Chapter 14 : Remember Me

88 6 25
                                    

Tidak ada takdir yang datang kebetulan lewat ketidak sengajaan

----&----

Copyright : RijunHn_
______________________________________

Author POV

Sydney, Australia


Keadaan kantor kedutaan menjelang petang sangat disibukkan dengan lalu lalang orang yang berseliweran karena jam sudah menunjukkan waktu pulang kerja. Hari ini dapat diakhiri dengan baik dari pagi menyapa hingga senja tersenyum pada semua

Baiklah, Sea hari ini memiliki mood yang baik hingga saat dia keluar dari kantor masih tetap dengan raut muka berseri

"Sea, pulang bareng aku yuk"

"Em gini Dev, bukannya aku mau nolak ya. Tapi aku mau pulang pake subway aja kangen soalnya"

"Kok gitu?"

"Eh gimana ya?"

"Pulang bareng aku aja yaa,,, Kamu kan udah janji bantuin aku masa gamau si?"

"B-bukan gitu,," Jelas Sea

Devan memohon

"Y-ya udah deh aku ikut kamu" final Sea

Berakhirlah Sea duduk di sebelah kemudi mobil kepunyaan Devan.

"Sea?"

"Ya?"

"Kaki nya ga sakit kan?"

"Iya, perasaan ga kenapa-kenapa"

"Bisa jalan?"

"Iya lah" sahut Sea cepat

"Kapan?"

"Hah?!"

Seketika pertanyaan yang keluar dari mulut Devan mengubah Sea menjadi bingung, Devan sekarang sedang apa? Sikapnya akhir-akhir ini juga manis kepada Sea. Bukan Sea mau berargumen tapi kalau dilihat-lihat lagi memang itu lah kenyataannya. Contohnya baru saja dilakukan

"Sea? Kapan?" Desak Devan

Sedangkan dahi Sea masih berkerut, "Kapan? Apanya?"

"Jalan,,, sama aku" jelas Devan tanpa malu. Pernyataan nya barusan membuat jantung Sea berdetak cepat bahkan hampir lepas dari tempatnya

"Ada waktu?"

"Eh,, Eum,,, Gimana ya?"

"Kalau ga bisa yaud- " kecewa nya

"Aku bisa!" Sahut Sea cepat menyela ucapan Devan

Sedetik kemudian senyuman terbit dari bibir Devan tanpa beban, hal itu membuat Sea terpukau sesaat.

'Ayolah Sea jangan jatuh ke dalam pesona orang begitu saja. Jangan mau sakit hati mengharapkan yang tidak-tidak' batin Sea

****

Bertepatan dengan waktu yang menunjukkan pukul 17.17 Sea sudah sampai ke tempat dimana dia diajak jalan eum lebih tepatnya berkencan tapi hanya karena sebuah perjanjian dan hutang saja, selepas itu Sea benar-benar tidak ingin melibatkan perasaan sungguh

"Tidak dingin?"

"Tidak"

"Lihatlah dirimu, sangat terbuka untuk datang ke tempat berangin seperti ini" Devan melirik Sea

I'm Fallin You, Kapten!  [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang