6 - GATHERING

799 141 8
                                    

Ayo berikan vote dan komen kalian yuk!!!


•••

Irena sedang menyantap jatah makan siangnya di kantin, hari ini ia sedang banyak pekerjaan sehingga memutuskan untuk makan siang di kantin kantor. Tema makan siang hari ini adalah bento, berisikan nasi, shrimp roll, salad, beef, dan egg chicken roll.

Irena memainkan ponselnya sambil menyantap makanannya, tiba-tiba saja kursi di depan Irena diisi oleh seseorang membuat Irena mendongakkan kepalanya.

"Sendirian aja, Bu?"

"Bertiga, sama malaikat rokib-atid." celetuk Irena asal sambil mengunyah salad yang entah kenapa hari ini terasa begitu lezat. Mungkin karena selama seharian ini Irena sudah menguras otaknya sehingga apapun terasa enak.

Buana tertawa renyah. "Btw, lo yang nyaranin gue soal event famgath bukan sih? Masa gue dimasukin jadi seksi acara. Yang bener aja deh!"

Irena menggeleng santai, "Emang kenapa?"

Pria itu mendesah pelan, "Gue ngobrol sama orang aja kadang males, apalagi cuap-cuap di atas panggung depan jajaran direksi. Kacau bener." protes Buana dengan wajah masam.

Irena tergelak, "Yaelah, gue kira kenapa. Santai aja kali, lo cuma bentaran aja. Gak lama abis pengumuman pemenang doorprize, kita langsung acara bebas." jelas Irena yang sudah mengetahui rundown acara famgath. Dan penunjukkan Buana sebagai MC juga tentu saja sudah diketahui dan disetujui langsung olehnya.

Buana mendengus. "Ngomong sih gampang. Prakteknya susah ya, Bu."

"Sekali-kali elah, kapan lagi lo disuruh jadi pembawa acara. Itung-itung cari jodoh dari atas panggung. Kan pasti dari situ bisa kelihatan semua tuh mana yang bisa lo pilih."

"Cari jodoh apaan. Yang ada gue sibuk bacain nomer doorprize!"

Irena tertawa puas lalu meletakan egg chicken roll miliknya di atas bento milik Buana. Buana yang melihatnya langsung tercengang, "Wih, ada apa nih? Makanannya nggak abis jatuh dari bawah kan?"

"Abis gue injek malah!" sahut Irena dengan sengaja membuat Buana terkekeh geli.

"Makasih loh, tau aja gue suka egg chicken roll."

"Makanya gue kasih, takut lo nangis."

"Uh.. So sweet. Bilang aja itu tanda cinta diam-diam lo ke gue." goda Buana seraya tertawa.

"Dih, halu banget! Anggep aja sogokan biar lo mau jadi MC tanpa misuh-misuh." balas Irena yang langsung dihadiahi dengusan yang berasal dari Buana. "Udah deh gak usah banyak protes, cuma ngomong doang mah lo jagonya kan? apalagi ngomong sama cewek. Kaya gue nggak tau aja sepak terjang lo yang sok iye itu sampe cewek-cewek pada ketipu sama wajah kalem lo!"

"Lah, emang gue kalem kali."

"Iya cover doang."

"Pak Buana! Dicariin Pak Bayu tuh dari tadi." Sebuah panggilan untuk Buana membuat Irena dan Buana kompak menoleh ke arah sumber suara. Rupanya, yang memanggil adalah teman satu divisi Buana.

"Ada apa? Gue masih makan siang nih." tunjuk Buana pada makanannnya.

Pria itu menaikkan kedua bahunya, "Gak tau, gak nanya gue. Kalau udah selesai, langsung aja samperin ke ruangannya."

Buana mengangguk-angguk sambil mengacungkan jempolnya tanda mengerti, "Oke, makasih ya infonya!"

Setelah orang tersebut hilang, Buana kembali bersuara. "Pak Bayu tuh hari ini ada aja ulahnya. Hal kecil aja dibesar-besarin. Kalau gak dapet jatah istri di rumah, jangan marah-marah di kantor dong ya." omel Buana sambil merapikan bekas makanannya yang baru dimakan setengah.

Presumption Of InnoncenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang