Chapter 8 : We Meet Again

116 6 16
                                    

Tidak perlu menyerah untuk mengaku kalah, tidak perlu tenang untuk bisa menang. Merendahlah untuk meroket

----&----

Copyright : RijunHn_

______________________________________

Author POV


"Sudah dapat?"

"...."

"Sydney? Cari info lebih dalam lagi"

"...."

"Jangan terlalu mencolok. Aku akan turun tangan sendiri untuk memberi efek serangan jantung nanti"

"...."

"Sure"

Tuut

Seringai penuh kemenangan terbersit indah di lekuk wajah pria tampan ber-tuxedo hitam lengkap dengan dasi kupu-kupu yang terpasang rapi di bagian kerahnya

Seiring berjalan nya waktu misinya harus terlaksana dengan baik. Kisahnya yang terdahulu sudah dikubur rapat-rapat menyisakan kilatan kebencian yang berkepanjangan. Impiannya hanya satu Menghancurkannya

****

Malam ini Sea berada di apartemennya sedang berkutat dengan data-data yang perlu revisi di mana-mana. Pusing tentu saja, namun tuntutan pekerjaan lagi-lagi membuatnya tunduk dan patuh

Gadis 21 tahun itu mengerang frustasi

"Ini gimana ya biar kelar? Gila!! ya tuhan, ini berkas masih ada 4 lagi? Aku ngerjain 2 aja udah patah-patah ini badan" keluhnya frustasi

Akhirnya Sea tetap mengerjakan pekerjaannya dengan peluh yang bercucuran di dahi. Bukan hanya faktor lelah, tapi juga karena laporan itu harus mutlak perfect alias tanpa kesalahan

Ting

Ponsel Sea bergetar menandakan ada pesan masuk.

Massage (LINE)

XXX
Sweetheart, lagi apa?

AySea
Maaf
Ini siapa?

XXX
Simpan ya
Devanno

AySea
Eh Iya kak

Kak Devan (Saved)

Kak Devan
Lagi apa dek?
Kok jam segini belum tidur?

AySea
Belum kak
Ada deadline laporan besok

Kak Devan
Udah jam 10
Tidur aja

AySea
Iya kak

Kak Devan
Yaudah
Sweet Dream Sevgilli!

Ctak

Sea melempar ponselnya diatas nakas dengan cepat tanpa ada niat untuk membalasnya. Sea terlalu geli dan bingung dengan kakaknya yang satu itu. Berbeda dengan Sean yang cenderung melindungi, kini Devan justru malah memperlakukannya bak putri kerajaan

Karena hari sudah larut Sea memutuskan untuk menyudahi pikiran-pikirannya itu dan bersiap untuk bergelung manja di bawah selimut hangatnya

I'm Fallin You, Kapten!  [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang