Maaf ya belum sempat revisi
Typo berterbangan
Happy reading❤️🍃🍃🍃
Alena masih berada di kamar nya. Dia tebangun sore ini dengan keadaan yang sudah membaik.
"Brave? Kau masih di luar? "
Namun tak ada yang menjawab dari luar kamar alena. Ini sudah sore kemana brave meninggalkan nya kali ini. Alena beranjak dari kasurnya tak ada siapapun di ruang tengah apartemen nya.
"Hufft aku sendiri lagi kemna si brave yang tak akan meninggalkan aku tadi? " gumamnya
Alena sangat lapar. Brave tidak memberinya sepotong roti untuk dimakan. Padahal dia sakit dan butuh setidak nya makanan agar dia sehat.
Alena mengambil berberapa bahan2 di dalam kulkas. Karna ini akhir bulan jadi yang bisa di masaknya hanya nasi goreng setidaknya itu mengenyangkan.
"Ternyata masak capek juga ya...
Yeaaa aku akhirnya bisa makan. Aku udh lapar dari tadi. " gumamnya lagiDitengah dia sedang bersantai menikmati makanannya. Brave pulang membuat kegaduhan yang haqiqi dan menenteng beberapa kantong plastik besar.
"Alena aku pulaaaaaaang"
"Iiiiiiiiiih berisik banget sih. Lagian kemana tadi kok ngak kelihatan. Aku bosan sendiri di rumah"
"Come on baby. Kau tidak lihat aku balik dari belanja bulanan"
Brave berlalu menuju dapur dan meninggalkan Alena yang masih sibuk dengan nasi gorengnya.
"ALENA!!!! ?!"
"Apaan sih brisik!!! "
"Kau ingin membuat apartemen ini kebakaran hah?!! "
"Aku ngak membakar apapun"
"Kau lupa mematikan kompor alena.... "
Oh shit mengapa dia sampai melupakan hal itu. Kepikunannya mulai bertambah dan merasa ada kejanggalan pada diri alena
"Are you okey alena? "
"I'm okey brave. Mungkin tadi aku sangat kelaparan"
"Ayolah alena kau baik2 saja ??"
"Ya brave i'm okey"
Alena tampak malas ketika brave terlalu cemas kepada nya. Dia tidak suka akan hal itu. Brave sangat baik kepada nya. Dia tertolong berkat brave ada di apartemen nya. Dia pria yang baik.
Namun sekarang alena tak hanya melupakan itu. Banyak hal yang dia lupakan dari hal kecil hingga hal besar. See?! Dia sekarang sedang membongkar tas imut nya. Dia tampak sibuk mencari sesuatu
"Apa yang kau cari alena?? "
"Handphone ku hilang brave. Aku lupa menaruh nya dimana"
"Oh god... alena bukan kah kau punya prinsip yang aneh mu itu. Kau tidak akan membawa handphone ke kampus alena"
Alena diam terpaku dan memasukan lagi tasnya kedalam tas. I mean barang2nya kedalam tas
Alena juga bingung kenapa dia akhir2 ini. Mungkin dia terlalu lelah... ingatkan kalau alena murid terpintar di kampus. Namanya juga otak kan kalau kamu bekerja teralu keras bisa jadikan hank atau ngak berfungsi sementara.
Brave yang mengetahui itu mulai berfikir keras bagaimna mungkin seorang yang paling pintar di kampus melupakan hal yang menjadi kebiasaannya. Namun brave masih menepis pikirannya
Alena yang masih ragu dengan apa yang dia lakukan mulai berhati2 dan meminimkan kepikunannya itu.
Namun sebesar apapun dia mencoba untuk tidak melupakan sesuatu otaknya berfikir keras untuk itu. Akhirnya dia tetap melupakan seuatu.Alena yang kini sibuk mengobrak abrik isi kamarnya. Dia tak ingat dimana dia menaruh ikat rambutnya padahal rambutnya sangat panjang dan mengganggu konsentrasi nya belajar. Dia keluar dari kamar dan menanyakan itu kepada si brave
"Brave?? Apa kau lihat dimana ikat rambut ku "
" come on alena... Apa lgi yang hilang sekarang... Bukankah ikat rambut mu di kamar mandi? Kau siap keramas alena dan biasa nya kau menaruh nya di kamar mandi.
"Aku belum mandi brave mana mungkin aku menaruhnya disana"
"Alena.... "
Brave bangkit dan memegang rambut alena memperlihatkan pada gadis manja ini
"See?! Rambut mu basah alena. Kalau kau belum mandi apa kau berkeringat hingga basah begini? "
"Oh shit ..."
Alena melupakan nya lagi dan lagi hingga satu ketika dia melupakan sesuatu yang sangat penting yaitu dia lupa cara mengendarai mobil yang biasa dia pakai ke kampus dengan brave. Untung nya brave berangkat bersama nya.
"Brave hari ini kau yang antarkan aku. Aku lupa cara mengendari mobil"
"Bilang aja kau malas. Sini biar aku yang mengemudi"
"Hehehe "
Gadis itu hanya menyengir dan tak ingin bilang pada brave dia serius dengan ucapan kalau dia melupakan segalanya.
Bukan hanya itu gadis itu nampak bingung dengan handphone di tangannya. Dia membeku sangat lama memandangi benda petak pipih itu di tangannya tak tau apa yang ia pikirkan tentang handphone itu. Dia memandangi sangat lama hingga dia menyerah dan memasukan handphone itu kedalam tas.
"Aku melupakan lagi pasword handphone ku sebaiknya setelah ini aku tak usah mengunci handphone ku " gumamnya
What?! Gadis itu melupakan pasword handphone nya. Apa yang terjadi sebenarnya
Alena bingung mengapa dia bisa melupakan hal tersebut. Ponselnya hampir setiap hari dia menggunakannya. Namun dia sekarang melupakan pasword nya. Ponsel nya berbunyi disana tertulis manusia gila siapa lgi kalau bukan brave sepupu nya.
"Alena dimana kau? "
"Aku sedang di taman belajar tentunya"
"Jabwal mu padat hari ini? "
"Tidak brave. Brave maukah kau menemani ku ke rumah sakit hari ini? "
"Tentu little girl. Kau sakit?! "
"No brave just medical check up"
"Oke my baby" alena kemudian menutup telfon tersebut tampa mengucapkan apapun.
Disinilah alena sekarang. Di koridor rumah sakit di temani oleh brave tentunya. Menunggu panggilan untuk memasuki ruang medis tersebut..
Dan hasilnya.....
☁️☁️☁️Maaf ya cerita nya ngak sebagus expetasi kalian 🙏
Semoga kalian suka dengan cerita baru aku 🌸
Berbeda dari cerita sebelumnya🤗
Tinggalkan comentnya
Insyaallah akan di balas😅
Dan jangan lupa vote nya ya
Terimakasih😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena [Slow Update]
Teen Fiction⚠️Warning mampir dulu mana tau suka!! Alena grace~ Hidupnya sangat indah. Bahkan orang orang di sekitar menyukai kehidupannya. Hari harinya di penuhi canda tawa. Dia mungkin adalah anak yang paling bahagia dia dunia ini. Sampai suatu hari penyakit...