Hoi.
Jangan bar-bar, begitu.
Ada apa? Kau mabuk lagi?
Lalu, kau dimana?
Baiklah, tetaplah disitu. Jangan kemana-mana.
Tidak, aku tidak akan menghampirimu.
Aku, hanya akan mendengar suaramu, malam ini.
***
Tidak ada malam yang indah, termasuk malam ini.
Tidak, aku tidak mabuk. Aku hanya, berhasil keluar malam ini.
Disini, kebisingan kota, lebih menenangkan.
Biasanya, aku hanya mendengar suara kebencian,
tidak jarang, aku mendengar beberapa properti terjatuh.
Tidak, itu tidak sering.
Hanya saja, mereka terlalu memaksa untuk bersama.
Mereka paham, mereka saling menyakiti.
Tetapi, mereka tidak berpisah,
aku rasa, belum.
Mereka, mungkin belum lelah sampai salah satunya mengalah.
Entah itu kapan.
Karena mereka, tidak akan mengalah.
Aku tidak ingin mencampuri mereka.
Malahan, aku senang mereka berpisah. Daripada harus bersama, lalu, saling melukai.
Aku, lebih muak melihat itu.
Malam ini, aku sangat berharap, mereka berpisah saja.
Kebahagiaan mereka, tidak ada saat bersama.
Itu, dua kali membuatku pusing.
Maksudku, kenapa tidak mencari kebahagiaan masing-masing, daripada harus memaksakan untuk tinggal bersama.
Iya, Aku sangat berharap mereka bisa hidup lebih bahagia lagi.
Lalu, Aku bisa membuat cerita hidupku yang baru.
Hey, kau masih disana?
Iya, maafkan aku menghubungimu malam ini.
Ri, tetap bersamaku ya,
Aku, maksudku, kau, mau menerimaku kan? Aku, Aku yakin, dan akan berusaha untuk membangun semuanya, tidak seperti keadaanku sekarang.
Terima Kasih, telah menemaniku berjuang.
Aku berharap, masalah ini, berakhir malam ini.
Terima kasih atas doamu.
Sampai saat itu, aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi, tidak seperti mereka.
Iya, mereka telah menjadi orang tua yang baik selama ini.
Hanya saja, mereka tidak bahagia.
Jadi, aku hanya berharap mereka bahagia dengan hidup mereka.
Tidurlah.
Tidak, aku akan pulang setelah ini.
Terima kasih atas suaramu malam ini, walau aku terlalu banyak bercerita, kau, masih ada bersamaku.
Tidur lebih awal, ya.
Sampai nanti.
Aku, maksudku terima kasih, dan,
Aku menyayangimu.
****
Sambungannya terputus?
Baiklah, Hati-hati, dan
Selamat Malam.
Sama-sama.
Aku,
juga menyayangimu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Halo?
Não FicçãoHalo? Ponselku berdering, tapi, suara mu tercekat. Tidak apa, katakan saja segalanya. Aku mendengarkanmu. Aku, bersamamu