Hallooo gaiss ....
Sebelum baca dengerin lagu rindu tak bersuara yukk......Seorang gadis duduk di bangku taman, ditemani rintik-rintik hujan tak membuatnya terusik sedikitpun.
Gadis itu Meriska, sudah hampir 1 jam dia tak bergeming dari tempatnya. Meriska sangat menikmati setiap tetesan hujan yang menghampirinya.
Rinduu..
Satu kata yang bisa mewakilkan perasaannya sekarang.
Lo dimana Do..? Batinnya sambil meremas dadanya sesak dan memejamkan matanya berusaha agar air matanya tak menetes.
Tiba-tiba seseorang menghapus air matanya yang perlahan menetes, membuat Meriska membuka matanya. Terkejut? Sudah pasti.
"Elo....". Ucap Meriska sedikit ketus
"Ngapain disini?". Tanya Darren sambil mendudukan dirinya di bangku taman.
"Pengen aja". Jawab Meriska tanpa melihat lawan bicaranya.
Darren hanya mengaguk-agukkan kepalanya, kemudian hening keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai pada akhirnya handpone Meriska bergetar tanda pesan masuk.
Stevano
Lo dimana Ka?
P
Gue kerumah lo kok gaada?
ReadMeriska tak berniat membalas langsung memasukkan handponenya ke dalam tas kecilnya, membuat Darren yang melihat mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa gak di bales". Tanya Darren penasaran
"Gapapa". Jawab Meriska cepat
"Lo kok mau aja hujan-hujan?". Tanya Meriska penasaran.
"Gue gak sengaja aja liatin cewek aneh nangis-nangis sambil hujanan sendirian, jadi gue yang baik ini niat nemenin". Jawab Darren membuat Meriska mendengus kesal.
"Ck. Gue gak butuh ditemenin". Ucap Meriska ketus
"Ya takut aja ntar lo putus asa dan bunuh diri". Ucap Darren santai, membuat Meriska menoleh cepat dan memukul pundak cowok tersebut keras membuat Darren meringis.
"Sakit bego". Ucap Darren sambil mengelus pundaknya.
"Bodo". Ujar Meriska
Lalu keduanya terdiam terhanyut dalam pikiran masing-masing, dalam rintikan yang semakin deras tak membuat keduanya beranjak untuk berteduh.
~~~~~
Seorang gadis melewati koridor yang lumayan ramai, dia menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya saat menatapnya secara terang-terangan.Dia Meriska, gadis yang dingin membuat para siswa maupun siswi terkadang heran betapa dinginnya gadis itu. Banyak yang coba mendekatinya untuk mengajaknya berteman. Tapi banyak juga yang akhirnya menyerah, dan hanya satu yang bisa berteman dengan gadis itu. Entah di anggap atau tidak sebagai teman Arabelle tidak perduli.
Saat dengan tenangnya Meriska berjalan, tiba-tiba saja seseorang memeluknya dari belakang membuat dia hampir terjungkal kedepan karena tak siap.
"Ck, lo apaan sih Ra". Decakkan malas keluar dari mulut Meriska pagi ini.
Arabelle perlahan melepaskan pelukannya dan memasang wajah tak berdosa disertai cengiran lebarnya, membuat Meriska mendengus sebal.
"Eh Ka, pulang sekolah belanja yukk bareng temen-temen lo". Ajak Arabelle sambil menampilkan pupy eyesnya.
"Hmm...". Meriska hanya berdehem pelan, tak mau menolak karena merasa percuma ketika berhadapan dengan Arabelle.
"Yeees....". Ujar Arabelle sambil mengepalkan tangannya dan mengayun kebawah.
Saat beberapa langkah lagi sampai pada kelas, Meriska memelankan langkahnya karena melihat seseorang yang tak asing di depannya bersandar di tiang koridor.
Merasa ada yang melangkah mendekat, seseorang itu pun menoleh dan tersenyum lebar.
"Hai Ika". Sapa seseorang itu dengan seringaiannya.
Meriska hanya memutar bola, tanpa berniat membalas dan langsung melangkah kedalam kelasnya.
Tanpa di sangka seseorang itu tanpa malu ikut masuk.
"Elah sombong banget nih cewek".
Meriska diam tak bergeming sambil menunggu apa selanjutnya yang akan di lakukan Stevano.
"Piu... shttt cewek". Ujarnya lagi sambil mengedipkan matanya sebelah.
Meriska memutar bola matanya.
"Pacarnya Stevanoo... sombong amat sih sama pacar sendiri". Ucapnya sambil menoe-noel pipi Meriska pelan.
"Apaan sih Stev geli tau". Ucap Meriska sambil menghempaskan tangan Stevano kasar.
"Yah si pacar ngambek". Ucap Stevano dengan bibir mengerucut yang di buat-buat.
"Ka gue mau ngajak lo jalan, kalau lo mau". Lanjut Steven setelah lama bergeming.
"Sayangnya gue gak akan pernah mau". Ucap Meriska cepat.
"Ini serius Ka, gue gak bakalan deh bercandaiin lo". Ujarnya dengan wajah serius dan menatap mata Meriska lekat.
"Ya kalau lo berubah pikiran sih, tapi setelah itu gue janji gak bakal gangguin lo lagi". Lanjutnya dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Meriska.
Meriska diam tak bisa menjawab dan hanya memilih meremas roknya.
Setelah dengan susah payah perang otak dan hati, akhirnya Meriska mengiyakan ajakan dari Stevano.
Stevano yang mendapat jawaban yang tak di sangka pun tersenyum lebar dan mengacak rambut Meriska pelan, kemudian meninggalkan kelas itu.
Di tempatnya, Meriska bimbang apa yang terjadi membuat hatinya sedikit sesak. Kejadian-kejadian di sekitarnya, orang-orang baru yang perlahan masuk dalam kehidupannya membuatnya semakin merasakan perasaan yang aneh. Terkadang dia sangat menyukai kehadiran orang-orang itu. Dan dalam sekejap dia juga membenci kehadiran mereka.
Di saat dia terlintas dalam pikirannya.
Hallooooo gaisss gimana part kali ini?
Udah lama up garing lagi hihihi
Resiko dong gais, gue kan baru menulis dann masih berusahaa menciptakan sebuah kisah yang indah . Eaaaa wkwkwkkw
Thanks gaisss udah nyempetin baca cerita gajenya gue wkwk
Bai bai gaiisss see youu😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark love
RandomMeriska seorang gadis cantik yang tak pernah lupa menebarkan senyum setiap harinya, suatu hari sebuah kejadian yang tak terduga. Meriska harus melepaskan cinta pertamanya. Akankah dia bisa melewati keterpurukannya dan menjalani hari-hari seperti bia...