💜11: Joanna Kim

221 36 11
                                    

Don't forget to Vote and Comment^^

Don't forget to Vote and Comment^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul Tahun 2020

"Jiho-ya, jangan lupa lusa kamu ada jadwal pemotretan lagi ya?"

"Tentu saja aku tidak lupa, Taeyang-ssi."

"Oh ayolah, kita sudah bekerja bersama selama 2 tahun. Kita juga seumuran. Santai saja bicara dengan aku."

"Haha baiklah aku akan berusaha, Taeyang-ah."

"Dasar kamu. Yaudah, kalo gitu aku pulang duluan ya? Kamu belum mau pulang?"

"Sebentar lagi aku pulang."

"Hm begitu. Baiklah, aku duluan ya. Bye, Jiho-ya."

Jiho menjawab lelaki itu dengan senyuman dan lambaian tangan. Jiho pun membereskan barang-barang yang ia bawa serta alat-alat make up miliknya. Menjadi seorang model, barang-barang seperti make up ini adalah barang wajib untuk dibawa. Walaupun ada makeup artist tapi Jiho tetap membawa keperluannya sendiri.

Menjadi seorang model adalah pekerjaan yang tidak pernah terbayangkan oleh Jiho sebelumnya. Jiho yang sedikit pemalu dan kaku dihadapan kamera, dapat menjadi seorang model yang cukup terkenal. Tidak mudah menjadi seorang model, karena banyak sekali yang mencemoohnya.

Setelah selesai membereskan barang-barangnya, Jiho mengirimkan pesan singkat kepada seseorang. Setelah itu ia keluar dari ruang make up dan berjalan keluar dari tempat pemotretan hari ini. Ia terlihat seperti menunggu seseorang. Sesekali Jiho menengok kiri-kanannya dan melihat handphonenya juga.

Senyum Jiho mengembang ketika melihat seseorang datang menjumpainya. "Tumben hari ini telat? Banyak kerjaan ya?"

"Maaf aku terlambat. Ada kerjaan yang harus kuselesaikan hari ini juga. Sudah lama menunggu ya?" Tanya orang itu.

"Gak juga sih."

"Syukurlah. Kalau begitu kamu jadi mau ke toko buku hari ini?"

"Tentu saja jadi! Kemaren penulis kesukaanku baru saja menerbitkan novel baru!" Jawab Jiho dengan semangat, sehingga mengundang senyuman manis dari lawan bicaranya.

"Aigoo, semangat banget kalau udah ngomongin novel. Yaudah ayo kita berangkat. Bis-nya sebentar lagi tiba." Kata lelaki itu sambil menggandeng tangan Jiho.

"Iya, ayo kita ke halte sekarang!"

Jiho dan lelaki itu pun berjalan bersama menuju ke halte. Sepanjang jalan Jiho sambil menceritakan kegiatannya hari ini. Begitu pula dengan lelaki itu. Ia juga menceritakan tentang pekerjaannya di kantor.

"Eunwoo-ya, itu bis kita sudah datang. Ayo!"

Jiho dan Eunwoo langsung masuk ke dalam bis mereka dan tentu saja Eunwoo yang membayar ongkos mereka berdua. Namun hanya tersisa satu kursi kosong di bis itu. Eunwoo pun mempersilahkan Jiho untuk duduk, sedangkan dirinya berdiri di depan Jiho. Selama di bis mereka berdua tenggelam dengan pikiran masing-masing.

Purple ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang