Chapter 4

37 24 9
                                    

Maaf ya belum sempat revisi typo bertebangan❤️
Happy reading😍

🍃🍃🍃


Setelah melakukan beberapa chek up alena merasa tubuhnya tak apa2.  Alena sangat berharap bahwa tidak terjadi apa2 pada tubuhnya.

Dia saat ini menunggu hasil dari medis tentang tubuhnya. Yang pasti nya ditemani oleh sepupunya brave

"Everything wanna be oke alena "

"I know brave but i'm very worried "

"Don't worry i'm here. Beside you"

Brave menggengam tangan alena. Agar dia tidak terlalu mengkhawatirkan apa yang terjadi dengan hasilnya.

Seorang perawat keluar menghampiri brave dan alena. Perawat itu bilang hasilnya sudah keluar mereka dapat kembali masuk ke dalam ruangan dokter kembali.

"Excusme dok bagaimana hasilnya dok? "

Brave bertanya dengan cemas sedangkan alena hanya menatap brave dengan kasih sayang. Karna brave sangat peduli kepadanya.

Dokter itu melepas kacamatanya. Mengambil sebuah kertas diagnosa dan mulai berbicara.

"Menurut hasil pemeriksaan nya. Tak ada yang salah dengan kondisi tubuh alena. Dia baik2 saja sejauh ini. Namun ada yang ganjal di pikiran saya. Apakah alena akhir2 ini suka lupa terhadap suatu hal yang tak wajar? Saya belum pasti dengan diagnosa terakhir saya namun hasilnya sudah keluar"

"Yes dok. Alena bahkan pernah lupa menaruh barang yang biasa dia pakai. Dan waktu itu dia pernah lupa mematikan api kompor dok padahal itu suatu yang wajar untuk di lakukan bagi nya dok. " brave berkata sangat terus terang

"Apakah dia pernah mengalami sakit kepala yang dahsyat hingga pingsan? "

"Setau saya dia pernah pingsan dok. Cuman saya tidak yakin dia mengalami sakit kepala saat itu dok. Alena apakah kau waktu itu sakit kepala? "

"Hmm.. Mungkin brave aku tak mengingat apa yang aku alami saat itu brave"

"Benar kan dok. Dia bahkan melupakan kejadian yang belum lama ini terjadi dok..  Jadi apa yang sebenarnya terjadi padanya dok? "

"Sangat sulit untuk di terima oleh siapa pun termasuk alena sendiri.
Namun dia juga harus mengetahui penyakitnya ini.

Alena mengidap penyakit yang bernama alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secarabertahap. Kondisi ini banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun. Namun alena mendapatkan nya saat berumur 19 thn. Ini sangat langka terjadi

Penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui. Akan tetapi diduga Alzheimer terjadi karena pengendapan protein di dalam otak, sehingga menghalangi asupan nutrisi ke sel-selbaru.

Alena sekarang berada pada gejala awal penyakit alzheimer ini
Gejala awal yang mungkin disadari oleh pengidap adalah turunnya kemampuan untuk mengingat atau mempelajari hal baru.

Kondisi ini diduga berkaitan dengan perkembangan penyakit Alzheimer di daerah otak yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Seiring dengan menyebarnya Alzheimer ke area otak yang lebih luas, gejala yang lebih berat kemudian mulai muncul, seperti perubahan suasana hati dan perilaku, kebingungan tentang kejadian-kejadian yang baru-baru terjadi, juga kebingungan dalam mengingat waktu dan tempat.

Alena bahkan mengalami hal tersebut seperti lupa tempat, lupa di mana menaruh barang. Dan sebagainya. Membuat diagnosa saya semakin kuat terhadap penyakit ini. Saya sudah meresepkan obat ini silahkan tebus obatnya di apotek. Dan jangan lupa untuk mengonsumsi nya tiap hari untuk mengurangi pertumbuhan penyakit. "

Dokter itu memberikan resep tersebut. Namun brave tidak langsung mengambilnya pikirannya terpaku pada penjelasan yang di jelaskan oleh dokter tadi. Dia bahkan tak menyangka hal tersebut terjadi kepada alena. Hati nya sangat sedih mendengar kabar tersebut.

Berbeda dengan alena. Dia memecah keheningan dengan tangis yang pecah di ruang dokter itu. Dia tak dapat menahan air mata yang dia bendung. Ini hal buruk baginya. Dia bahkan bisa melupakan segalanya. Dia gadis yang menyedihkan di dunia ini pikirnya. Brave mendekatkan tubuhnya kepada alena dan memeluk tubuh alena kuat memberikan segenap semangat untuk hidup.

Tangisnya semakin kuat. Dia bahkan memaki2 dirinya sendiri dan seperti sangat terpukul. Dia tak dapat menerima kenyataan yang mengenaskan tersebut.

"Brave aku wanita yang tak beruntung. Penyakit ini perlahan akan memakan memory ku. Aku tidak berguna di dunia ini tak bisa mengingat apapun. Aku benci diriku seperti ini brave !!!"

Tangis alena semakin menjadi2 brave membiarkan alena menangis di pelukannya. Pukulan2 kecil pun dia terima dari alena. Namun itu tak dapat menggantikan sakit dan luka di hatinya.....

☁️☁️☁️

Semoga kalian suka dengan cerita baru aku 🌸
Berbeda dari cerita sebelumnya🤗
Tinggalkan comentnya
Insyaallah akan di balas😅
Dan jangan lupa vote nya ya
Terimakasih😘

Alena [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang