•P-2 Sekolah

43 11 2
                                    

-Sekolah-

"bagiku rasa sakitku untukku, kebahagiaanku untuk kita semua"
●●●

AZALEA POV

Kringggg....kring.....gue terbangun karena bunyi alarm gue yang sangat nyaring.

'Udah jam 5'batinku. Gue segera mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh setelah itu gue mengaji. Kemudian gue turun kebawah untuk menyiapkan sarapan buat keluarga karena di rumah ini kami tidak mempunyai pembantu. ibuku sudah menganggapku seperti pembantu disini.

FlashBack

Kami sekeluarga berada di ruang tamu. Tiba2 kakakku bertanya kepada mamaku. Sebelum dia bertanya dia melihatku terlebih dahulu yang sedang menyapu lantai.

"Ma,nggak sebaiknya kita mempekerjakan pembantu?kasian lea"kata elicia menatap wajah mama kemudian menatap wajah adiknya dengan wajah kasihan.

"Nggak usah, buang-buang duit"balas mama.

"Tapi kasian lea, semua pekerjaan rumah dia yang ngerjain, diakan juga masih sekolah ma"kata elicia.

"ngapain kasihan sam dia sih kak, dia juga cocok kok jadi pembantu"kata elvano*adikku dengan wajah seperti meremehkan dan merendahkanku. Gue yang melihat itu hanya bisa tersemyum dan terus tabah.

"cocok 100%" kata mamaku. Mama setuju dengan ucapan adikku.

"tapi mah"kata elicia berusaha membantah

"udah stop, itu udah tugas dia sebagai anak dikeluarga ini"kata gerald*ayahku

'jika kalian menganggapku anak dikeluarga ini,tapi kenapa gue nggak pernah dapat kasih sayang dari kalian'batinku. Rasanya gue ingin menangis mendengar ini semua tapi gue tahan. Gue harus memperlihatkan kepada kakakku bahwa gue baik-baik saja.

selesai

Mengingat hal tersebut membuatku menangis seketika. Tapi guw harus tegar. Semangat.... Setelah selesai menyiapkan sarapan, gue naik keatas untuk mandi dan siap-siap kesekolah. selesai mandi gue turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga. Tapi.....

"heh...ngapain kamu duduk"tanya mamaku

"mau ikut sarapan ma"balasku

"nggak usah, nanti semua orang nggak selera makan"ucap mamaku

"ma, tapikan lea juga lapar dan dari semalam dia juga nggak makan"kata kakakku elicia dengan wajah kasihan. Dikeluarga ini hanya dia yang peduli sama aku.

"itu urusan dia"ucap mamaku

"ngapain kamu masih disini, cepet pergi"ucap ibuku. Selalu saja begini. Papa juga tidak pernah membelaku malah dia juga sering memarahiku. Setiap gue melihat papa yang paling gue suka adalah matanya. Pandangan matanya dingin, tajam, tetapi seperti menyimpan ribuan kasih sayang disana. Tapi semua itu tertutupi dengan wajah papa yang tegas. Setiap aku melihat mata papa, dia berbicara kasar padaku tapi matanya tidak bisa berbohong. aku bisa meliat ada sedikit rasa kasihan disana. Seperti sekarang, papaku hanya diam.

"assalamualaikum" ucapku dengan wajah tersenyum.

"waalaikumsalam dek"balas kakakku. Gue melihat papa dan kakak dengan wajah tersenyum, setelah itu gue pergi meninggalkan meja makan. 

AUTHOR POV

Setelah kepergian azalea. Keluarga clarance sarapan pagi. Selesai mereka sarapan, tiba2 elicia bertanya kepada orang tuanya.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang