5. Tawaran

290 125 255
                                    

Bagiku kamulah duniaku
Semua kuberikan hanya untukmu
Aku menyayangimu
Apa kau tak sayang aku?

Kau tak pernah menyadari itu
Cinta ini kuberi hanya untukmu
Tapi semudah itu kau tinggalkan semua
Melukaiku

Kau tutup kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Apa ada dia yang lain?
Yang beri semua yang 'ku tak punya

Kau tepikan kisah cinta kita
Saat 'ku sedang sayang-sayangnya
Kini 'ku tak bisa memaksa
Tapi 'ku harus bilang
Hatiku terluka

Kau putuskan kisah cinta kita

Sedang Sayang Sayangnya~Mawar Eva

HAII....
SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK VOTE SAMA COMMENTNYA YA!!! BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT UPDATENYA!!! OKE??!!

HAPPY READING!!!

🌸🌸🌸

Kantin memang menjadi tempat favorit seluruh siswa. Seperti saat ini kantin sangat ramai dan hampir semua tempat duduk terisi sempurna. Kecuali meja yang ada di pojok kantin karena meja itu hanya boleh di duduki oleh tiga orang yang terkenal di sekolah ini.

Suasana semakin riuh seketika tiga orang lelaki tampan memasuki kantin dan langsung menuju meja dipojok kantin.

Putra Sanjaya berada di barisan depan dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Di belakangnya sudah ada Romi berjalan dengan santai dan di sampingnya sudah ada Dika yang sibuk melambaikan tangannya kepada siswi yang berteriak kearahnya.

"Haii cantik," sapa Dika kepada salah satu siswi yang melewatinya.

Mereka bertiga sudah tiba di mejanya dan langsung mendudukkan bokongnya di kursi.

"Dika, lo pesenin gue makanan seperti biasa!" suruh Putra kepada Dika.

"Gue juga Dik!" timpal Romi yang duduk di sebelahnya.

"Okee. Asal inget, lo berdua yang bayarin makan gue," ujar Dika yang langsung berdiri untuk memesan makanan.

"Hmmm."

Selang beberapa menit Dika kembali ke mejanya tanpa membawa pesanannya.

"Mana pesenan gue?!" tanya Romi yang terlihat sudah sangat lapar.

"Ntar Bang Damang bakal bawain ke sini," jawab Dika yang langsung diangguki oleh Romi.

Sembari menunggu makanannya datang, Putra mengeluarkan ponselnya dan mulai untuk bermain game cacing. Dika dan Romi pun melakukan hal yang sama.

"Haii Putra," sapa gadis yang baru tiba dan langsung duduk di samping Putra.

"Lo dateng-dateng ngagetin gue doang Ra!" sahut Romi menatap gadis itu sekilas dan kembali memainkan ponselnya.

Laura Pramusinta, gadis cantik dan kaya yang terkenal seantero sekolah. Mempunyai rambut sebahu, hidung yang sedikit mancung, dan iris mata yang berwarna coklat mampu membuat seluruh laki laki jatuh hati kepadanya.

PUTRA untuk PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang