11 - TIRAMISU

764 131 14
                                    

"Btw, gimana makan siang sama Mas Aby dua hari lalu?" tanya Viona kepada Irena di saat mereka sedang memasak bersama di rumah baru Viona.

Hari sabtu memang sering kali menjadi jadwal untuk mereka bereksperimen di dapur. Biasanya, Dara dan Mbak Sekar juga ikut bergabung. Namun, hari ini keduanya terhalang oleh suatu hal.

Mendengar perkataan Viona, Irena jadi teringat kembali peristiwa makan siangnya bersama Aby sekitar dua hari lalu. Tidak ada yang spesial, hanya saja Aby lebih aktif mencairkan suasana ketimbang Irena, "Biasa aja."

"Gak ada sesuatu spesial gitu?" Viona memandang Irena dengan raut wajah penasaran.

Irena menggeleng pelan, "Cuma makan trus ngobrol biasa, Vi. Abis itu balik ke kantor deh."

"Gak asik banget Mas Aby. Gue kira kalian bakal ada something apalah. Supaya lo gak jomblo lagi."

"Vi, Niko hubungin gue lagi." ujar Irena secara tiba-tiba mengganti topik pembicaraan mereka.

Viona yang sedang memotong wortel pun menghentikan aksinya dan mendongak untuk menatap Irena. "Mau ngapain lagi? Gak puas dia dilabrak sama gue?"

Singkat cerita, Viona memang mendatangi Niko di tempat kerjanya dengan emosi yang berapi-api. Karena pria itu tertangkap basah sedang bermesraan dengan wanita lain di sebuah Hotel yang secara kebetulan Irena berada di lokasi yang sama. Atas tertangkap basahnya Niko, Irena langsung memutuskan Niko secara tegas dan tidak ingin terlibat lagi dengan pria itu.

"Dia bilang nyesel terus mau balikan sama gue."

"Idih, gak tau malu! Lo gak akan terima dia lagi kan?!"

Terkadang Irena salut dengan Viona, setiap kali Irena merasa tersakiti, Viona pasti selalu mendukungnya. Dan Irena juga akan melakukan hal yang sama atas semua kebaikan yang sudah Viona lakukan.

"Nggak lah. Gue gak bakal mau jatuh ke lubang yang sama. Walau seribu kali bilang nyesel juga gue nggak mau."

"Gak jelas dah tuh cowok! Mohon-mohon sana sama tembok hotel. Mending lo sama Mas Aby, iya kan?" Viona menaik-turunkan alisnya menggoda Irena. Belakangan ini Viona gencar sekali menjodohkan Aby dengan Irena.

"Lo dibayar berapa sama Aby? Ngebet banget nyomblangin gue sama dia."

Sontak saja Viona menyengir lebar, "Makan gratis sebulan penuh di Kintan." Kemudian Viona melanjutkan, "Lagian nggak ada salahnya nyoba sama Mas Aby. So far, orangnya gak macem-macem gue liat."

"Yaudah lo aja sama dia."

"Gue juga maunya gitu. Sayangnya, dia maunya sama lo, Ren!" ujar Viona dengan helaan napas panjang, sedangkan Irena hanya memutar bola matanya malas.


•••



Hari minggu sore, Irena dikejutkan dengan telepon dari Aby yang mengatakan bahwa pria itu berada di depan pintu rumahnya. Sontak saja Irena langsung melangkahkan kakinya menuju ruang tamu untuk melihat keberadaan Aby. Setelah mengintip sebentar melalui jendela, akhirnya Irena membuka pintu rumahnya.

Irena mendapati Abyasa tersenyum menatapnya. "Masuk, By." ujar Irena mempersilahkan Aby untuk masuk ke dalam rumahnya.

Aby pun masuk ke dalam rumah Irena yang bernuansa modern klasik, pria itu duduk di sofa setelah dipersilahkan oleh Irena yang juga sudah mengambil posisi duduk. Irena terlihat sangat cantik bahkan hanya dengan mengenakan pakaian rumahan dan wajah tanpa polesan make up. Rambutnya yang digelung asal pun menambah kesan seksi di mata Aby.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Presumption Of InnoncenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang