Sebuah senyuman terus mengembang di wajah Jaemin, mengingat kejadian di mobil sore tadi. Rasanya ia ingin sekali berteriak lepas. Pipinya bahkan ikut merona kala itu,Jaemin menyukainya itu meskipun Jessie hanya menempelkan bibirnya untuk beberapa detik saja,tapi rasanya masih terbayang-bayang di kepala Jaemin hingga membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum setiap mengingatnya.
Dan semua itu tidak membuat Jaemin tenang, karena ia terus memikirkan Jessie. Pria itu beranjak dari kasurnya dan melangkah pergi meninggalkan kamarnya menuju kamar Jessie.
Setibanya didepan kamar Jessie, Jaemin mengetuk pintunya terlebih dahulu,tapi tak ada jawaban. Sampai akhirnya Jaemin terfikir untuk langsung membuka pintu kamar Jessie yang tidak terkunci itu.
Senyuman nya kembali mengembang kala melihat Jessie sudah terlelap tidur. Wajahnya terlihat sangat tenang.
Jaemin tidak berniat masuk kedalam, ia hanya ingin menatap wajah Jessie sebelum tidur malam ini,berdiri didaun pintu saja sudah cukup untuknya
"Selamat tidur,aku akan datang di dalam mimpimu"gumam Jaemin sebelum akhirnya menutup pintu kamar Jessie dan kembali ke kamarnya
*
Pagi ini Jessie masih terlelap tidur,rasanya ia malas sekali untuk bangun dan membuat sarapan atau memesan makanan untuk sarapan pagi ini. Lagipula hari ini Jessie tidak ada jadwal kuliah,jadi Jessie memilih untuk tetap tidur sampai pukul 9 pagi,mungkin.
Sayangnya Jessie terpaksa harus bangun dari tidurnya karena Jaemin tiba tiba saja masuk ke kamarnya dan mengganggu tidurnya. Menyebalkan memang, mimpi indahnya harus terputus kala Jaemin terus berusaha membangunkannya.
"Rinrin-a"panggil Jaemin dengan suara pelan mirip seperti bisikan, tak lupa tangannya juga ikut menepuk-nepuk pelan bahu Jessie.
Pria itu terlihat sudah rapi dengan balutan outfit casual nya
Jessie melenguh pelan,membuka matanya dan mengerjapkan matanya berkali-kali saat cahaya matahari menusuk matanya, tatapannya teralih pada seorang pria yang berdiri dipinggir ranjangnya,kemudian Jessie mengambil posisi duduk sambil meregangkan ototnya
"Eoh Jaemin-a,aku masih mengantuk mengapa kau membangunkan ku?"tanya Jessie dengan suara khas orang bangun tidur,matanya masih setengah tertutup
"Bangunlah apa kau lupa jika hari ini kita akan berkencan?"
Pertanyaan Jaemin sukses membuat rasa kantuk yang Jessie rasakan menghilang. Astaga, Jessie baru saja melupakan jika kemarin tanpa malu ia mengajak Jaemin untuk pergi berkencan. Sebenarnya kemarin Jessie hanya asal bicara,tapi ternyata Jaemin benar-benar menanggapinya serius.
"Ah nee,aku akan bersiap"Jessie turun dari ranjangnya, kemudian menatap Jaemin dengan heran
"Apa?"tanya Jessie terheran karena Jaemin masih berada dikamarnya
"Kau harus tampil cantik hari ini"jawab Jaemin membuat Jessie tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Jaemin
"Kau harus segera keluar dari kamarku"
"Benar!" Jaemin terkekeh kemudian keluar dari kamar Jessie dan menunggu nya bersiap diruang tamu.
*
Jessie akhirnya muncul dari anak tangga setelah 20 menit kemudian,
Jaemin melihat Jessie yang tampak cantik dengan balutan dress kotak-kotak selutut berwarna biru muda. Tak lupa juga dengan make up tipis diwajahnya serta rambut yang hanya diikat sebagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time || NA JAEMIN end
Fanfiction"I think there's no more beautiful time than with you. All my time with you is a beautiful time"