the glow

22 3 0
                                    

Gedung kopdar masih ramai dipenuhi mahasiswa yang berlalu lalang, padahal kegiatan diskusi terbuka antar fakultas sudah selesai satu jam yang lalu. Kegiatan tersebut berlangsung seru dengan durasi diskusi tiga jam. Jumlah fakultas yang ikut sebanyak 10 fakultas, baik dari rumpun soshum maupun saintek, sedangkan jumlah keseluruhan fakultas di salah satu universitas swasta Bandung ini sebanyak 17 fakultas. Jadi maklum saja jika banyak kegiatan perkuliahan yang tak dilaksanakan, meski begitu, tugas dan jam pengganti mata kuliah siap menanti.

Nafara masih terjebak dengan evaluasi yang disampaikan oleh Bu Novia selaku pembimbing mereka pada kegiatan ini. Jika dikatakan diskusi tadi lancar total, Nafara tidak bisa mengatakan 'iya' dengan tegas. Meski sempat gemetar, takut, gugup, dan tidak percaya diri, pada pertengahan diskusi Nafara dan teman-teman akhirnya menyelesaikan argumen, memaparkan materi, menyampaikan hasil diskusi, dengan baik walau tidak sempurna.

Pada babak pertama diskusi, Nafara sama sekali tidak ada pada tempat, sebelum akhirnya Bu Novia mengomel dan teman-teman Nafara, terutama Sari yang berubah sinis kepadanya karena tidak banyak membantu ketika dicecar argumen dari fakultas lain. 

Bagaimana ia bisa fokus jika dia tidak bisa mengabaikan pertemuan tidak sengaja yang sangat mengejutkan sebelum ia memulai diskusi? apalagi keberadaan orang yang selama ini tidak bisa ia temui, yang keberadaanya masih abu-abu dalam kehidupan nyata Nafara, tiba-tiba berada di ruangan yang sama dengan dirinya? 

Jujur saja, selama diskusi tadi, Nafara berusaha sekuat mungkin untuk tidak mencari keberadaan Egra. Meski tetap saja gagal total karena dengan penuh percaya diri yang memancar di mata Egra, ia selalu mengutarakan pendapat, menyangkal argumen dari orang yang hendak mematahkan pendapatnya, dan membalasnya dengan variabel dan data yang tak bisa ditolak. Jujur saja, Nafara tiba-tiba merasa insecure tapi juga ada rasa bangga yang mengalir dalam dirinya ketika melihat Egra. 

Ah, Nafara tidak sanggup mengingat kembali pertemuan canggungnya dengan Egra di toilet gedung kopdar pagi tadi. Sungguh sangat tidak berkesan. Nafara sangat ingin sekali mengubur dirinya sendiri mengingat kejadian pagi tadi, setelah menjatuhkan ponselnya dengan dramatis, untung saja ponselnya terjatuh mengenai doormat kamar mandi.

Tawa Egra menyembur keluar mengurai kecanggungan yang ada. Mengapa Tuhan tidak merencanakan pertemuan kedua insan tersebut lebih manis lagi? pipi Nafara semakin memanas ketika tadi Egra sempat menawarkan pertemuan lebih lanjut setelah kegiatan diskusi selesai. Bahkan ia sempat memberi semangat kepada Nafara secara langsung. Nafara seolah kehilangan suaranya, hanya menganguk, terlalu malu berhadapan dengan Egra.

"Terima kasih ya, sudah mewakili fakultas dengan baik. Saya senang tadi banyak yang memberi feedback sama materi diskusi kalian. Kalau ada waktu longgar, saya usahakan kembali mereview materi kalian, saya akan carikan pembimbing yang lebih mengerti tentang materi tadi buat lanjut ke pembuatan jurnal." ujar Bu Novia dengan senang, Nafara tersentak kaget mendapati tangannya dicengkeram gemas oleh Hilra, raut wajah Hilra menunjukkan rasa antusias yang tak bisa ditutupi.

"Kami juga berterima kasih untuk kesempatan luar bisanya, Bu. Maaf kalau akhirnya banyak menyita waktu istirahat Ibu." ucapan Dafi yang kalem dibalas santai oleh Bu Novia.

"Ya sudah, ini saya mau ke rektorat dulu. Duluan ya." pamit Bu Novia meninggalkan lima mahasiswa di belakangnya yang melepaskan pekik antusiasnya. Nafara tak menunjukkan reaksi, tapi dalam hatinya, ia juga merasa senang karena usahanya tak sia-sia.

"Ini gara-gara ide jeniusnya Nafara sih, wah kalau bisa semoga bisa tembus ke Scopus Journal," Wira mengatakan dengan menggebu.

Nafara mendesah panjang, "No, ini juga dari usaha keras kalian, bukan murni dari gue." sanggahnya.

"Naf, sorry tadi gue sempet sinis, nggak bermaksud kok, cuma kesel aja tadi. Maaf ya, gue kadang emang nyebelin." Sari menampilkan wajah menyesal yang tak dibuat-buat. 

Amaryllis Triumph Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang