Maaf ya belum sempat revisi typo bertebangan❤️
Happy reading😍🍃🍃🍃
James pulang dengan hati penasaran bagaimana mungkin alena bisa melupakannya. Itu bahkan belum lebih dari satu jam
James yakin dia hanya bercanda dan mempermainkan james."Ternyata dia berbeda dia wanita yang menarik"
James tertawa kecil sambil mengerjakan beberapa laporan nya.
Sesaat kemudian james teringat hal yang membuatnya terbahak-bahak, Alena tentu akan membuatkannya teh karena dia menaruh garam pada teh dan bukan gula.James berhenti sejenak dia masih bergelut dengan pikirannya. Nyatanya alena menarik hati nya. Taukan kenapa dia menarik.
Di sisi lain alena bergulat dengan pikirannya sendiri dimana dia menaruh pensilnya?
Seingatku disini dia bergumam dengan dirinya sendiri.Brave masuk ke dalam kamar dan menghembuskan nafasnya 3 kali dan diam memandangi alena
"Dari pada kau hanya menghela nafas help me.?!"
"Apa Grace? Apa lagi sekarang ?"
"Aku kehilangan pensilku brave ... Aa otak tak berguna "
Alena diam beberapa saat dan kesal akan diri sendiri yang tidak bisa mengingat apapun dengan benar melakukan apapun dengan benar.
Brave menghela nafas lagi untuk meredakan amarahnya.
"Grace bukankah itu pensil itu di tangan mu ?"
Alena terdiam dan duduk dengan tatapan marah. Setelah berfikir lebih banyak bahwa semua terjadi bukan karna dia ingin. Mungkin akan lebih baik jika kita tidak ada di sini.
"Brave? Bolehkah aku bunuh diri?"
"What?
Apa maksudmu grace jangan berfikir yang aneh2 istirahat lah"☁️☁️☁️
Semoga kalian suka dengan cerita baru aku 🌸
Berbeda dari cerita sebelumnya🤗
Tinggalkan comentnya
Insyaallah akan di balas😅
Dan jangan lupa vote nya ya
Terimakasih😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena [Slow Update]
Teen Fiction⚠️Warning mampir dulu mana tau suka!! Alena grace~ Hidupnya sangat indah. Bahkan orang orang di sekitar menyukai kehidupannya. Hari harinya di penuhi canda tawa. Dia mungkin adalah anak yang paling bahagia dia dunia ini. Sampai suatu hari penyakit...