Satu

1.1K 449 492
                                    

Fly me to the moon- Frank Sinatra
Happy reading: )

Grice pov
Hari ini adalah hari kepulangan gue dari AS. Jadi, gue seneng banget karna bisa kembali ke rumah.
16.00
Gue sampai di Jakarta dengan cuaca panas seperti biasa. Gue langsung pulang karna sudah terlalu capek perjalanan naik pesawat. Turun dari mobil gue disambut dayang-dayang, sebenernya risih banget tapi mau gimana lagi itu tugas mereka.

"Selamat datang Nyonya muda."

"Welcome back Nyonya."

Tanpa menjawab ucapan mereka gue langsung pergi ke kamar dan merebahkan tubuh gue.

"Gila, capek banget. Besok harus sekolah lagi," Gumam gue

Terkadang gue mikir, bokap gue gak capek kah? bisnis sana sini. Gue aja yang dari AS capeknya minta ampun.

---

"Huh, capek!" keluh Felix

"Felix tolong pindahin bak itu ke belakang abis itu kamu istirahat atau belajar sana." Pinta Ferlinda, Ibu Felix.

"Iya bu." Jawab Felix dengan pasrah.

Felix langsung pindahin bak bekas cucian kebelakang, lebih tepatnya di kamar mandi. Belum sempat masuk kamar Ferlinda berteriak.

"Felix tolong bukain pintunya ibu lagi masak,"

"Iya, bu." lagi-lagi Felix hanya bisa pasrah.

Dengan langkah gontai Felix berjalan ke arah pintu.

"Assalamualaikum." Ucap orang di balik pintu yang tak lain adalah Ayah Felix.

"Waalaikum salam, Ayah udah pulang?" tanya Felix, bersalaman.

"Ya iyalah, kalo belum mana mungkin Ayah disini. Ibu kamu dimana biasanya dia yang bukain pintu?"

"Masak yah, aku kekamar dulu yah mau belajar."

"Hm, belajar yang pinter biar bisa banggain orang tua."

Felix langsung ke kamar buka buku belajar dan belajar.

"Gimana caranya gue bisa bayar spp sendiri ya?"

"Ah, gue harus rajin belajar biar dapet beasiswa lagi," bisa dibilang Felix masuk SMA Bangsa karena memenangkan olimpiade dan dapat beaisiwa. Dari dulu cuma pengen membanggkan orang tua. Dari kecil Felix hanya membatu Ibunya lalu kembali belajar, main? Jarang sih karna menurut Felix itu tidak terlalu penting. Karna Felix selalu "perpikir sebelum bertindak." Itulah motto hidupnya.

Felix mengambil foto keluarganya yang sedikir dipenuhi debu.

"Pokoknya Felix bakal banggain kalian," Gumamnya.

---
"Aduh, telat nih gue." ujar Grice sambil berlari

"Jangan sampai gue ketahuan Pak Mamat." lanjut Grice

Bruk

"Aduh, apa-apan lu jalan tu pake mata. Seorang Grice alexander lu tabrak." umpat Grice. Memang Grice suka membawa nama marganya, ia juga suka memanggil dirinya dengan sebutan princess.

"Sorry." ucap felix, orang yang menambrak Grice.

Tanpa membantu Grice berdiri Felix langsung pergi begitu saja. Pasalnya Felix lagi buru-buru.

"Eh, lu belum tau siapa gue? masa ditinggalin gitu aja. Awas lu ya."

"Astaga, udah telat 15 menit gue,"

Grice melanjutkan jalannya dengan tergesa gesa.

---

"Hosh, hosh, untung Bu Indah belum dateng." Ucap Grice

"Dari mana aja lu baru nyampe jam segini? Utung bu indah belum dateng." Tanya sahabat Grice, Amanda.

"Gue bangun kesiangan, terus tadi gue di tabrak cowok. Sumpa nyeselin banget tu cowok masa gak nolongin gue." Jelas Grice dengan wajah sebal.

"Saha atuh? yang gak mau nolongin nyonya Grice Alexander." Ujar Linda, sahabat Grice.

"Ya, mana gue tau siapa dia. Kenal aja nggak, tapi gue pernah liat dia pas upacara. Dia menang lomba apa gitu, lupa gue."

"Gue curiga tu anak Felix kelas XI Ipa 1," Ujar Amanda

"Felix gans sih, pinter juga, tapi sifatnya ngalahin kutub utara." Sahut Linda.

"Anak yang dapet beasiswa?" tanya Grice

"Hm" jawab serempak Amanda dan Linda

"Assalamualainkum, anak-anak maaf ibu terlambat." Ujar wanita paruh baya yang tak lain adalah Bu Indah.

"Waalaikum salam bu, iya bu." ucap murid kelas X ipa 2 serempak.

"Kalo guru telat aja gak dihukum, heran gue." gumam Grice.

---

Dilain tempat Felix sedang bimbingan dengan Pak Harto, guru Olimpiade Fisika.


"Olimpiade tinggal tiga hari lagi, kamu harus lebih giat lagi Felix biar kita bisa ngalahin SMA Dragon," Nasihat pak harto

"Iya Pak, saya akan berusaha sebaik mungkin."

"Saya percaya sama kamu,"

"Makasih Pak, sudah mempercayai saya."

"Ya sudah kamu istirahat sana, bentar lagi bel."

"Iya Pak, saya permisi dulu. Assalamualikum,"

"Waalaikumsalam."

---

TBC!

Senja KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang