looking for new colours

21 3 0
                                    

Ada kala di mana Nafara menjadi orang yang sangat ramah, murah mengumbar senyum kepada siapapun, suka berbasa-basi untuk mengawali percakapan dengan orang lain, sebelum akhirnya dikecewakan oleh orang yang mengajarinya untuk bersikap seperti itu kepada manusia. Sikapnya yang seperti itu sudah lama terkubur tertutupi luka-luka yang tak tahu kapan bisa mengering hingga akhirnya menghilang, tanpa meninggalkan bekas.

Bahkan, Nafara pernah ada di masa ingin menobatkan dirinya menjadi orang yang paling bahagia di seluruh dunia. Mempunyai orang tua yang menyayanginya, hidup berkecukupan, bahkan pernah sangat bahagia menanti kelahiran adik yang sudah sangat lama keluarganya nantikan. Ah, itu adalah salah satu kenangan yang akhirnya terkubur bersama sifat ramahnya yang dulu. Sebelum badai kencang menerjang kebahagiaan yang pernah diimpikan oleh teman-temannya dulu.

Sekarang, ia ingin membangun dirinya yang baru. Mempertahankan apa yang menurutnya baik untuk dipertahankan, membuang yang seharusnya tak perlu ia simpan, dan mencari apa yang seharusnya ada pada dirinya yang baru. Untuk poin ketiga, Nafara sedang mengusahakan ini sebisa mungkin.

naf @srndpty

Hi, this is the new me. Lately been trying to do the best i can to change myself for the better :)

tara @tarabkntaro

ah, so glad to hear that, i wish you good luck, Nafa sayang <3

Nafara tersenyum kecil melihat respon dari teman-temannya mengenai tweet yang baru saja ia unggah. Jujur saja, Nafara tidak peduli apakah mereka benar-benar tulus membalas cuitannya atau hanya sekadar basa-basi saja, yang terpenting dari itu semua adalah masih ada orang yang sukarela membaca isi hatinya. Terdengar sepele sekali memang, tapi itu sangat bermakna bagi mereka yang membutuhkan ujaran penyemangat, termasuk Nafara yang juga membutuhkannya.

Egra
I think I missing a good news from u, am I right?

Nafara
not exactly a good news tho, but I need something diff, something better obviously.

Egra
so glad to hear the news, that's a nice baby step of u, no?
-
aku boleh tau penyebabnya nggak nih?
-
can I call u? >.<

Pesan dari Egra tak pernah gagal membuat Nafara melengkungkan senyum bulan sabitnya, senyum paling lebar yang ia miliki. Egra adalah support system tak resmi yang Nafara miliki sejak dua tahun yang lalu. Meski belum pernah bertemu secara langsung, Nafara seolah mempercayakan ceritanya ke Egra, yang terhitung orang asing, tapi bukankah itu lebih nyaman dan aman, menceritakan masalah hidup kepada orang asing ketika kita hanya ingin didengar? Berkenalan dengan Egra dan beberapa teman onlinenya dari twitter adalah salah satu hal yang pantas disyukuri dalam kehidupan Nafara.

Tanpa membuang kesempatan, Nafara lebih dulu menelepon nomor Egra, yang sudah ia simpan sejak satu tahun lalu ketika pembicaraan mereka semakin intense, setidaknya itu lah yang dirasakan Nafara.

"Aku boleh bersyukur nggak sih, kalau perubahan lebih baik yang kamu maksud itu termasuk nggak gengsi mau nelepon duluan?" sapaan halo yang Nafara ucapkan rupanya menimbulkan bahan ejekan baru dari lawan bicaranya. Ia hanya membalas pertanyaan retoris Egra dengan dengusan pelan, Egra terkekeh lirih di seberang sana.

"Lucu banget sih, Naf. Udah ada yang punya belum?"

"Bodo ya, Gra. Bodo, aku matiin aja deh."

Egra tak bisa lagi menyembunyikan suara tawanya, "Aku kasih saran yaa, kayaknya ada satu lagi yang perlu ditambahin ke dalam list 'The New Nafara" which is nggak gampang ngambek kalau diejek Egra."

Amaryllis Triumph Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang