Tidak butuh waktu lama, kini Haerin dan Jhira sudah berada di ruang tamu sembari berbincang-bincang.
"Rumah kamu gede juga ya, Ra. Emang nggak takut?" tanya Haerin.
"Engga lah, aku dan mama ku sudah terbiasa," jawab Jhira.
"Iya sih," jawab Haerin sambil mengangguk.
Tidak lama pandangan Haerin tertuju pada sebuah ruangan yang terkunci dengan rapat.
"Itu kamar kamu, Ra?" tanya Haerin.
"Bukan Rin, aku aja juga nggak tahu itu ruangan apa," jawab Jhira.
"Maksud nya?" tanya Haerin.
"Dari kecil mama aku ngelarang keras buat aku masuk ke ruangan itu, katanya sih itu ruangan yang dulu sering papa aku pakai," jawab Jhira.
"Tapi aku jadi penasaran, karena setiap kali aku tanya soal ruangan itu, mama aku langsung marah, aneh kan?" lanjut Jhira.
"Mungkin aja disana banyak kenangan-kenangan dari ayah kamu, dan mungkin mama kamu nggak kasih izin buat buka ruangan itu, karena mama kamu nggak mau sedih lagi buat ingat semuanya," ucap Haerin.
"Bisa jadi sih, Rin," jawab Jhira.
"Iya, nggak usah mikir yang aneh-aneh lagi," ucap Haerin.
"Ya udah kita ganti topik ya, ini masalah Yugyeom dan keluarganya" ucap Jhira.
"Kamu merasa aneh nggak sih dengan mereka? aku perhatikan mereka malas buat berinteraksi," lanjut Jhira.
"Kalau menurut aku ya, mereka masih perlu adaptasi aja sih Ra, nanti kalau udah akrab pasti mereka seru juga kok," jawab Haerin.
"Tapi aneh aja Rin, dari sikap-sikap nya juga," ucap Jhira.
"Apa sih Ra, ganteng-ganteng kok aneh," jawab Haerin.
"Iya nggak jelas aja, saudara yang terlihat nggak kembar bisa seumuran, dan mereka pindahan dari mana aja nggak jelas," ucap Jhira.
"Huhh ... nggak ada habisnya kita mikir orang-orang, makan aja yuk!" ajak Haerin.
Pukul menunjukan jam tujuh malam, terlihat Yugyeom yang duduk di terasnya sembari menikmati angin sepoi-sepoi malam itu.
Yugyeom kembali teringat saat Jhira membantu nya, ini pertama kalinya ia mendapat bantuan, tidak sadar terukir senyuman di wajah nya.
Sedangkan Bambam berdiri di ambang pintu. Ia terus teringat wajah polos Jhira, saat ia akan menghisap darah nya.
"Manusia menyebalkan itu, untung saja aku bisa menahan diri ku," gumam Bambam dalam hati.
Setelah itu Bambam menghampiri Yugyeom.
"Senyum sendiri?" tanya Bambam.
Yugyeom pun merubah posisi nya menjadi berdiri.
"Nggak," jawab Yugyeom.
Tidak lama saudara-saudara mereka datang.
"Besok aku dan Mark pulang ke kerajaan," ucap Jaebum dan yang lain pun mengangguk.
"Jinyoung dan Jackson tetap di sini untuk mengawasi kalian," lanjut Jaebum
"Semoga kalian mendapat bantuan dari Ayah, dan kita segera menemukan manusia itu," ucap Jackson.
"Iya, aku sudah tidak betah berada di sini," sahut Jinyoung.
Kemudian mereka masuk ke dalam rumah, kecuali Bambam yang masih di teras.
"Waktu nya mencari mangsa," gumam Bambam kemudian meninggalkan teras.
Tidak lama Bambam sudah berada di tempat yang terbilang sepi untuk malam itu, Bambam pun bersembunyi di balik pohon sembari mengintai seseorang dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diferrent ; Dark prince [SELESAI]
FantasyDark prince,pangeran vampire dari kerajaan kegelapan yang di beri mandat oleh ayah nya untuk mengambil jantung Jhira. "Aku mencintai mu,tapi aku harus membunuh mu"