Playboy Anyar 2

4 1 0
                                    


Abdul Rozak, alias Ojak. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester satu jurusan Sastra Indonesia di perguruan tinggi Bina Remaja Bangsa (BRB). Sebagai salah satu most wanted mahasiswa, karena ketampanannya, Ojak saat ini juga tercatat sebagai seorang playboy. Tapi jangan salah, untuk bisa menjadi salah satu pasangan Ojak, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.

Sebut saja diantaranya, si cewek calon pasangan Ojak, harus berasal dari keturunan kaya raya. Tidak harus berdarah biru, asalkan dia sanggup memenuhi segala kebutuhan Ojak. Syarat yang kedua, mereka harus sabar menunggu jadwal giliran kencan bersama Ojak.

Itu semua terjadi berkat saran dari Indra dan Pal saat mereka masih masa OSPEK. Mereka berdua jugalah yang mendanai penampilan Ojak sebagai modal awal untuknya menggaet gadis-gadis kaya. Setelah Ojak cukup populer, Indra dan Pal bertugas untuk menyeleksi asal usul calon pasangan Ojak, serta mengatur jadwal kencan untuk temannya itu.

Seperti hari itu, saat Indra, Pal dan Ojak hendak menuju kantin kampus. Langkah ketiga pria itu tiba-tiba dicegat oleh seorang mahasiswi dari jurusan Manajemen Perbankan.

"Hai Ojak, ntar malam kamu ada waktu enggak? Kita nonton yuk," ucap gadis itu sambil tersenyum malu-malu pada Ojak.

Pria berambut klimis itu pun langsung menoleh pada Indra. Tanpa perlu bertanya, Indra sudah paham dengan maksud tatapan Ojak.

"Namanya Lisa, anak betawi asli, bapaknya bandar kopaja," bisik Indra di telinga Ojak.

"Tajir enggak?" tanya Ojak dengan suara direndahkan.

"Lumayan sih, buat ngasih lu duit jajan," jawab Indra.

Setelah itu, Ojak bergantian menatap Pal. Seperti Indra, Pal juga sudah paham dengan arti tatapan Ojak dan langsung membisikkan sesuatu di telinga temannya itu.

"Ntar malam aman, enggak ada jadwal."

Gadis itu, yang menurut Indra bernama Lisa, terlihat bingung dengan tingkah ketiga pria di hadapannya itu. Tapi setelah kegiatan bisik-bisik mereka selesai, Lisa langsung tersenyum manis lagi pada Ojak.

"Jadi gimana, ntar malam bisa kan? Please dong, mau ya ...," rengek Lisa.

"Oke. Udah tahu kan syaratnya?" tanya Ojak.

"Sip. Aku yang ngajak, aku yang bayarin. Plus fee karena kamu udah mau nemenin aku jalan. Ya udah aku balik dulu ya, bye Ojak, sampai jumpa ntar malam," ucap Lisa dengan senyum lebar, lalu pergi meninggalkan Ojak.

Bukan tanpa alasan Lisa segembira itu, pasalnya untuk bisa berkencan dengan Ojak, dia harus menabung uang jajannya selama sekian purnama. Belum lagi jadwal Ojak yang selalu padat dengan agenda kencannya, membuat Lisa harus bersabar menunggu giliran untuk dirinya bisa jalan berdua dengan cowok tertampan sekampus itu.

Sepeninggal Lisa, ketiga pria itu melanjutkan kembali langkah mereka menuju kantin dengan senyum puas. Tiba di tempat tujuan, Pal dan Indra langsung memesan bakso urat dan es teh manis. Sementara Ojak hanya memesan es kelapa muda.

"Minum doang, enggak makan Jak?" tanya Pal.

"Gampang gue mah, ntar malam juga ditraktir makan," jawab Ojak.

"Bukannya lu tadi udah dapat duit dari si Maya?" tanya Indra.

"Itu buat bayar uang sekolah adik gue, si Olip," jawab Ojak santai.

Pal dan Indra saling berpandangan, lalu tersenyum menggoda Ojak.

"Gimana saran kita berdua? Oke kan? Enggak cuma kehidupan lu yang terjamin, tapi juga adik-adik lu," ucap Indra.

OJAK (IN) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang