4. that parasite

120 32 1
                                    

kim.yonghee invited you to join the 12-3's group

Accept | Report

Satu notifikasi berdenting pukul sembilan malam. Sang pemilik ponsel menatap takjub undangan grup sejak beberapa menit lalu.

Ah ... dirinya benar-benar sudah kelas 12? Tak ada yang perlu diproses dalam kepalanya. Tanpa ragu, opsi terima ia pilih.

Lalu, notifikasi berbondong-bondong jatuh lagi. Yorim hampir saja tertawa sebelum mendapati prasangkanya salah. Alih-alih notifikasi perang stiker, yang ada hanyalah permintaan beruntun.

kwon.sena
|Yorim, bisa bantu aku mengerjakan matematika nomor 11-20?
|5 menit denganmu pasti selesai.

jo.hajae
|Hey!
|Buatkan kalimat pembuka dan penutup untuk karya ilmiah dong, jenius!
|Tema kukirim sebentar lagi.

han.shilim
|Yorim, beri aku jawaban matematika!
|Dari nomor 1-20.
|Tak pakai lama, ya!
|Aku harus segera tidur.

seunghun.kim
|Anak-anak membicarakanmu di grup.
|Pastikan tidak tidur terlalu malam hanya karena membantu mereka.
|Hwaiting, Yorim!

See 7 chat others

Terlalu banyak dan mudah ditebak. Pesan dibaris selanjutnya masih berisi lolongan minta tolong. Yorim sedikit tersenyum mendapati satu pesan paling mencolok karena berisi kata-kata manis.

Apakah Kim Seunghun peduli padanya?

seunghun.kim 🔒

Terima kasih! ^^ |
21.31


Menuntut realita atas angan-angan, pada akhirnya membantu teman-temannya membutuhkan waktu lama.

Yorim meratapi jam dinding yang mulai berbaring di angka tiga, sedang masih ada beberapa orang menunggu kiriman jawaban. Ia mulai cemas. Kalau ditinggal tidur, apa teman-teman akan menghilang? Atau jika ia teruskan, akal sehatnya yang menghilang?

Jari-jari kuku ia gigiti ujungnya. Dini hari itu hening, sebelum suara-suara teriakan melintas di kepala. Bersahutan, menuntut didengarkan duluan.

Yorim, mana jawaban untukku?

Yorim, kau tidak lupa menyelesaikannya, bukan?

Yorim, sudah jam tiga, cepatlah tidur!

Yorim, kalau kau tak tidur, matamu akan menghitam hihihi!

Yorim!

Yorim!

Yorim!

"ARGH!"

Yorim mengusak rambut hingga sama kacau dengan dirinya. Memaksakan tubuh yang gemetar hebat, ia meraih obat penenang di saku piyama bercorak panda. Menyedihkan, memang.

Disela kepanikan dalam diri, Yorim berharap tidak ada orang lain yang akan mengetahui bahwa dirinya pengidap skizofrenia.

༚✧───✺────✧༚

Berlari sekencang mungkin, ia kesiangan. Demi apa ia hanya mendapat tidur 2 jam? Tiga menit lagi bel dimulainya pelajaran pertama. Berulang kali Yorim berpikir, apa ia sedang dimanfaatkan dibalik kata teman?

Lari ia percepat kala eksistensi pintu kelas sudah di depan mata. Sayang, Yorim tidak sempat mengendalikan tubuhnya saat Yonghee tiba-tiba muncul dari balik pintu. Yorim terguling, lalu buru-buru bangkit dan meminta maaf—tanpa sempat dibantu Yonghee.

Yonghee mengernyit mendapati tabung kecil transparan berisi obat, jatuh dari saku Yorim. "Hei, obatmu jatuh. Kau sakit? Pergilah ke UKS."

Sejenak Yorim terpukau karena suara selembut kapas milik Yonghee. Tidak munafik, lelaki itu tampak manis. "Aku tidak sedang sakit, obat itu hanya—"

"Yorim, kenapa?"
Seunghun muncul dari belakang tubuh Yonghee dengan raut khawatir yang sangat kentara.

一一੭ु

daya mereguk sakit
sebab raungan sang parasit

一一੭ु

e x f i l t r a t e  [一kim yonghee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang