harus janji walaupun kita beda sekolah lo harus tetep jadi sahabat kita. Dann kita harus sering-sering ketemuu. Pokoknya harus ka lo gak boleh nolak." Lanjut Vanna sambil memandang sahabatnya yang sedari tadi diam.

Keduanya hanya meringis melihat Meriska hanya diam dengan tatapan lurus kedepan.

•••

Waktu menunjukkan pukul 07.30 . Itu artinya Meriska akan terlambat untuk hari pertamanya masuk sekolah. Dengan terburu gadis itu keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan. Bukan untuk sarapan, melainkan untuk pamit pada kedua orang tuanya.

"Bun pa, Meriska pergi dulu ya". Pamit Meriska sambil mengecup punggung tangan keduanya.

"Iya sayang hati-hati ya nak". Jawab sang bunda sambil mengelus rambut sang anak.