Sembilan

284 150 157
                                    

Dynamite- BTS
Happy reading all
Dont forget to vote and comen

...

Ketua olimpiade berjalan ke atas panggung. Ia memberikan sambutan yang membuat para peserta mengantuk. Setelah dirasa cukup lama, olimpiadepum dimulai. Seluruh peserta masuk di ruangnya masing-masing.

Sebelum masuk ke ruangan Senja memberi semangat untuk Felix.

"Jangan lupa berdoa ya," ucap Senja

"Pasti," Felix menjawab mantap

"Kamu harus bisa Felix," Ucap Pak Harto

"Saya yakin kamu pasti bisa Felix," Pak Gan menepuk bahu Felix

"Iya Pak, saya akan berusaha sebisa saya,"

"Bagus!"

Felix tampak sibuk mengerjakan soal yang ada di depannya. Sementara Senja masih setia mengitip dari jendela. Pak Harto dan Pak Gan sibuk berbicang dengan guru dari sekolah lain.

Waktu berjalan begitu cepat tak terasa waktu mengerjakan habis.

Hasil tes langsung bisa di lihat di layar proyektor. Tertulis SMA Dragon diurutan pertama dengan nilai 98, nyaris sempurna. Kedua SMA Bangsa dengan nilai yang hampir sama dengan SMA Dragon 97,5. Disusul urutan ketiga SMA Kesatuan dengan nilai 95.

Wajah Felix seketika berubah menjadi masam. Meskipun ini baru babak penyisihan Felix merasa gagal akan usahanya.

Senja yang melihat perubahan wajah Felix dibuat cemas sendiri.

"Apa yang terjadi Felix?" Senja menelangkupkan tangannya

Pak Harto dan Pak Gan menghampiri Senja.

"Kenapa Senja?" Tanya Pak Gan

"Tidak Pak,"

Seluruh peserta mulai berhamburan keluar ruangan. Felix mengahampiri Pak Harto, Pak Gan dan Senja.

"Gimana Felix?" Tanya Pak Gan

"Kita lihat saja nanti Pak," ujar Felix

"Saya yakin kamu bisa Felix," yakin Pak Harto

"Semua orang berharap sama gue, tapi gue justru mengecewakan," batin Felix

...

Suara bel berbunyi terdengar sangat nyaring di seluruh penjuru sekolah.

"Akhirnya, istirahat juga." Gumam Amanda

"Ayo Lin. Cari Gric lagi," Ajak Amanda

"Hm," jawab Linda yang masih fokus dengan gadgetnya.

"Ini gue chat Gric tapi gak dibaca," ucap Linda

"Perhatian untuk ananda Grice Alexander kelas X IPA 2 diharap ke ruang guru sekarang," terdengar suara di toa

Amanda dan Linda yang mendengar nama sahabatnya disebut saling tatap-tatapan.

"Gak salah dengar kuping gue," ucap mereka serempak

"Kenapa dah Gric?" Tanya Linda

"Kagak tau, emang gue cenayang?" Ujar Amanda yang masih sempag bergurau. Linda hanya menatap sahabatnya dengan tatapan sengit.

"Biarlah, yang penting sekarang kita cari Gric," Linda berdiri dari tempatnya.

Amanda dan Linda mengunjungi kantin terlebih dahulu.

"Lin, gue kok jadi laper liat orang-orang makan?" Amanda memegangi perutnya

"Bisa-bisanya temen lu hilang masih mikirin makanan," jawab Linda

Senja KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang