Jujur ya guys, gue agak kecewa sama respon dari readers disini. Gue munculin spin off Yuta karna banyak yang minta. Dan ini spin off udah dari tahun lalu dan udah gue revisi berkali-kali sampe akhirnya gue publish.
But, respon kalian masih kurang. Mungkin salah gue juga sih akhir-akhir ini sering angin-anginan publish, unpublish.
But, ga di work ini guys. Ini bakal terus lanjut sampe ending.
Please, show ur respon and support!
Ga ngemis sih cuma rada kecewa aja hehehe
But it's okey, gue bakal terus lanjut. Krna gue yakin ini semua butuh proses, right??
So, happy reading!!
.
.
."Yuta?" Yuta menoleh ke arah suara.
"Jisoo."
Cewek itu tersenyum, kemudian duduk di sebelah Yuta yang sekarang mengalihkan padangannya.
"Lama nggak liat lo. Padahal kita satu sekolah." Yuta diam. "Lo ngapain disini?"
"Bukan urusan lo." Jawab Yuta dingin.
Jisoo yang mendengar itu langsung memudarkan senyumnya. Entah kenapa rasanya begitu menusuk, padahal ini sudah sekian lama mereka nggak bicara.
"Eum— gue ganggu ya?" Tanya Jisoo dengan hati-hati.
"Iya." Lagi, Jisoo hanya menatap wajah Yuta yang mengacuhkannya.
Rasa sesak itu kembali lagi setelah hampir dua tahun tidak ia rasakan. Jisoo benci percakapan semacam ini. Seharusnya Jisoo tau, dia tidak datang meskipun melihat Yuta yang nampak kacau.
Perlahan ia berdiri dan mulai menjauh. "Maaf ya?" Tanpa menunggu jawaban Jisoo pergi dari sana menahan tangis yang bisa saja meledak saat ini.
Yuta masih diam. Dia merutuki dirinya sendiri telah mengucapkan itu pada Jisoo. Bagaimana pun, Jisoo tidak bersalah atas apa yang terjadi. Kenapa dia malah lampiaskannya ke gadis itu.
• a n g e l •
Jisoo mengusap air yang jatuh di pipinya. Hari sudah mulai malam, dan dia harus segera bekerja. Ia pun menarik napas dalam dan mencoba untuk tenang setelah mendapatkan hal yang menyakitkan tadi.
Ia pun kembali berjalan menuju sebuah caffe tempat ia bekerja. Sudah hampir setahun ini Jisoo bekerja part time. Tepatnya setelah ibunya meninggal. Ia jadi benar-benar harus membiayai hidupnya sendiri sekarang.
"Hai!" Sapa Jisoo pada rekan kerjanya.
"Jisoo?" Panggil Irene. Cewek berkulit putih susu itu mendekati Jisoo. "Lo kenapa?"
Jisoo berusaha menghapus air matanya. "Nggak papa kak."
"Jujur." Ucap Irene dengan nada dinginnya.
Jisoo akhirnya memeluk Irene sembari terisak. "Gue kangen mama kak."
Irene menghembuskan napasnya lalu menepuk lembut punggung Jisoo. "Mama lo pasti lagi bahagia di sana."
Jisoo melepaskan pelukannya. "Gue kangen banget."
"Iya, gue ngerti. Gue juga pernah ada di posisi lo. Tapi gue yakin, lo pasti kuat." Irene mengusap lembut bahu Jisoo dan membenarkan rambutnya yang berantakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/225118190-288-k84734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
an a n g e l ; Nkmt Yuta ✓
Short Story(Complete) [中本雄太] "Please dont stop loving me" :; Lowercase :; Perfect Series vol.1 :; Yuta side (read perfect before) ©SHEREEN2020 s t a r t ; 15 may 2020 f i n i s g ; 31 may 2020