SURRENDER- NATALIE TAYLOR
HAPPY READING ALL♡
Dari kejauhan Grice cs bisa melihat riuhnya sekolah.
"Kenapa si? Pagi-pagi udah rame bat?" tanya Grice kepada dua temannya.
"I dont know," jawab Amanda santai
"Samperin aja lah," ucap Linda sambil bermain hpnya.
"Cabs," Grice cs keluar dari mobilnya.
"Ada apa sih?" tanya Amanda
"Katanya ada murid baru, tapi botak!" jawab salah satu dari mereka
"Ha? Botak? Cewek or cowok!"
"Cewek sih katanya,"
"Oh, yaudahla. Jangan urusin orang," ucap Grice meninggalkan kerumunan.
Linda mengikuti Grice, berbeda dengan Amanda yang masih setia di tempat.
"Lu gak ikut man?" tanya Linda
"Duluan aja lu, gue mah cari bahan gosip," ujar Amanda
"Gosip mulu, ntar kalo udah cerira ke gue," teriak Linda yang mulai jauh dari Amanda, Amanda hanya mengacungkan tangannya.
"So, pindahan dari mana tu anak?" tanya Amanda
"Katanya sih, luar negeri,"
"Maybe lagi trand kali botak, haha." ujar Amanda
"Maybe, eh si felix mau olimpiade lagi."
"Serius lu?" Amanda tidak percaya
"Iya, dan tadi gue liat si anak baru itu jalan sama Felix, duh... potek my heart mas," ujar anak di depan Amanda
"What?" Amanda tercengang
"Gawat-gawat... anjay gue duluan ya!" Amanda berlari ke kelasnya.
"Woi... ada kabar hott jeletop," Amanda berteriak ketika sampai di depan kelasnya.
"Grice, gawat, Gric,"
"Napa sih lu? Gaje bat," Grice mesih setia dengan novelnya.
"Hos... hos... itu tu..."
"Nih, minum." Linda menyodorkan air putih.
"Thanks girl," Amanda langsung menegguk sampai habis.
"So?" tanya Linda penasaran
"Felix mau olimpiade, udah tau lu?" Amanda duduk di bangkunya.
"Ha? Kok gue gak tau, gimana dong. Gue gak kasih dia semangat." Grice bingunh sendiri
"Yang lebih parah, anak baru yang botak itu. Tadi, jalan sama..." ujar Amanda yang membuat kedua sahabatnya penasaran.
"Gak usah sok dramatis lu," ucap Linda malas
"Sama Felix,"
"What?" Linda dan Grice saling bertatap muka
"Bullshit ya lu?" tanya Grice
"Masa lu gak percaya ama gue, gric?" jawab Amanda dengan nada orang nangis.
"Gini ya man, Felix tu anti sama cewek!" ucap Linda
"Itu makanya jadi heboh. Masa, si Felix seleranya orang botak si?"
"Bener-bener cari masalah tu cewek sama gue!" ucap Grice dengan sebal.
...
"Felix, kenapa tadi banyak yang liatin kita? Aku aneh ya?" tanya Senjani dengan lembut.
"Nggak kok, cuekin aja!" ujar Felix menenagkan
"Kamu cantik, masih seperti dulu," lanjutnya dengan senyum. Dengan senang hati Senjani membalas senyum itu. Senyum yang selalu di rindukan Felix.
"Makasih, aku seneng bisa sekelas sama kamu," wajah Senja begitu manis membuat Felix dibuat gemas sendiri.
"Aku malah seneng banget, bisa ketemu kamu lagi, nanti kamu ikut aku ke tempat olimpiadeku ya?" Ajak Felix
"Tapi, aku murid baru, rasanya gak sopan,"
"Gak apa-apa, nanti aku izinin, lagian kamu kan semangatku."
"Hm, bisa aja kamu." Senja menutup wajahnya dengan malu-malu.
"Emang bener kok!"
Grice yang melihat kedekatan Felix dan murid baru yang tak lain adalah Senja menghampiri mereka.
"Felix, katanya mau anterin gue ke bu Murni?"
"Ayo, sekalian gue mau ke kapsek," ujar Felix
"Ngapin ke kapsek? Oh lu pasti mau lomba kan? Gue ikut semangatin dong lix, boleh kan?"
"Gak! Gue sama Senja,"
Merasa namannya di sebutkan Senja berniat memperkenalkan cewek yang ada di delannya.
"Hai, aku Senjani, salam kenal." Senja mengulurkan tangannya.
"Oh jadi ini, murid baru. Yang lagi digosipin satu sekolah. Kagak punya rambut aja belagu," ucap Grice tanpa memperduliakan perasaan Senja.
"Umm..." Senja menggantungkan kalimatnya.
"Maksud lu ap
a Gric? Enak aja lu ngehina dia tanpa dia punya salah sama lu!" Tegas Felix"Jelas dia salah, dia ngerebut elu dari gue,"
"Gue siapa elu Gric?"
"Elo tu... tu..." Grice bingung mau menjawab.
"Lu bukan siapa-siapa gue Gric! Jadi lu gak berhak larang gue dan satu lagi lu gak berhak hina Senja," baru kalu ini Felix mengucapkan banyak kata hanya untuk membela Senja, cewek yang di sukainnya.
"Ayo, Jani," Felix menggandeng tangan Senja dan pergi meninggalkan Grice yang masih terdiam di tempat. Senja hanya pasrah ikut dengan Felix
"Gue, salah apa sama elu lix." Gumam Grice
Tanpa di sadari setetes air mata terjatuh sia-sia.
Ia berlari sekencang mungkin untuk menuju ke parkiran. Ia berfikir mungkin kali ini dia akan membolos. Orang yang sempat melihatnya hanya terheran-heran tanpa menanyakan keadan Grice....
TBC!
THANKS FOR 2K VIEWS
THANKS FOR ALL
SO SORRY, LAMA GAK UPDATELOVE,
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Kita
Teen Fiction"Berkat senja kita bersatu,"-from Grice to Felix "Pertemuan yang tak sengaja adalah awal dari kita,"-from Felix to Grice "Thanks for all grice and felix!"-Senjani *cerita murni dari pikiran saya sendiri *plagiat dilarang mendekat *hanya penulis amat...