Sejak rencana impulsif untuk berubah ke arah yang lebih baik dua minggu yang lalu, setiap malamnya, Nafara selalu merasa menyesal mengambil langkah tersebut. Tapi kemudian dia memberi peringatan kepada dirinya sendiri. Usia Nafara sekarang sudah 20 tahun, sebentar lagi dia akan bertemu dengan dunia nyata, yakni dunia kerja yang pastinya lebih complicated. Nafara sudah berjanji kepada diri sendiri, ketika Ia memasuki dunia kerja nanti, Nafara tak akan menggantungkan hidup ke salah satu orangtuanya.
Jika bisa, ada keinginan dalam hatinya untuk pergi jauh dari jangkauan kedua orangtuanya. Menghindar dari sesak setiap mengingat bahwa dua orang yang dulu terlihat saling mencintai, bahkan memberi harapan pada gadis kecil polos agar dikemudian hari bisa merasakan kisah cinta yang indah seperti milik kedua orangtuanya. Mengingat hal tersebut selalu memberi Nafara sengatan kecil di sudut hati, meski sudah berusaha mengubur dalam kenangan tersebut.
Nafara sempat berpikir bahwa dia tak akan pernah menjatuhkan hatinya kepada siapapun karen ia tidak sudi berada dalam kisah cinta manapun. Menurutnya, cinta adalah hal yang mustahil ada. Ia tak bertahan lama dan bisa menghilang kapanpun.
Tidak lagi setelah mengenal Egra Aallegro, teman online yang awalnya menjadi tempat keluh kesahnya. Hampir tiga tahun mengenal Egra secara online, membuat Nafara banyak berangan tentang kisah cintanya suatu saat nanti bersama Egra. Ya, ia tak menyangkal bahwa hatinya sangat menginginkan Egra menjadi pacar atau apapun orang-orang melabeli dua manusia yang menjalin komitmen. Tapi, Nafara tak berani mengambil langkah tersebut.
Sudah sejak lama sekali Egra mengajak Nafara untuk bertemu secara langsung. Nafara yang waktu itu berada di Surabaya, sedangkan Egra di Bandung jelas menolak. Itu sudah dua tahun yang lalu, satu tahun berikutnya ketika Nafara mengatakan pada Egra bahwa ia saat itu sudah satu tahun berkuliah di Bandung, Egra dengan bersemangat mengajaknya bertemu. Tapi Nafara tak berani, permasalahannya bukan pada Egra, tapi ada pada Nafara sendiri.
Otaknya yang kecil itu, mempunyai pemikiran yang mengerikan. Nafara sama sekali tidak berpikir buruk tentang Egra, tapi tentang dirinya sendiri. Bagaimana jika Egra menyesal bertemu dengannya? bagaimana jika ia tak memenuhi ekspektasi Egra ketika mereka bertemu? Nafara merasa lebih leluasa jika bercakap melalui chat atau telepon, karena ia tak perlu menatap mata sang lawan bicara, ia takut jika akhirnya hanya akan duduk canggung dan melakukan hal bodoh di depan Egra. Nafara takut Egra pergi dari kehidupannya karena kebodohan Nafara sendiri.
Oke fine, Nafara akhirnya mengakui bahwa ia juga menaruh pikiran buruk tentang Egra. Dengan Nafara yang berpikir bahwa Egra akan meninggalkannya hanya karena masalah sepele, berarti dia mengelompokkan Egra ke dalam golongan laki-laki yang hanya memandang fisik semata. Sejak banyak kejadian yang silih berganti menimpa kehidupan Nafara, ia mengalami krisis kepercayaan kepada orang. Hal yang selama ini dia yakini nyata, ternyata hanya ilusi semu, termasuk kebahagiaan keluarga yang dibangun kedua orang tuanya.
Nafara mengakui bahwa ia tak memiliki hal yang menonjol dari segi fisiknya, tapi banyak yang mengatakan bahwa Nafara memiliki wajah yang manis. Warna kulitnya kuning langsat, seperti wanita asia kebanyakan. Tubuhnya tak terlalu tinggi tapi berisi, menurut hitungan kalkulator BMI (Body Mass Index), tinggi badan 155cm dan berat badan 50kg pada usia 20 tahun masih tergolong sehat. Dengan bekas cacar di bagian dagu yang sedikit kecoklatan, dulu ada temannya yang mengatakan bahwa itu menambah kesan manis di wajah Nafara. Tapi Nafara merasa itu omong kosong, sayangnya bekas cacar itu tidak bisa hilang, padahal itu sudah bertahun-tahun lalu.
Bukannya mengingat materi yang seharusnya Nafara ingat, otaknya justru berpikir tidak jelas seperti itu. Hari ini adalah hari diskusi terbuka di gedung kopdar, gedung di kampus tempatnya berkuliah yang sering digunakan menjadi tempat pertemuan besar. Biasanya digunakan untuk perkuliahan umum. Pikiran Nafara tidak pada tempatnya, lebih tepatnya lagi, ia berusaha mengusir rasa gugup yang tidak ingin hilang dari dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaryllis Triumph
Romance⚠🚫Triggered Warning⚠️🚫 Cerita ini mengandung unsur sensitif (mental health issues, beberapa adegan kasar, dan kata-kata kasar) jadi, dimohon dengan sangat kebijakan dan kedewasaan pembaca. Terima kasih :) Nafara terlalu pandai menghindar dari kera...