10 - THE FEELING

683 136 12
                                    

"Makan di BK yuk! Ngidam burger nih gue." ajak Viona yang tanpa sengaja bertemu Irena di dalam lift. Kebetulan sekali, Viona akan pergi ke lantai 6 dan memang ingin bertemu dengan Irena.

Irena yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh sekilas ke arah Viona sambil meringis pelan, lantaran ia sudah memiliki janji dengan orang lain terlebih dahulu, "Nggak bisa gue, Vi. Ajak yang lain aja."

Viona memincingkan matanya memandang Irena dengan penuh kecurigaan. Tidak biasanya Irena ada janji makan siang, setidaknya dalam beberapa bulan belakangan ini, semenjak wanita itu berstatus jomblo.

"Mau kemana? Sama siapa?" tanya Vio dengan wajah kepo yang kentara.

"Diajak makan siang sama Pak CEO."

Viona menatap Irena dengan wajah syoknya, untung saja di lift hanya ada mereka berdua. Sehingga tidak perlu berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, "Demi ketampanan Seonho yang akhirnya main bareng sama Suzy di drama terbarunya, kalian udah sedekat itu?!" tanya Viona dengan heboh.

"Just casual lunch."

(cuma makan siang biasa)

Viona menatap Irena dengan jengah karena lagi-lagi Irena terlihat menyangkal bahwa Abyasa sedang melakukan pendekatan padanya. "Please deh, nggak mungkin banget cowok ngajak makan bareng kalo nggak ada intensi apapun. Lo juga tau betul itu. Nggak ada yang namanya cuma makan siang biasa."

Irena hanya tersenyum kecil sambil mengedikkan bahunya. "Gak usah heboh, ini cuma makan siang. Bukan diajak dinner. Gue sama Buana juga sarapan bareng biasa aja."

Jentikkan jari tercipta dari jari Viona. "Nah, gue juga mau bahas Buana sama lo."

"Apaan lagi." Irena menghela napas panjang. Temannya itu sungguh gemar menebak-nebak padahal belum tentu benar.

Kemudian keduanya keluar dari lift, bersamaan dengan itu Irena dan Viona melihat keberadaan Abyasa yang sedang mengobrol dengan Cakra di lantai 6. Membuat percakapan Irena dan Viona terhenti.

Viona dan Irena saling bertatapan sekilas, hanya mereka berdua yang mengerti arti tatapan barusan.

"Lho, ada Mas Aby di sini ternyata. Pantes sekarang ruang CEO banyak sarang laba-laba." sindir Viona kepada Aby yang membelakangi Viona dan Irena.

Aby membalikkan tubuhnya menghadap Irena dan Viona sepenuhnya, "Lo juga, Vi. Lama-lama lo bisa dikira anak HR gara-gara bersarang di sini terus."

Viona terkekeh geli dengan sindiran Aby terhadapnya yang terlihat lebih senang menghabiskan waktu dengan anak HR dari pada di divisinya sendiri. "Gue mau ngajak Irena maksi tapi orangnya udah ada janji duluan sama cemcemannya." Viona melirik Irena dari sudut matanya sekilas. Ingin saja Viona menggoda Irena dan Aby. Terlihat Aby sedikit salah tingkah dengan perkataan Viona barusan, namun dengan cepat Aby menguasai dirinya dan tersenyum samar.

Selama mereka asyik berbincang, diam-diam Irena dapat merasakan bahwa Abyasa mencuri-curi pandang terhadapnya. Hingga membuat Irena sama sekali tidak fokus pada topik pembicaraan.

"Ren, lo sendiri gimana?" tanya Cakra tiba-tiba, membuat Irena sedikit tersentak.

"Iya, Mas? What did you just say?"

"Parah nggak merhatiin banget sih lo, Ren. Ngelamunin apa sih? Gue nanya kalo kita ngadain liburan bareng gitu rame-rame lo setuju nggak?"

"Oh, gue sih oke aja. Seru juga kayanya." balas Irena seadanya. Toh, Irena tidak masalah dengan rencana tersebut sehingga ada yang ingin Irena katakan lagi.

Kini pandangan Irena kembali tertuju kepada Aby yang masih berbincang dengan Cakra, sesekali ia dna Viona akan menimpali. Menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan, Abyasa pun melirik ke arah Irena dan tersenyum samar ke arah Irena.

Presumption Of InnoncenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang