Amaryllis Triumph

serendipity or the opposite

Twitter bisa dikatakan sebagai salah satu media sosial yang membosankan bagi orang yang baru saja membuat akun di aplikasi tersebut. Bahkan ada yang melakukan survey kecil-kecilan tentang tahapan bermain twitter.

Tahap pertama, orang yang penasaran tentang aplikasi burung gendut berwarna biru itu membuat akun. Tahap kedua, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, menganggap aplikasi tersebut membosankan, lalu log out. Tahap ketiga, mereka akan kembali ke aplikasi tersebut, mulai mencari tahu cara untuk beradaptasi, mendapatkan alasan untuk bertahan di aplikasi tersebut, kemudian betah.

Hal itu yang dirasakan Egra Aallegro sebelum mengenal base*, tempat mencari mutual* dan mengirim menfess* melalui anonim. Sungguh penemuan yang sangat ajaib menurutnya. Sejak itu juga, Egra berkenalan dengan gadis misterius yang sering mengeluh tentang permasalahan hidupnya di twitter, meski akun gadis itu diprivate, tapi tentu saja yang beremutualan dengan gadis itu tahu apa yang dirasakan.

Awalnya Egra terganggu karena curhatan gadis itu tentang kehidupannya dan struggle sang gadis yang berusaha survive dari keadaan sulit yang sempat membelit. Egra mulai penasaran, ia selalu menyimak apa saja yang gadis itu tulis, meski tidak semua tentang curhatan, ada juga beberapa tweetnya yang random. Kemudian, Egra memberanikan diri membalas tweet-tweetan sang gadis misterius.

Hal tersebut juga yang membuat Egra akrab dengan gadis yang kemudian ia tahu bernama Nafara. Seiring berjalan waktu, Egra mulai memakai hati ketika mengirim pesan kepada Nafara atau membalas pesan sang gadis. Satu tahun mengenal, Egra sangat ingin bertemu secara nyata, ingin memberikan pelukan dan semangat agar sang gadis tidak sedih dan merasa terpuruk. Tetapi Nafara memberi alibi tak ingin bertemu karena domisili mereka yang jauh. Bahkan Egra pernah nekad memesan tiket pesawat ke Surabaya ketika mendengar curhatan Nafara sambil menangis.

Rasa ingin melindungi gadis rapuh tapi tangguh itu semakin menggebu sejalannya waktu yang bertambah. Nafara adalah gadis paling pasif yang pernah ia kenal, gadis yang selalu menahan diri ketika menginginkan sesuatu atau ada yang sesuatu mengganjal di kepala cantiknya itu. t6

Hampir tiga tahun mengenal Nafara tanpa pernah bertemu langsung, membuat Egra mengenal banyak tentangnya, mengerti hal kecil tentang Nafara, ketakutan-ketakutan gadis itu, juga apa saja yang membuat Nafara senang maupun sedih.

Egra adalah mahasiswa semester 6 Sistem Informatika yang sedang menuju perjalanan akhir dunia perkuliahan. Kemampuannya dalam mengutak-atik perangkat lunak komuter hampir disalahgunakan untuk melacak keberadaan Nafara yang sempat menghilang lima bulan tanpa kabar. Mirisnya, Egra tak memiliki kontak kenalan Nafara di kehidupan nyata kala itu. Tapi Egra kemudian menyadari jika ia tak mau mengusik kehidupan pribadi Nafara tanpa izin.

Meski Egra mengetahui betapa pelik masalah Nafara dengan keluarganya dan teman-teman Nafara, tapi ia tetap tertutup mengenai tempat tinggalnya atau tempat ia menimba ilmu. Hal tersebut yang kemudian menyadarkan Egra bahwa keberadaanya di kehidupan Nafara masih abu-abu. Ingin dianggap ada, tapi kenyataannya tidak seperti itu.

"Bun, kalau jatuh cinta sama orang yang belum pernah ditemui, emang bisa ya?" itu adalah pertanyaan asal Egra yang pernah ditanyakan kepada sang bunda.

Egra ingat, bundanya yang baik hati seperti ibu peri tapi juga bisa menjelma sebagai maleficent itu sempat bingung dengan pertanyaannya. "Maksud abang, suka sama orang yang kita temui di mimpi?" Bunda Egra yang merupakan seorang psikolog, terlihat berusaha menebak ceritanya.

"Bukan, dia nyata, tapi belum ketemu secara langsung." Egra berusaha menjelaskan.

"Dia suka sama temen virtualnya, bun." belum sempat sang bunda menjawab, sang kakak sulung, Drissa, menyela dengan tengil.

"Ih abang, emangnya kalau kayak gitu udah pasti dia baik? kalau ternyata kriminal di dunia nyata gimana?" setelahnya, muncul nasehat-nasehat pentingnya berhati-hati dalam bermain media sosial ala bunda peri selama hampir satu jam.