2 - GOSIP

1.3K 203 7
                                    

"Have you seen the new CEO yet?" tanya Cakra, seorang teman satu divisi Irena di bagian HRD.
(Udah lihat CEO baru belum?)

Irena dan kawan-kawannya sedang menikmati santapan siang mereka di sebuah restoran dalam Pusat Perbelanjaan yang terletak tak jauh dari gedung perusahaan tempat mereka bekerja.

Buana yang duduk di samping Cakra hanya menggeleng pelan sambil mengunyah makanannya. Pria itu seumuran dengan Irena, dapat dikategorikan sebagai jajaran cogan alias cowok ganteng di kantor bersama dengan Mas Cakra.

Tubuh proporsional, paras menawan, dan kulit putihnya membuat Buana digilai para wanita. Namun tingkahnya bertolak belakang dengan Mas Cakra yang lebih usil dan banyak bicara.

Dara langsung bereaksi dengan melontarkan pertanyaan, "Kenapa?"

"CEO barunya gue yakin bakal bikin lo semua heboh karena good looking dan masih muda, bukan bapak-bapak perut buncit dan berkepala botak. Namanya Abyasa. Yah, sebelas-duabelas sama gue lah." Cakra mengusap-usap dagunya yang ditumbuhi rambut-rambut tipis yang kerap kali menggoda iman.

"Sebelas tigapuluh kali!" celetuk Dara yang langsung mengundang decakan kesal dari Cakra.

Cakra sendiri berumur 31 tahun, itu sebabnya Irena memanggilnya dengan sebutan 'Mas' dan Cakra cukup beruntung diberkahi dengan tampang yang cukup membuat wanita-wanita di luar sana menjerit histeris. Walau begitu, sayangnya Mas Cakra sudah punya pawang alias memiliki kekasih tersayangnya yang telah terjalin selama tujuh tahun lamanya.

Ngomong-ngomong, itu pacar atau KPR rumah?

"Gue udah ketemu. Emang kece sih." imbuh Mbak Sekar, wanita berumur 30 tahun yang bekerja sebagai Manajer Marketing.

Sepertinya Abyasa itu memang memiliki paras yang tampan bila Mbak Sekar saja mengakuinya sebagai jajaran cowok tampan. Karena setau Irena, Mbak Sekar memiliki selera yang bagus dalam menilai tampang seseorang. Membuat Irena sedikit penasaran dengan sosok Abyasa tersebut. Hanya sedikit.

Irena menaikkan satu alisnya, "Masa sih? Tumben anak-anak nggak kejang-kejang dapet bos baru, ganteng pula."

Rumor cepat tersebar di Kantor, jadi rasanya heran bila info mengenai CEO ganteng itu belum terdengar di telinga Irena atau mungkin Irena saja yang terlalu sibuk hingga belum mendengarnya.

"Lo Manajer HR, malah kagak tau. Parah!" seru Buana seraya menyugar rambutnya ke belakang.

Oke, 10 poin tambahan untuk ketampanan Buana hari ini.

Irena mengedikkan bahu. "Cuma tau namanya aja, belum ketemu langsung orangnya. Gue kan lagi cuti kemaren. Nanti deh gue cek datanya."

"Sebuah privilege anak HR." cibir Buana.

Irena tersenyum miring. "Iri? bilang bos!"

"Kata siapa pada nggak heboh? Mereka udah berisik dari awal. Tiap hari kerjaan bikin pusing, tiba-tiba dapet CEO bening begitu berasa kejatuhan rejeki nomplok mereka! Tuh, sohib lo salah satunya." tunjuk Cakra kepada Viona.

Viona menyengir lebar. "Iya, apalagi kalau kemejanya Pak Aby digulung sampe siku, duh.. damage banget."

Viona merupakan teman sekantor Irena yang berbeda divisi karena Vio berada di bagian keuangan, which focuses on all transactions or corporate finance activities.
(Yang berfokus pada semua kegiatan transaksi atau keuangan)

Presumption Of InnoncenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang