Purple Butterfly

💜17: Something Passing

Don't forget to vote and comment^^

Matahari pagi bersinar dengan cerahnya. Jalanan penuh dengan hiruk pikuk warga Seoul yang bergegas pergi ke tempat kerjanya masing-masing. Bahkan saat ini di halte bus penuh dengan calon penumpang yang menunggu bus datang. Jiho sampai-sampai tidak kebagian tempat duduk di halte karena banyaknya orang. Hari ini Jiho harus pergi ke perusahaan karena ada meeting mengenai konsep pemotretan musim panas minggu depan. Iya, akhirnya Jiho menerima untuk menjadi model utama dalam pemotretan ini. Jiho awalnya tidak yakin, namun Taeyang terus meyakinkan kalau ini adalah kesempatan bagi Jiho untuk semakin bersinar. Taeyang tidak salah, ini memang kesempatan besar. Sebuah kesempatan yang diimpikan semua model. Akhirnya, Jiho pun menangkap kesempatan ini.

"Jiho-ssi?"

Jiho yang awalnya sibuk menonton orang-orang lalu lalang, menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

"Oh? Jaehyun-ssi? Selamat pagi." Jiho menyapa Jaehyun sambil tersenyum.

"Oh? Iya, selamat pagi. Kau mau pergi ke perusahaan ya?"

Jiho menganggukan kepalanya, "Iya. Kamu juga? Meeting?"

"Iya, aku juga menghadiri meeting hari ini karena aku yang akan menjadi fotografernya."

"Ah, begitu. Ngomong-ngomong, kenapa kau ada di sini pagi-pagi? Kamu belum pindah ke apartemen yang kemarin kan?"

"Oh iya, belum. Aku kesini karena harus mengurus berkas-berkas tambahan sebelum aku pindah."

"Ah begitu. Kapan kau akan pindah?"

"Hm, mungkin besok atau lusa."

"Benarkah? Kalau kau perlu bantuan, panggil saja aku. Aku akan membantumu."

Jiho dengan tulus ingin membantu Jaehyun. Sejujurnya Jiho ingin berteman dengan Jaehyun. Entah mengapa, keinginannya sangat kuat. Pikir Jiho, mungkin karena ia tidak punya banyak teman saat ini jadi ia ingin mendapatkan teman baru.

Di sisi lain, Jaehyun yang mendengar tawaran Jiho dan senyumannya, membuat dirinya merindukan Jiho. Lebih tepatnya, merindukan momen saat ia bersama Jiho dulu. Tapi satu hal yang pasti, sifat Jiho tidak berubah. Tetap suka menolong dengan senyumnya yang tulus.

"Hei, kenapa melamun? Ayo naik! Itu busnya sudah datang."

Sengaja atau tidak, Jiho meraih tangan Jaehyun dan menariknya menuju ke bus. Jaehyun terperangah dan bahkan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia hanya membiarkan Jiho menarik tangannya.