Happy Reading💚
****
"Apa anda sudah mengetahui jika pasien menderita penyakit sirosis?"
Pertanyaan itu langsung diangguki oleh Mark yang saat ini sedang berhadapan dengan pria berseragam putih dengan kacamata yang bertengger dibatang hidungnya. Pria itu menatap tegas kearah Mark sebelum akhirnya kembali bersuara
"Pasien harus segera mendapatkan pendonor hati secepatnya, setidaknya 2 Minggu lagi ia harus sudah melakukan transplantasi hati. Kondisinya saat ini memang belum terlalu buruk,tapi jika terus dibiarkan fungsi hatinya tidak akan bekerja dengan baik lagi" jelas pria itu yang tak lain adalah dokter yang tadi menangani Jessie
"Apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkannya selain melakukan transplantasi hati?"tanya Mark dengan hati- hati. Dokter itu hanya membuang nafas kasar kemudian menggeleng dengan pasti
"Aku harus mengatakan ini. Saat ini kondisi pasien memang terlihat belum begitu parah, tapi sewaktu-waktu ia bisa lebih sering merasakan sakit dibagian dadanya secara mendadak. Jika sekali saja ia mengalami muntah darah itu tandanya penyakit nya sudah sangat parah. Memang sangat sulit untuk mendapati transplantasi hati, pihak rumah sakit sebisa mungkin akan membantu mencarikan pendonor hati itu. Tapi jangan berharap banyak, karena kemungkinan nya sangatlah kecil"
***
Hanya butuh waktu 1 hari saja untuk Jessie tinggal dirumah sakit,karena 1 hari setelahnya Jessie memaksa untuk pulang dari rumah sakit saja. Ia terang terangan mengatakan jika ia tidak betah berlama-lama diam dirumah sakit. Tadinya Mark dan Jaemin tidak mengizinkan nya untuk tinggal dirumah tapi setelah bertanya pada dokter, ternyata Jessie boleh dibawa pulang asalkan ia tidak melakukan hal hal yang membuatnya kelelahan.
Kemarin Jaemin sempat bertanya soal sakit yang diderita Jessie pada Mark,tapi Mark hanya mengatakan jika Jessie memang selalu seperti itu jika kelelahan. Untung nya Jaemin langsung percaya pada Mark dan tidak banyak bertanya.
Seharian ini Jaemin menghabiskan waktu nya dikamar Jessie untuk menjaganya, Jaemin bilang ia harus siaga menjaga kekasihnya yang sedang sakit itu.
Kondisi Jessie sudah lebih baik daripada kemarin, sebenarnya memang ia hanya kelelahan saja kemarin,walaupun itu juga ada sangkut pautnya dengan penyakit yang ia derita.
"Rinrinku yang cantik aku membawakanmu bubur hangat, jadi kau harus makan bubur ini. Setelah itu kau juga harus minum obat yang dokter berikan" suara Jaemin terdengar mengalun, bersamaan dengan tubuhnya yang muncul dari balik pintu kamar Jessie dengan sebuah nampan makanan ditangannya.
Ayah dan ibu Jaemin sempat datang kerumah sakit untuk menjenguk Jessie kemarin malam. Sekarang juga mereka tidak bekerja hanya untuk ikut menjaga Jessie. Mereka sedang mengobrol bersama Mark dilantai bawah, membiarkan putranya yang menjaga Jessie didalam kamarnya.
Jessie merubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar.
"Terima kasih Nana ku yang tampan"ucap Jessie tak kalah manisnya dengan perkataan Jaemin tadi,bahkan perkataan nya ini sukses membuat Jaemin ingin loncat-loncat sambil berteriak karena Jessie mengatakan bahwa ia tampan. Selama ini banyak orang yang memuji ketampanan nya,tapi dipuji orang lain itu rasanya berbeda dibandingkan dengan dipuji oleh kekasih sendiri.
"Aku harus menyuapi tuan putri cantikku ini"ucap Jaemin dengan senyuman diwajahnya, perlahan ia meletakkan nampan yang ia bawa tadi diatas meja belajar milik Jessie kemudian ia mengambil mangkuk berisi bubur itu dan membawanya pada Jessie.
![](https://img.wattpad.com/cover/221680290-288-k686854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time || NA JAEMIN end
Fanfiction"I think there's no more beautiful time than with you. All my time with you is a beautiful time"